Fimela.com, Jakarta Ketumbar dan merica adalah dua rempah-rempah yang sering digunakan dalam masakan di seluruh dunia. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam dunia kuliner, ketumbar dan merica memiliki karakteristik yang hampir sama.
Kemiripan keduanya sering membuat orang salah ambil dan sulit membedakannya. Sebenarnya apa saja perbedaannya? Yuk, simak perbedaan kedua bumbu dapur ini. Mulai dari aroma hingga bentuk dan manfaatnya.
1. Aroma dan Rasa
Ketumbar: Ketumbar memiliki aroma yang segar dan sedikit citrusy. Aroma ini sering dianggap lebih ringan dan lebih manis dibandingkan dengan merica. Rasa ketumbar juga sedikit pedas dengan sentuhan lemon, yang membuatnya cocok digunakan dalam masakan Asia, Timur Tengah, dan Mediterania. Biji ketumbar yang digiling sering digunakan untuk memberikan rasa yang kaya dan aroma yang menyegarkan pada kari, sup, dan hidangan daging.
Merica: Merica memiliki aroma yang lebih kuat dan tajam. Ada dua jenis merica yang umum digunakan: merica hitam dan merica putih. Merica hitam memiliki aroma yang lebih intens dan rasa yang lebih pedas dibandingkan merica putih. Merica putih, di sisi lain, memiliki aroma yang lebih lembut namun tetap memberikan rasa pedas yang khas. Merica sering digunakan dalam hampir semua jenis masakan untuk memberikan sentuhan pedas dan kehangatan yang khas.
2. Bentuk dan Warna
Ketumbar: Biji ketumbar berukuran kecil, bulat, dan berwarna coklat kekuningan. Biji ini biasanya digiling menjadi bubuk atau digunakan utuh dalam masakan. Daun ketumbar, yang sering disebut cilantro, juga banyak digunakan dalam masakan, memberikan rasa yang segar dan sedikit pedas pada hidangan.
Merica: Merica berasal dari buah tanaman Piper nigrum. Buah ini dipanen pada berbagai tahap kematangan untuk menghasilkan merica hitam, putih, dan hijau. Merica hitam dibuat dari buah yang hampir matang dan kemudian dikeringkan, menghasilkan butiran kecil yang berwarna hitam dan bertekstur kasar. Merica putih dibuat dari buah yang matang penuh, yang kemudian direndam dan dikupas sebelum dikeringkan, menghasilkan butiran berwarna putih krem. Merica hijau dipanen saat buah masih muda dan sering diawetkan dalam air garam atau cuka.
3. Penggunaan dalam Masakan
Ketumbar: Ketumbar sering digunakan dalam bentuk biji utuh atau bubuk dalam masakan. Biji ketumbar yang digiling biasanya ditambahkan pada bumbu kari, bumbu rempah, dan marinasi. Daun ketumbar atau cilantro sering digunakan sebagai hiasan atau bumbu segar pada hidangan seperti salad, salsa, dan sup. Ketumbar juga menjadi bahan penting dalam bumbu garam masala, yang merupakan campuran rempah tradisional India.
Merica: Merica digunakan dalam hampir setiap masakan di seluruh dunia. Merica hitam biasanya ditambahkan pada tahap awal memasak untuk mengeluarkan rasa pedasnya, sedangkan merica putih sering digunakan dalam saus putih atau hidangan yang membutuhkan rasa pedas yang lebih halus. Merica hijau, karena rasanya yang lebih ringan dan segar, sering digunakan dalam masakan Prancis dan hidangan berbasis krim.
4. Manfaat Kesehatan
Ketumbar: Ketumbar memiliki berbagai manfaat kesehatan. Biji ketumbar kaya akan serat, vitamin C, vitamin K, dan protein. Ketumbar dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung. Daun ketumbar juga dapat membantu dalam detoksifikasi logam berat dari tubuh, serta memiliki efek menenangkan pada sistem pencernaan.
Merica: Merica juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Piperin, senyawa aktif dalam merica, memiliki sifat antioksidan yang kuat. Piperin dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh, seperti selenium, vitamin B, beta-karoten, dan kurkumin. Merica juga diketahui dapat merangsang pencernaan dan membantu meredakan masalah perut seperti gas dan kembung. Selain itu, merica memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Jadi, sudah tidak bingung lagi kan? Semoga informasi ini bermanfaat.