Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, sadar nggak sih kalau kondisi kulit perempuan itu bisa berubah setiap minggunya? Hari ini kamu mungkin bisa melihat tampilan wajah yang glowing dan tampak berseri. Tapi, minggu depan kok jadinya malah berminyak dan muncul banyak jerawat?
Ternyata, perubahan kondisi kulit ini terjadi karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh. Seperti yang diketahui, perempuan di usia produktif akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Artinya, perempuan mengalami siklus perubahan hormon setiap minggu yang terbagi atas 4 fase, yaitu menstruasi, fase folikular (pasca menstruasi), ovulasi, dan fase luteal. Masing-masing fase ini yang membuat kondisi kulit seseorang mengalami perubahan setiap minggunya.
Inilah pentingnya menyesuaikan ritual perawatan wajah dengan fase yang sedang kamu alami. Bagaimana kondisi kulit pada masing-masing fase dan perawatan seperti apa yang diperlukan? Baca artikelnya sampai selesai yuk!
1. Fase Menstruasi
Sesuai dengan namanya, tahap ini adalah di mana rahim mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Biasanya, kadar hormon estrogen dan progesteron cukup rendah, sehingga kulit akan terlihat kering, kusam, dan kurang bercahaya. Pengaruh hormon prostaglandin juga bisa membuat kulit lebih sensitif dari biasanya.
Selama masa ini, disarankan untuk lebih fokus pada skincare yang menjaga hidrasi dan kelembapan kulit. Penggunaan face oil atau sheet mask di malam hari bisa jadi pilihan untuk menjaga kelembapan kulit lebih maksimal d malam hari. Disarankan juga untuk menghindari pemakaian produk yang memiliki formula terlalu keras, termasuk produk eksfoliasi, karena kulit yang cenderung lebih sensitif.
2. Fase Folikular (Pasca Menstruasi)
Fun fact yang wajib diketahui, kulit perempuan cenderung berada dalam kondisi yang lebih baik setelah menstruasi. Bahkan, bisa dibilang kalau di fase inilah kulit berada dalam kondisi terbaiknya. Kadar estrogen yang meningkat ternyata dapat memberikan eefek natural glow pada wajah karena meningkatkan hidrasinya secara alami.
Ketika kadar estrogen tinggi, biasanya akan diikuti oleh produksi kolagen yang meningkat pula. Jika ingin mencoba-coba produk skincare baru, inilah fase yang tepat karena kulit berada di kondisi terbaiknya. Untuk memaksimalkan hal tersebut, kamu bisa fokus pada perawatan wajah menggunakan serum yang mengandung vitamin C atau hyaluronic acid untuk menjaga glowing alami kulit.
3. Ovulasi
Fase ini biasanya terjadi sekitar 13-15 hari sebelum periode menstruasi berikutnya muncul. Di tahap tersebut, kadar estrogen dan testosteron akan meningkat untuk mendukung proses ovulasi.
Perubahan hormon ini juga mempengaruhi kondisi kulit yang cukup drastis. Biasanya jerawat hormonal akan muncul yang menyebabkan breakout parah. Jadi, deep cleansing adalah kunci perawatan wajah di fase ini untuk menjaga kulit tetap terhidrasi sekaligus mengontrol produksi minyak yang meningkat.
Eksfoliasi kulit dengan skincare yang mengandung lactic acid atau menggunakan masker wajah yang memiliki formula detoksifikasi bisa jadi pilihan untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya pada fase ovulasi.
4. Fase Luteal (Pra Menstruasi)
Memasuki fase luteal, kadar estrogen akan turun secara drastis yang digantikan dengan meningkatnya progesteron. Hormon inilah yang memicu jerawat, iritasi, serta peradangan. Selain itu, kadar testosteron yang tidak seimbang juga meningkatkan produksi minyak yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan breakout.
Di fase ini, disarankan untuk membersihkan wajah secara teratur untuk mengurangi produksi minyak berlebih dengan cleanser foam yang memiliki formula lembut. Gunakan produk yang mengandung niacinamide untuk menyeimbangkan kadar minyak di wajah sekaligus meredakan gejala inflamasi.
Beda fasenya, ternyata beda juga kebutuhan kulit. Jadi, kalau ingin menjaga wajah yang tampak glowing setiap waktu, saatnya cek kalendermu dan cari tahu ada di fase mana kamu saat ini biar rutinitas perawatan wajah makin maksimal!