Review Novel Toko Buku Abadi

Endah Wijayanti diperbarui 28 Jul 2024, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dikelola oleh pasangan suami istri, Toko Buku Abadi hanya menjual buku-buku yang dikurasi khusus. Hanya ada seorang penjaga buku yang secara rutin menjaga toko setiap harinya, tugasnya pun hanya sekadar bersih-bersih dan melakukan hal-hal sederhana. Bukan keuntungan yang dicari oleh pemilik toko buku ini dalam pendirian toko tersebut, melainkan sesuatu yang lain.

Berlokasi di sebuah taok kecil, toko buku ini pun ternyata menarik perhatian sejumlah orang. Bahkan ada juga yang sengaja mencari keberadaan toko ini. Sejumlah kisah dan cerita pun saling bertaut dan sebagian ada yang bersinggungan dengan Toko Buku Abadi. 

2 dari 2 halaman

Toko Buku Abadi

Review Novel Toko Buku Abadi./doc. Endah

Judul: Toko Buku Abadi 33 Kisah Tak Abadi & 1 Catatan Penulis

Penulis: Yudhi Herwibowo

Penyunting: Gita Romadhona

Pemeriksa Aksara: Jia Effendie

Penata Isi: Kirana Putri Ersapranu

Ilustrasi lsi: Fahrul Kesampulan

Perancang Sampul: Fahrul Kesampulan

Penerbit BACA PT Bentara Aksara Cahaya

Namanya Toko Buku Abadi. Di sana hanya menjual buku-buku bagus yang sudah dikurasi pemiliknya, sepasang suami istri yang sudah senja. Toko buku itu terletak di depan sebuah rumah besar di tepi kota kecil. Rumah peninggalan zaman kolonial, berdiri kokoh, tetapi diam-diam menyimpan banyak cerita tragis.

Lalu, segera saja, Toko Buku Abadi disinggahi para bibliophile, omnilegent, tsundoku, koletor buku langka, abibliophobia, librocubicularist bibliognost, hingga penulis bestseller dan penerbit idealis. Kunjungan-kunjungan yang meninggalkan utas cerita saling tersambung dan perlahan membuka sebuah kisah yang sudah lama dilupakan.

Namanya Toko Buku Abadi, sudah siapkah kau membaca segala rahasia yang tersimpan di dalamnya?

***

Novel ini memuat 33 potongan cerita singkat. Ada yang berhubungan dan secara tersirat berkaitan langsung dengan Toko Buku Abadi. Sebagian kisah ada yang perlu dipahami lagi kaitannya dengan potongan kisah lain.

Banyak nama karakter dan tokoh yang disebut di dalam novel ini. Sehingga perlu lebih teliti untuk mengingat setiap nama dan kisah yang dimiliki masing-masing tokoh agar bisa mereka-reka keutuhan cerita mereka.

Menemukan benang merah dalam cerita di novel ini agaknya perlu kepekaan tersendiri. Ada kisah yang sepertinya terpisah dari kisah lainnya dan cukup membingungkan untuk dipahami.

Yang menarik dari novel ini adalah penyebutan sejumlah istilah yang berkaitan dengan para penyuka buku atau pecinta buku, seperti bibliophile, omnilegent, dan tsundoku. Para penyuka buku atau pembaca buku pasti senang bisa menemukan istilah-istilah yang bisa menggambarkan kegemaran atau kesukaan mereka.

Sosok suami istri pemilik Toko Buku Abadi juga memiliki kisahnya sendiri, meskipun tidak diungkap secara utuh dan jelas. Banyak sekali nama tokoh dan karakter di novel ini yang disebutkan, dan butuh kecermatan sendiri untuk memahami setiap potongan dan irisan kisahnya. 

Novel ini bisa jadi tambahan rekomendasi bacaan yang mungkin cocok bagi para pecinta buku. Ada label "Untuk Dewasa" di novel ini karena memuat sejumlah adegan dan narasi yang kurang pas dibaca oleh anak-anak di bawah umur.