Review Buku Novel Babel Karya R. F. Kuang

Endah Wijayanti diperbarui 25 Jul 2024, 18:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Robin Swift menjadi nama yang dipilihnya ketika dirinya dibawa ke London oleh seorang wali. Seluruh keluarga yang selama ini membersamainya meninggal dunia karena wabah. Seorang wali misterius yang mengenalkan dirinya sebagai Profesor Lovell datang menjemput dan menjadi orang yang mengubah hidupnya. 

Di London, Robin menjalani hidup yang baru. Tak hanya itu saja, dia pun ditempa untuk mempelajari bahasa-bahasa baru. Dia dipersiapkan untuk masuk ke Babel, Institut Penerjemahan Kerajaan bergengsi. Menjadi penerjemh adalah tujuan yang harus dicapai olehnya. Di tahun pertamanya berkuliah, dia pun memiliki teman-teman baru: Ramy, Victoire, dan Letty.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ulasan Singkat Novel Babel

Review Novel Babel./doc. Endah

Penulis: R.F Kuang

Penerjemah: Siska Nurohmah

Penyunting: Puput Alvia

Tata Letak: S. Makruf

Desain Sampul: Sukutangan

Diterbitkan oleh Shira Media

Kota menara impian. Pusat segala ilmu pengetahuan dan kemajuan di dunia. Dan, di jantungnya, Babel berdiri Institut Penerjemahan Kerajaan yang bergengsi dari Universitas Oxford. Menara yang mengalirkan kekuasaan ke seantero Imperium Robin Swift, anak yatim piatu dari Kanton, diboyong ke Inggris oleh seorang wali misterius menganggap Babel sebagai surga. Hingga menara itu menjelma penjara. Namun, mampukah seorang mahasiswa melawan scbuah Imperium?

***

"Agen penerjemah selalu menjadi instrumen kunci--bukan, mereka ada- lah jantung dari peradaban-peradaban besar." (hlm. 85)

"Penerjemahan, sejak dahulu kala, telah menjadi fasilitator perdamaian. Penerjemahan memungkinkan adanya komunikasi, yang pada gilirannya memungkinkan terjadinya diplomasi, perdagangan, dan kerja sama antar bangsa yang berbeda, yang kemudian mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua orang." (hlm. 94)

"Bahasa bukan sekadar kumpulan kat- kata. Melainkan cara memandang dunia. Bahasa adalah kunci peradaban. Dan pengetahuan itu layak dipertaruhkan dengan nyawa." (hlm. 194)

"Sejarah bukan tenunan permadani yang sudah jadi dan harus kita terima begitu saja, bukan dunia tertutup tanpa jalan keluar. Kita bisa membentuknya. Bisa menciptakannya. Tapi kita harus memilih untuk melakukannya." (hlm. 210)

Penerjemah memegang peran besar terhadap industri cipta-perak di Inggris. Berkuliah di Institut Penerjemahan Kerajaan, Universitas Oxford, Robin dan teman-temannya belajar banyak hal soal bahasa, teknik penerjemahan, dan yang paling penting soal bagaimana keterampilan mereka sangat dibutuhkan dalam cipta-perak.

Batang-batang perak baru bisa menjalankan fungsinya dengan baik di tangan penerjemah yang tepat menggunakan pasangan kata yang dibuat dengan kecermatan tinggi. Hanya orang-orang terlatih dengan penguasaan bahasa yang bagus yang mampu menciptakan batang-batang perak yang menggerakkan roda perekonomian.

Kemajuan dan kemakmuran Inggris sangat bergantung pada batang-batang perak yang dihasilkan di Babel. Robin dan ketiga temannya awalnya menjalani kehidupan mereka layaknya mahasiswa biasa. Mengikuti kelas, menikmati waktu senggang bersama, bersosialisasi, dan mengikuti berbagai macam ujian. Mereka berempat memiliki latar yang berbeda-beda—negara berbeda dan bahasa ibu berbeda. Bahkan ternyata ada alasan khusus kenapa Babel hanya memilih mahasiswa-mahasiswa dengan karakter seperti mereka. Babel adalah satu-satunya fakultas Oxford yang menerima mahasiswa yang tidak berasal dari Eropa. Seiring berjalannya waktu, ada hal yang kemudian mengubah segalanya, termasuk pertemanan mereka.

Ada rencana besar yang ternyata disiapkan dan dibuat oleh orang terdekat Robin. Bahkan dia sama sekali tak menyangka jalan hidup dan kisah hidupnya berubah dengan cara yang tak bisa dibilang menyenangkan. Pertemuannya dengan seseorang di suatu malam pun menjadi pemantik soal haluan yang dia ambil dalam hidupnya.

Membaca novel ini kita akan diajak untuk ikut belajar banyak kata menarik dengan asal-usulnya yang juga tak kalah menarik. Mengikuti kelas-kelas yang diikuti oleh Robin, Ramy, Victoire, dan Letty, kita pun seakan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi penerjemah bahasa. Ada hal-hal menarik yang bisa dikulik dan dipahami soal profesi penerjemah.

Siapa yang menyangka bahwa peran penerjemah di Babel menjadi fondasi penting terhadap perkembangan kemajuan teknologi, tak hanya di Inggris bahkan dunia. Kemajuan negara-negara besar pun sangat dipengaruhi oleh adanya industri cipta-perak di Inggris. Di balik pesatnya perkembangan teknologi karena cipta-perak, ada masalah-masalah baru yang muncul, seperti kesenjangan sosial. Tak bisa dipungkiri bahwa industri cipta-perak bisa menghadirkan persoalan pelik baru bila tak dikelola dengan bijaksana.

Robin dan teman-temannya harus menghadapi situasi yang sangat pelik. Pertemanan mereka tidak lagi sama seperti di awal pertemuan. Ada sebuah rencana yang perlu digagalkan, serta ada perjuangan baru yang harus disegerakan. Bahkan orang-orang yang mereka kenal selama berkuliah di Babel tak lagi sama seperti yang mereka tahu sebelumnya.

Melawan sebuah Imperium menghadirkan banyak pergolakan. Pertumpahan darah tak bisa dihindari. Sejarah gelap revolusi penerjemah Oxford pun tertoreh. Keputusan-keputusan berat dan sulit harus diambil. Babel menghadirkan cerita yang begitu menarik. Kita akan terus dibawa mengikuti petualangan hingga perjuangan Robin dan teman-temannya melalui fakta-fakta baru yang diungkap dengan cara yang tak pernah diduga terkait Imperium bahkan berhubungan dengan latar belakang mereka masing-masing.