8 Ciri Orang Banyak Bicara yang Sering Dianggap Bawel

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 19 Jul 2024, 10:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda. Ada yang pendiam, ada juga yang suka berbicara. Namun, pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang sepertinya tidak pernah berhenti berbicara? Orang yang banyak bicara bisa begitu menyebalkan, mereka bisa saja menyela pembicaraan kita. Meski terkesan menyebalkan, ada beberapa ciri yang bisa membantumu untuk mengetahui seperti apa orang yang banyak bicara. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini. 

1. Mendominasi Percakapan

Sahabat Fimela, salah satu tanda paling jelas dari seseorang yang terlalu banyak bicara adalah mereka selalu mendominasi percakapan. Mereka sering kali tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan cenderung mengambil alih setiap topik yang dibahas. Bahkan, ketika orang lain sedang berbicara, mereka mungkin memotong atau menginterupsi hanya untuk menyampaikan pendapat mereka sendiri.

2 dari 8 halaman

2. Sering Berbicara Tentang Diri Sendiri

ilustrasi perempuan bahagia/Makhh/Shutterstock

Orang yang terlalu banyak bicara sering kali cenderung membicarakan diri mereka sendiri. Mereka suka menceritakan pengalaman pribadi, pencapaian, atau masalah mereka tanpa menyadari bahwa orang lain mungkin ingin berbicara tentang hal lain. Sikap ini bisa membuat orang lain merasa tidak didengarkan dan kurang dihargai.

3 dari 8 halaman

3. Tidak Mendengarkan Orang Lain

ilustrasi perempuan tertawa/Toonz Jirana/Shutterstock

Selain mendominasi percakapan, orang yang terlalu banyak bicara biasanya juga tidak pandai mendengarkan. Mereka cenderung lebih fokus pada apa yang ingin mereka katakan daripada mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Akibatnya, percakapan sering kali menjadi satu arah dan kurang interaktif.

4 dari 8 halaman

4. Membuat Percakapan Menjadi Monolog

ilustrasi perempuan bahagia/oneinchpunch/Shutterstock

Sahabat Fimela, jika kamu merasa bahwa percakapan dengan seseorang sering kali berubah menjadi monolog, itu bisa jadi tanda bahwa mereka terlalu banyak bicara. Mereka mungkin terus berbicara tanpa henti tentang satu topik tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menanggapi atau berpartisipasi dalam percakapan.

5 dari 8 halaman

5. Tidak Peka Terhadap Tanda Non-Verbal

ilustrasi perempuan cantik/oatawa/Shutterstock

Orang yang terlalu banyak bicara sering kali tidak peka terhadap tanda non-verbal dari lawan bicaranya. Mereka mungkin tidak menyadari ketika orang lain mulai bosan, terganggu, atau ingin mengakhiri percakapan. Mereka terus berbicara meskipun lawan bicara sudah memberikan isyarat bahwa mereka tidak tertarik atau ingin berganti topik.

6 dari 8 halaman

6. Mengulangi Hal yang Sama

ilustrasi perempuan tersenyum/Tirachard Kumtanom/Shutterstock

Mengulangi cerita atau informasi yang sama berulang kali juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang terlalu banyak bicara. Mereka mungkin merasa bahwa cerita mereka begitu menarik sehingga perlu diceritakan berulang kali, tanpa menyadari bahwa orang lain sudah mendengarnya dan mungkin bosan.

7 dari 8 halaman

7. Menganggap Semua Orang Tertarik

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/K-Angle

Sahabat Fimela, orang yang terlalu banyak bicara sering kali menganggap bahwa semua orang tertarik pada apa yang mereka katakan. Mereka mungkin berbicara panjang lebar tentang topik yang mereka sukai tanpa memperhatikan apakah lawan bicara mereka tertarik atau tidak. Sikap ini bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman dan terpaksa mendengarkan.

8 dari 8 halaman

8. Berbicara Tanpa Henti dalam Situasi yang Tidak Tepat

ilustrasi perempuan dewasa/Krakenimages.com/Shutterstock

Orang yang terlalu banyak bicara juga sering kali tidak tahu kapan harus berhenti berbicara, terutama dalam situasi yang tidak tepat. Misalnya, mereka mungkin terus berbicara dalam rapat, acara formal, atau ketika orang lain sedang membutuhkan waktu untuk berpikir atau bekerja. Ini bisa mengganggu dan mengurangi efektivitas komunikasi.

Nah, sahabat Fimela, itulah beberapa ciri orang yang terlalu banyak bicara. Meskipun berbicara adalah bagian penting dari komunikasi, terlalu banyak bicara bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tidak dihargai. Jadi, penting untuk selalu menjaga keseimbangan dalam berbicara dan mendengarkan. Jangan lupa untuk memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu untuk lebih memahami gaya komunikasi yang sehat dan efektif. Tetap semangat dan jadilah pendengar yang baik, sahabat Fimela!