7 Tanda Kamu Orang yang Tidak Realistis, Harapan yang Tak Tercapai Bikin Kecewa

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 19 Jul 2024, 15:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap dari kita pasti punya impian dan harapan yang ingin dicapai. Namun, terkadang ada perbedaan antara impian yang realistis dan yang tidak. Menyadari apakah kita termasuk orang yang realistis atau tidak bisa sangat membantu dalam menjalani hidup dan membuat keputusan. Yuk, simak beberapa tanda kalau kamu mungkin termasuk orang yang tidak realistis seperti berikut ini. 

1. Terlalu Berangan-Angan Tanpa Tindakan Nyata

Sahabat Fimela, pernah nggak kamu merasa begitu bersemangat dengan ide atau impianmu, tapi tidak pernah mengambil langkah konkret untuk mencapainya? Terlalu sering berangan-angan tanpa tindakan nyata bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak realistis. Impian memang penting, tapi tanpa rencana dan aksi, semuanya hanya akan tetap menjadi angan-angan.

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

2. Mengabaikan Kenyataan yang Ada

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/Sittipong Sirichamnan

Kadang kita terlalu fokus pada apa yang kita inginkan sampai-sampai kita mengabaikan kenyataan yang ada. Misalnya, kamu ingin menjadi penyanyi terkenal tapi tidak pernah berlatih vokal atau tidak pernah mau belajar musik. Mengabaikan kenyataan dan tidak melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai impian adalah tanda lain bahwa kamu mungkin tidak realistis.

3 dari 7 halaman

3. Mengandalkan Keberuntungan

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/Butsaya

Mengandalkan keberuntungan dalam setiap aspek kehidupan juga bisa menunjukkan bahwa kamu tidak realistis. Misalnya, berharap menang lotere untuk menjadi kaya tanpa berusaha atau bekerja keras. Keberuntungan memang bisa membantu, tapi mengandalkan sepenuhnya pada faktor ini tanpa usaha yang nyata menunjukkan kurangnya sikap realistis.

4 dari 7 halaman

4. Tidak Menerima Kritik dan Saran

Ilustrasi perempuan cantik dengan penampilan fashionable | copyright freepik.com

Orang yang tidak realistis seringkali sulit menerima kritik dan saran dari orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa pandangan mereka adalah yang paling benar dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Padahal, menerima kritik dan saran konstruktif adalah salah satu cara untuk menjadi lebih realistis dalam melihat situasi.

5 dari 7 halaman

5. Terlalu Optimis Tanpa Pertimbangan

ilustrasi perempuan mandiri/David Gyung/Shutterstock

Optimisme adalah hal yang baik, tetapi terlalu optimis tanpa mempertimbangkan realitas bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak realistis. Misalnya, memulai bisnis tanpa riset pasar atau perencanaan yang matang, hanya karena kamu merasa yakin akan berhasil. Sikap ini bisa membuat kamu kurang siap menghadapi tantangan yang sebenarnya.

6 dari 7 halaman

6. Menunda-nunda Tanpa Alasan yang Jelas

Ilustrasi perempuan cantik yang pura-pura bahagia. | Copyright unplash.com/behrouz sasani

Sering menunda-nunda tugas atau keputusan tanpa alasan jelas juga bisa menunjukkan bahwa kamu tidak realistis. Orang yang realistis biasanya memiliki rencana dan jadwal yang jelas, serta berusaha untuk mengikuti rencana tersebut. Menunda-nunda hanya akan membuat impianmu semakin jauh dari kenyataan.

7 dari 7 halaman

7. Tidak Belajar dari Kesalahan

ilustrasi perempuan cantik/jaboo2foto/Shutterstock

Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, tapi jika kamu terus-menerus membuat kesalahan yang sama tanpa belajar darinya, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak realistis. Mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya adalah cara yang lebih realistis dalam menghadapi kehidupan.

Sahabat Fimela, menjadi realistis bukan berarti kita harus berhenti bermimpi. Justru, dengan bersikap realistis, kita bisa membuat rencana yang lebih matang dan mengambil langkah konkret untuk mencapai impian kita. Menyadari tanda-tanda di atas bisa membantu kita untuk lebih introspektif dan memperbaiki cara kita menjalani hidup.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi untuk kamu semua. Ingat, impian yang besar perlu diiringi dengan usaha yang nyata dan sikap realistis. Teruslah bermimpi, tapi jangan lupa untuk tetap menjejakkan kaki di bumi. Tetap semangat, sahabat Fimela!