7 Sikap yang Menandakan Kamu Orang yang Sulit Mengambalikan Uang Pinjaman

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 01 Agu 2024, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pinjam-meminjam uang di antara teman atau keluarga memang hal yang lumrah terjadi. Tapi, bagaimana jadinya jika kamu dikenal sebagai orang yang susah mengembalikan uang pinjaman? Yuk, kita simak beberapa sikap yang bisa menjadi tanda bahwa kamu termasuk orang yang sulit mengembalikan uang pinjaman. Ini penting, lho, supaya kita bisa introspeksi diri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.

1. Sering Menunda Pembayaran

Kalau kamu sering bilang "nanti" atau "besok" saat ditagih, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu susah mengembalikan uang pinjaman. Menunda-nunda pembayaran bukan hanya menunjukkan ketidakseriusanmu, tetapi juga membuat orang yang meminjamkan uang merasa tidak nyaman. Kebiasaan menunda ini bisa membuat orang lain ragu untuk meminjamkan uang lagi di masa depan.

2 dari 7 halaman

2. Tidak Ada Rencana Pengembalian

Simak tips atasi masalah keuangan saat pandemi. (Foto: Unsplash.com/Sasun Bughdaryan).

Orang yang bertanggung jawab biasanya akan punya rencana jelas kapan dan bagaimana mereka akan mengembalikan uang yang dipinjam. Jika kamu tidak pernah memikirkan atau merencanakan bagaimana cara mengembalikan uang, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu susah mengembalikan pinjaman. Tanpa rencana yang jelas, pengembalian uang bisa menjadi hal yang diabaikan begitu saja.

3 dari 7 halaman

3. Menghindari Komunikasi yang Berkaitan dengan Uang

ilustrasi perempuan bekerja/Photo by tomiko tan on Unsplash

Apakah kamu sering menghindar saat bertemu dengan orang yang meminjamkan uang? Atau mungkin kamu tidak menjawab pesan atau telepon dari mereka? Sikap menghindar seperti ini jelas menunjukkan bahwa kamu merasa tidak nyaman atau mungkin tidak berniat mengembalikan uang pinjaman. Ingat, menghindari masalah tidak akan membuat masalah itu hilang.

4 dari 7 halaman

4. Selalu Ada Alasan

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by Alex Shaw on Unsplash

Jika kamu selalu punya alasan untuk tidak mengembalikan uang pinjaman, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu susah mengembalikan pinjaman. Mulai dari alasan belum gajian, ada kebutuhan mendadak, hingga lupa, semua alasan ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak benar-benar berusaha untuk mengembalikan uang. Padahal, teman atau keluarga yang meminjamkan uang mungkin juga membutuhkan uang tersebut.

5 dari 7 halaman

5. Tidak Pernah Prioritaskan Pengembalian Pinjaman

Photo by Antony Xia from Unsplash

Ketika kamu mendapatkan uang, apakah kamu langsung berpikir untuk mengembalikan pinjaman atau justru memprioritaskan hal lain? Jika pengembalian pinjaman tidak pernah menjadi prioritas, ini jelas menunjukkan bahwa kamu susah mengembalikan uang pinjaman. Memprioritaskan hal lain seperti belanja atau jalan-jalan daripada mengembalikan uang yang dipinjam bisa membuatmu dikenal sebagai orang yang tidak bertanggung jawab.

6 dari 7 halaman

6. Merasa Tidak Perlu Mengembalikan

Ilustrasi perempuan cantik dan baik | copyright unsplash.com/Chandri Anggara

Ada kalanya, kamu mungkin merasa bahwa meminjam uang dari teman atau keluarga tidak perlu buru-buru dikembalikan. Perasaan seperti ini bisa membuatmu tidak berusaha untuk segera mengembalikan uang. Padahal, sikap ini bisa merusak hubungan baik yang sudah terjalin. Uang pinjaman tetaplah uang pinjaman yang harus dikembalikan, siapa pun yang meminjamkannya.

7 dari 7 halaman

7. Tidak Menyadari Pentingnya Reputasi

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by Jason Tran on Unsplash

Sadar atau tidak, sikap dalam mengembalikan pinjaman sangat memengaruhi reputasimu. Jika kamu dikenal sebagai orang yang susah mengembalikan uang pinjaman, lama-lama tidak ada yang mau meminjamkan uang padamu lagi. Reputasi sebagai orang yang tidak bisa dipercaya dalam hal keuangan bisa berdampak negatif dalam jangka panjang, baik dalam hubungan pertemanan maupun profesional.

Mengembalikan uang pinjaman tepat waktu adalah tanda kedewasaan dan tanggung jawab, Sahabat Fimela. Jika kamu menyadari ada beberapa tanda di atas pada dirimu, cobalah untuk mulai berubah. Buatlah rencana pengembalian, prioritaskan pengembalian pinjaman, dan jangan menghindari komunikasi dengan peminjam. Dengan begitu, kamu akan dikenal sebagai orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab.