Fimela.com, Jakarta Kebaya merupakan pakain yang menjadi ciri khas perempuan Indonesia. Pakaian ini memiliki ciri khas, motif, bahan, dan potongan yang unik dari berbagai daerah di Indonesia.
Kebaya bukan hanya sekedar pakaian tradisional, melainkan sebuah identitas, warisan budaya, dan simbol pemberdayaan perempuan. Didiet Maulana seorang desainer tanah air yang kerap menjahit pakaian kebaya pun menyampaikan serupa dengan busana-busana yang lain, kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal lahirnya. Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik.
Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing atau peniti/bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut.
Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memilih variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip. Secara keseluruhan, tampilan kebaya juga memiliki pakem, seperti bawahan kebaya pakem adalah batik yang panjangnya tidak lebih dari mata kaki.
Didiet juga menyampaikan selain kebaya klasik, ada juga istilah kebaya modifikasi yang mengikuti tren dan bergaya muda. Kebaya yang telah melalui proses evolusi ini cenderung lebih variatif, bebas, dan santai.
“Melalui kebaya modifikasi, pengguna kebaya memiliki ruang untuk mengekspresikan diri lebih luas lagi. Namun, kita perlu memahami akar sejarah dan budaya kebaya agar dapat mengapresiasi nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya dan memastikan bahwa setiap inovasi dan perubahan tidak menghilangkan esensi kebaya. Saya berharap momen menjadi awal yang tepat untuk mengangkat kebaya ke panggung dunia, serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas perajin di Indonesia," ujar Didiet Maulana dalam gelaran Kebaya Fest 2024 di Pos Bloc, Jakarta pada Minggu (28/7/24).
Kebaya Tidak Asing Lagi Bagi Didiet Maulana hingga Menjadi Sebuah Buku
Keindahan tradisi telah menyentuh hidup Didiet Maulana sejak kanak-kanak dan kebaya memiliki makna sentimental baginya. Sejak kecil ia melihat Eyang Uti (nenek) selalu berkebaya kemana saja. la juga mengajarkan cara mengenakan kebaya yang benar dan memadupadankannya dengan kain dan aksesoris agar serasi.
Kecintaan Didiet Maulana pada kebaya juga mendorongnya berkeliling Nusantara dan melakukan 6 tahun riset mendalam serta tambahan 1,5 tahun untuk penulisan. Hasil perjalanan panjang dan berharga dalam memahami dan mengapresiasi kebaya sebagai warisan budaya Indonesia dituangkannya dalam buku Kisah Kebaya yang diluncurkan pada tahun 2021.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menyampaikan jika Didiet Maulana merupakan seorang perancang busana yang sangat paham dengan pakem kebaya dalam karya-karyanya. la memaparkan evolusi kebaya dari masa ke masa dan bagaimana kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia.
“Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya sebagai simbol kehidupan dan perjalanan budaya yang penuh warna dan makna, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong keberlanjutan ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Melalui kebaya, mari kita mengangkat potensi lokal dan bersama-sama melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dan kebanggaan identitas nasional," ujar Renitasari
Karya Didiet Maulana seperti kebaya Panjang, kebaya Pendek, kebaya Kartini dan kebaya Kutu Baru dengan sentuhan modern yang tetap menghormati akar tradisionalnya melalui instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia yang telah dipamerkan pada kebaya Fest dari 26-28 Juli 2024.
Instalasi ini mencakup padu padan kebaya dengan perhiasan, selendang dan batik khas Nusantara, salah satunya batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation. Lebih dari sekadar keindahan desain, instalasi ini juga mengajak para pengunjung untuk menyelami makna kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan dan bangsa.
Dalam kesempatan ini juga dimeriahkan dengan peluncuran lagu Kebaya Indonesia oleh 5 Wanita, yaitu Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni dan Nina Tamam.