Fimela.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani atau PNM telah hadir menjadi pembawa harapan baru untuk banyak orang, khususnya perempuan dari keluarga prasejahtera melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Melalui program tersebut, PNM tak hanya medorong usaha UMKM dengan memberikan pinjaman modal, tetapi juga berkomitmen pada program pemberdayaan yang membantu nasabahnya terus berkembang dan sejahtera.
“Saat ini kami sudah ada 14,9 juta nasabah di seluruh Indonesia dan semuanya perempuan," kata Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL PT. Permodalan Nasional Madani Cut Ria Dewanti, dalam perbincangan hangat dengan Fimela di tengah acara Parade Wastra Nusantara, yang didukung PNM pada 31 Juli lalu.
Soal dukungan yang diberikan PNM kepada nasabahnya, Ria menjelaskan, program pemberdayaan yang mereka siapkan selalu disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, yang diharap bisa menjadi pendorong tepat untuk membantu kemajuan usaha, termasuk mengenali usaha yang digeluti, legalitas, hingga digitalisasi.
Di gelaran Parade Wastra Nusantara ini, PNM pun mengajak salah satu nasabah terbaiknya, yaitu Founder Kreasi Batik Tuli Indonesia Inaraya yang berhasil mengembangkan usahanya bersama teman tuli di Karawang. Bersama Fimela, PNM menjembatani Kreasi Batik Tuli Indonesia untuk memperkenalkan karyanya lebih luas, juga mempertemukan buah tangan tersebut kepada desainer populer Indonesia, Novita Yunus hingga menjadi busana indah yang dipamerkan di acara tersebut.
Merangkul Nasabah
Berkomitmen merangkul dan mendorong usaha nasabah lewat program pemberdayaan, PNM tak sekadar memberikan modal dan pelatihan kepada Kreasi Batik Tuli. Lebih dari itu, PNM juga ikut memfasilitasi dengan memberikan peralatan dan bangunan yang saat ini sedang dibangun sebagai lokasi workshop untuk teman tuli binaan Kreasi Batik Tuli Indonesia dalam memproduksi batik.
“Kami merasakan potensi yang luar biasa dari Ibu Ina dan disabilitas ini. Mereka mempunyai keinginan untuk berkembang, walaupun dengan keterbatasan gerak dan lain-lain. Potensi itu sangat sangat kita lihat, PNM bisa kembangkan," ujar Cut Ria Dewanti.
"Ini bisa menjadi salah satu motivasi untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Hasilnya pun seperti yang saya gunakan ini, luar biasa. Ini membuat sesuatu yang berbeda, unik," lanjutnya sambil menunjukkan busana hasil kolaborasi Kreasi Batik Tuli Indonesia dengan Novita Yunus, yang ia kenakan di acara Parade Wastra Nusantara.
"Mereka punya keterbatasan tapi mereka mampu berkreasi seperti ini. Itu sesuatu, dan temen-temen disabilitas ini kolaborasinya luar biasa. Selain itu, kami juga dari TJSL, Tanggung Jawab Sosial Lingkungan kami dampingi mereka dengan memberikan pelatihan kewirausahaan. Kita memberikan bantuan untuk renovasi ruang mereka, kita memberikan bantuan alat, kita kasih laptop. Laptop itu kita kasih ke mereka biar mereka bisa mendapatkan corak-corak batik yang kekinian, yang harusnya bisa memberikan sesuatu yang berbeda," jelas Cut Ria Dewanti.
Langkah Nyata PNM untuk Lingkungan Nasabah
Hadir sebagai solusi peningkatan kesejahteraan, PNM juga memberikan perhatian pada lingkungan nasabahnya. Berbagai program hadir Tanggung Jawab Sosial Lingkungan untuk meningkatkan taraf hidup nasabah dan lingkungannya.
Dalam kesempatan tersebut, Cut Ria Dewanti menjelaskan program yang langsung dipegangnya ini telah mendirikan ruang belajar untuk anak-anak nasabahnya di seluruh Indonesia, termasuk untuk disabilitas. Beasiswa pun disiapkan untuk anak-anak nasabah untuk jenjang SMA hingga universitas.
"Kita juga membuat program stunting untuk ibu hamil dan anak-anak, karena memang bayi-bayi di masyarakat saat ini perlu kita perhatikan. Mereka kekurangan gizi, mereka kurang makan, dan lain-lain. Selain itu kita juga melakukan program sosial kemasyarakatan, itu ada penanaman pohon, ada perbaikan terumbu karang, dan lain sebagainya," tutur Cut Ria Dewanti.
Dalam menjalankan programnya, PNM berkolaborasi dan bersinergi dengan beberapa BUMN dan perusahaan swasta untuk mendukung program-program pemberdayaan di atas dan bisa sampai ke tengah-tengah masyarakat di lingkungan nasabahnya.