8 Tanda Orang Mengalami Quarter Life Crisis

Endah Wijayanti diperbarui 21 Jul 2024, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Quarter life crisis adalah fase dalam hidup yang sering dialami oleh orang-orang di rentang usia 20 hingga 30 tahun. Pada fase ini, banyak yang merasa bingung, tidak puas, dan cemas tentang masa depan. Meskipun terdengar menakutkan, quarter life crisis sebenarnya bisa menjadi peluang untuk refleksi diri dan pertumbuhan pribadi.

Masa quarter life, yang biasanya terjadi antara usia 20 hingga 30 tahun, sering kali menjadi periode penuh tantangan dan kebingungan bagi banyak orang. Quarter life crisis adalah fase di mana seseorang merasa terjebak, kehilangan arah, dan cemas akan masa depan. Berikut adalah delapan tanda umum dari quarter life crisis dan tips praktis sebagai "bentuk pertolongan pertama" untuk mengatasinya. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

 

 

What's On Fimela
2 dari 9 halaman

1. Merasa Kebingungan tentang Tujuan Hidup

Ilustrasi perempuan./Copyright Image by senivpetro on Freepik

Kamu sering merasa bingung tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai dalam hidup. Setiap kali memikirkan masa depan, kamu merasa cemas dan tidak yakin arah mana yang harus diambil.

Lakukan refleksi diri secara teratur. Tuliskan tujuan jangka pendek dan jangka panjang kamu. Jangan takut untuk mengeksplorasi berbagai minat dan passion. Ingatlah bahwa mencari tujuan hidup adalah proses yang membutuhkan waktu, dan itu tidak masalah.

 

 

 

3 dari 9 halaman

2. Tidak Puas dengan Pekerjaan Saat Ini

Ilustrasi bekerja/copyright fimela

Kamu merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalani. Pekerjaan terasa monoton dan tidak memberikan kepuasan atau tantangan yang diinginkan.

Cari tahu apa yang benar-benar kamu inginkan dalam karier. Apakah kamu ingin perubahan posisi, bidang pekerjaan yang berbeda, atau mungkin memulai bisnis sendiri? Jangan ragu untuk mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan minat dan bakat kamu.

 

 

4 dari 9 halaman

3. Tekanan dari Lingkungan Sekitar

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Kamu merasa tertekan oleh harapan dan ekspektasi dari keluarga, teman, atau masyarakat. Perbandingan dengan teman sebaya yang tampaknya lebih sukses juga bisa menambah beban.

Ingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik. Fokus pada perkembangan diri sendiri dan apa yang membuat kamu bahagia. Berbicara dengan seseorang yang kamu percaya juga bisa membantu meredakan tekanan.

 

 

5 dari 9 halaman

4. Kehilangan Minat pada Hal-hal yang Dulu Disukai

ilustrasi Gangguan penyakit yang sering dialami pekerja kantoran/fimela/adrian putra

Aktivitas atau hobi yang dulu sangat kamu nikmati kini terasa membosankan dan tidak menarik lagi. Ada perasaan bosan atau entah kenapa tanpa alasan kamu tak lagi menyukai hal-hal yang dulu kamu sukai.

Cobalah untuk menemukan kembali kegembiraan dalam aktivitas tersebut atau eksplorasi hobi baru. Kadang-kadang, perubahan perspektif atau rutinitas bisa membawa kembali semangat yang hilang.

 

 

6 dari 9 halaman

5. Kesulitan dalam Menjalin Hubungan

Ilustrasi Stres/copyright fimela

Kamu merasa kesulitan dalam menjalin atau mempertahankan hubungan, baik itu pertemanan maupun romantis. Ada rasa takut akan komitmen atau ketidakpastian tentang hubungan tersebut.

Komunikasikan perasaan dan kekhawatiran kamu dengan jujur. Cobalah untuk memahami dan menerima diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencari validasi dari orang lain. Hubungan yang sehat dimulai dari diri yang sehat.

 

 

7 dari 9 halaman

6. Perasaan Terjebak

ilustrasi Gangguan penyakit yang sering dialami pekerja kantoran/fimela/adrian putra

Kamu merasa seperti terjebak dalam situasi yang tidak bisa diubah, baik itu pekerjaan, hubungan, atau tempat tinggal. Ada rasa putus asa dan ketidakberdayaan.

Buatlah rencana kecil untuk perubahan yang ingin kamu capai. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana dan realistis. Setiap kemajuan kecil dapat memberikan dorongan semangat untuk terus bergerak maju.

 

 

8 dari 9 halaman

7. Ketakutan Akan Masa Depan

Ilustrasi kerja stres/copyright fimela

Kamu sering merasa cemas dan takut akan masa depan. Pikiran tentang ketidakpastian dan kemungkinan kegagalan mengganggu ketenangan pikiran kamu.

Fokus pada apa yang bisa kamu kontrol saat ini. Buat rencana yang dapat membantu kamu merasa lebih siap menghadapi masa depan, namun tetap fleksibel. Latih mindfulness atau meditasi untuk membantu mengelola kecemasan.

 

 

9 dari 9 halaman

8. Merasa Tidak Cukup Baik

ilustrasi deadline/copyrught fimela

Ada perasaan bahwa kamu tidak cukup baik atau tidak cukup berprestasi dibandingkan dengan standar yang ada. Ini bisa menyebabkan rendahnya harga diri dan kurangnya kepercayaan diri.

Akui pencapaian-pencapaian kecil yang telah kamu raih. Berikan penghargaan pada diri sendiri atas usaha dan kemajuan yang telah dibuat. Terimalah bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.

Tips Praktis Mengatasi Quarter Life Crisis

Refleksi Diri:

Luangkan waktu untuk merenung dan mengenali apa yang benar-benar penting bagi kamu. Tulis jurnal harian untuk mencatat perasaan dan pemikiran kamu.

Temukan Dukungan:

Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang profesional seperti psikolog. Mendapatkan perspektif dari orang lain bisa sangat membantu.

Tetapkan Tujuan yang Realistis:

Buat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Pecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dicapai.

Terus Belajar dan Berkembang:

Ikuti kursus, seminar, atau pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kamu. Terus mencari cara untuk berkembang secara pribadi dan profesional.

Jaga Kesehatan Mental dan Fisik:

Olahraga teratur, makan makanan sehat, dan cukup tidur. Latih teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.

Jelajahi Minat Baru:

Coba hal-hal baru yang menarik minat kamu. Ini bisa membantu menemukan passion baru dan memberikan semangat baru dalam hidup.

Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri:

Pahami bahwa tidak apa-apa untuk merasa bingung dan tidak yakin. Berikan diri kamu izin untuk tidak sempurna dan terus berusaha.

Cari Keseimbangan:

Temukan keseimbangan antara pekerjaan, hubungan, dan waktu untuk diri sendiri. Jangan lupa untuk menikmati momen-momen kecil dalam hidup.

Mengalami quarter life crisis bukanlah akhir dari segalanya. Justru, ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenal diri sendiri lebih baik dan menemukan jalan yang benar-benar kamu inginkan. Dengan refleksi diri, dukungan dari orang-orang terdekat, dan tekad untuk terus berkembang, kamu bisa melewati fase ini dengan lebih kuat dan lebih bijaksana. Jangan pernah berhenti mencari dan mengupayakan kebahagiaan sejati dalam hidup kamu.