Fimela.com, Jakarta Usia 0 sampai 6 bulan, anak atau bayi disarankan untuk diberikan ASI eksklusif. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, ini juga sebagai langkah agar anak tumbuh dan berkembang secara maksimal. ASI dinilai sebagai makanan terbaik pada anak usia bawah 6 bulan. Baru, setelah anak berusia di atas 6 bulan ia mulai boleh diberikan beragam makanan. Karena pada usia ini konsumsi ASI saja tidak mencukupi pemenuhan nutrisi anak.
Memberi makan anak di bawah usia satu tahun memerlukan perhatian khusus ya Mom. Ini karena sistem pencernaan mereka masih berkembang dan belum sempurna. Beberapa jenis makanan ternyata cukup berbahaya atau tidak sesuai untuknya. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dihindari untuk anak di bawah usia satu tahun.
Madu
Makanan pertama ada madu. Madu bisa mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang rentan menyebabkan botulisme pada bayi. Sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk melawan bakteri ini, sehingga bisa menyebabkan penyakit serius.
Susu Sapi Murni
Sistem pencernaan bayi di bawah satu tahun belum siap mencerna protein kompleks dalam susu sapi. Selain itu, susu sapi tidak mengandung zat besi, vitamin E, dan asam lemak esensial yang cukup untuk kebutuhan bayi. Sebaiknya, beri bayi ASI atau susu formula yang diperkaya nutrisi di dalamnya. Ini menjadi pilihan terbaik hingga usia satu tahun.
Makanan dengan Tekstur Keras dan Padat
Makanan seperti kacang utuh, popcorn, dan potongan sayuran mentah bisa menyebabkan tersedak pada bayi. Bayi belum memiliki kemampuan mengunyah yang baik dan risiko tersedak sangat tinggi. Sebaiknya, bayi diberikan makanan yang dihaluskan atau dipotong kecil-kecil yang mudah dikunyah dan ditelan oleh bayi.
Makanan Asin dan Berbumbu Kuat
Bagi orang dewasa makanan asin dan berbumbu kuat mungkin sangat digemari. Tapi pada bayi bawah satu tahun, sebaiknya ini dihindari. Ginjal bayi belum siap untuk memproses jumlah natrium yang tinggi. Makanan yang terlalu asin atau berbumbu kuat rentan menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan bayi. Saat memberikan Makanan Pendamping ASI bayi, biarkan rasa alami dari bahan makanan yang digunakan.
Makanan Manis dan Bergula Tinggi
Makanan bergula tinggi, seperti permen, kue, dan minuman manis, bisa menyebabkan kerusakan gigi dan berisiko mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat di kemudian hari.
Telur Setengah Matang atau Mentah
Telur mentah atau setengah matang berisiko mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Sistem imun bayi yang masih berkembang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi ini. Tak hanya berlaku untuk telur, pemberian aneka makanan mentah kepada anak bawah 1 tahun termasuk ikan, daging dan sejenis juga sangat tidak disarankan.
Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Ikan seperti hiu, makarel, dan tuna mengandung kadar merkuri yang tinggi, yang dapat mempengaruhi perkembangan sistem saraf bayi. Sebaiknya pilih ikan yang rendah merkuri seperti salmon, trout, atau ikan kod untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak bawah 1 tahun.
Kacang Utuh dan Selai Kacang yang Kental
Kacang utuh dapat menyebabkan tersedak, sedangkan selai kacang yang kental sulit ditelan oleh bayi dan juga berisiko menyebabkan tersedak. Jika ingin memperkenalkan kacang, gunakan selai kacang yang dicairkan atau bentuk makanan lain yang mudah ditelan.
Buah-buahan Berasa Asam
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, dan kiwi memiliki tingkat keasaman yang tinggi yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung bayi dan ruam di sekitar mulut. Untuk anak bawah 1 tahun, sebaiknya pilih buah-buahan yang lebih manis dan rendah asam seperti pisang, apel yang dihaluskan, atau pir.
Minuman Berkafein dan Soda
Kafein dalam teh, kopi, atau minuman bersoda bisa mengganggu tidur dan perkembangan sistem saraf bayi. Selain itu, minuman bersoda sering kali mengandung gula tinggi dan bahan kimia yang tidak sesuai untuk bayi. Sebaiknya berikan ASI, susu formula, atau air putih (setelah usia 6 bulan dan dengan jumlah yang sesuai).
Memahami makanan yang tidak baik untuk anak di bawah usia satu tahun sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal. Pilihlah makanan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi, serta selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan makanan baru. Dengan perhatian yang tepat, Mom bisa membantu membangun dasar pola makan yang sehat untuk masa depan buah hati.