Bukan untuk Menurunkan Berat Badan, Ini Penjelasan PB IDI Tentang Sedot Lemak yang Sedang Menjadi Tren

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 31 Jul 2024, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tampil cantik dan menarik dengan memiliki bentuk tubuh ideal merupakan salah satu impian setiap orang terutama perempuan. Beberapa orang dengan bentuk tubuh yang berlebih atau obestitas biasanya rela melakukan banyak hal untuk mengembalikan tubuh terlihat ideal. Beberapa melakukan diet dengan melakukan olahraga dan mengatur pola makan yang baik. Namun, ada juga orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cara yang instan seperti sedot lemak yang belum tentu aman bagi tubuh.

Dalam siaran pers pada hari Rabu, 31 Juli 2024, Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menjelaskan betapa pentingnya memahami perawatan yang dijalankan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang idea salah satunya dengan sedot lemak. Menurut DR Dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, selaku Ketua Uum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, perlu diperhatikan bagi masyarakat umum yang hendal melakukan perawatan tubuh dengan menggunakan sedot lemak, diperlukan informasi yang memadai. Diperlukan dokter atau ahli kesehatan professional untuk melakukannya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Bagi Orang Awam, Sedot Lemak Bertujuan untuk Menurunkan Berat Badan

Foto: Fimela.com

Selain itu menurut paparan Dr. Qori Haly, SpBP-RE selaku Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstrusi Estetik Indonesia cabang Jabodetabek Banten & Anggota Bidang Kajian Sejarah & KepahlawananDoter PB IDI, sedot lemak atau liposuction adalah prosedur pembedahan invasif yang bertujuan untuk menghilangkan sebagian lapisan lemaak di bawah kulit di area tertentu.

Sedot lemak dilakukan hanya untuk membantu pembentukan tubuh dan bukan untuk menurunkan berat badan. Bagi orang awam, sedot lemak ini dikaitkaan dengan proses penurunan berat badan atau body slimming, padahal sebenarnya, sedot lemak dilakukan untuk membantu pembentukan tubuh di bagian tertentu dengan mengurangi lemak di bagian lapisan bawah kulit.

Sedot lemak dilakukan ketika seseorang yang mengalami obestitas telah berusaha menurunkan berat badan dengan cara berolahraga atau juga menjaga pola makan, namun pada hasilnya mengalami beberapa bentuk tubuh seperti lengan bergelambir akibat obesitas, tentu ia dapat melakukan sedot lemar untuk mengambalikan bagian tubuh yang berlebihan karenaa lemak yang tidak dapat dibakar atau menetap dalam tubuh.

3 dari 3 halaman

Prosedur Melakukan Sedot Lemak Harus Jelas dan Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan atau Dokter Profesional

Foto: Fimela.com

Tentunya pengambilan tindakan lipsuction atau sedot lemak ini dilakukan dengan prosedur yang jelas. Seorang pasien harus mengetahui apa saja risiko yang terjai jika melakukan sedot lemak baik jangka pendek atau jangka panjangnya. Mereka harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Adapun risiko jangka pendek dari operasi sedot lemak itu sediri, misalnya seperti adanya penumpukan cairan atau seroma, infeksi pada bagian tubuh, kebal rasa (Baal), toksisitas lidocaine yaitu tes kekebalan terhadap alergi.

Selain risiko jangka pendek, ada pun risiko jangka panjang yang mungkin bisa dialami pasies yakni kulit bergelombang, kerusakan jaringan lunak misalnya menjadikan beberapa area penyedatan menjadi menghitam karena adanya penyumbatan yang membuat kulit kekurangan nutrisi. Menembus rongga atau organ, emboli lemak dan yang terakhir terjadi gangguan jantung dan ginjal, bahkan risiko terburuk adalah seseorang mengalami kematian dan juga stroke, karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah.

Selain itu, ada juga risiko komplikasi jika bidang operasi dan melakukan beberapa tindakan sekaligus pada area yang lebih luas. Akibatnya tubuh akan kekurangan cairan yang cukup banyak. Selain itu, jika operasi dilakukan lebih dari 6 jam, sebaiknya operasi dilakukan di Rumah Sakit besar dengan tim dokter bedah yang lengkap.

Yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan operasi sedot lemak, tentu seorang pasien harus mencari informasi yang akurat. Misalnya saha konsultasi langsung dengan dokter ahli beda plastik yang biasa melakukannya. Selian itu juga mencari referensi dan juga mencari fasilitas rumah sakit atau klinik yang paling utama.

Pada kesempatan tersebut dokter Qory juga memberikan pesan bahwa operasi bedah plastik itu jadi awal perubahan hidup yang sehat. Bukan berarti setelah bedah plastic bisa makan dan hidup bebas, justru setelah operasi diharapkan perubahan awal pola hidup yang sehat.