Fimela.com, Jakarta Verrell Bramasta mengambil kursus di Oxford. Ia mengabarkan hal itu melalui akun media sosial miliknya. Anak Venna Melinda tersebut menjawab rasa penasaran netizen dan mengatakan bahwa ia mengambil kursus Digital Diplomacy versus Traditional Diplomacy.
"Mungkin ada yang penasaran saya ambil apa sih di Oxford ini? Jadi saya tuh ngambil course namanya Digital Diplomacy versus Traditional Diplomacy," kata Verrell Bramasta di laman Instagramnya, bramastavrl, baru-baru ini.
Verrell menambahkan jika ilmu yang dipelajarinya tersebut sangat penting di masa kini. Terlebih karena dirinya sudah terpilih sebagai anggota DPR RI dan sejalan dengan dirinya yang becita menjadi diplomat.
"I believe it's very interesting and important course knowing that saya memasuki carier path baru, apalagi ingin menjadi diplomat, insyaallah amiin, yang menjadi cita-cita saya dari dulu yah, baru kesampaian sekarang," tutur Verrell.
Sangat Relevan
Verrel juga menambahkan bahwa apa yang dipelajarinya sangat relevan dengan era sekarang ini, di mana terknologi dan sosial media terus berkembang.
"Because really i believe that in an era where technology and social media have become integral to global diplomatic landscape. Well i'm hoping after this course, i can add my knowledge on how the digital platforms are transforming the diplomatic engagemen," paparnya.
Terlebih ketika ia menyadari bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. "And most importantly karena kita mengingat bahwa Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika, di mana etniknya sangat banyak dan sangat beragam. I believe that ethnical consideration also inherent in practicing diplomacy in this digital age," sambungnya.
Peran Anak Muda
Dan Verrell mengakui bahwa sekarang ini adalah masa di mana anak-anak muda bisa bertindak untuk masa depan yang lebih baik. Termasuk dalam regenerasi dalam bidang politik dan menjadi pemangku kebijakan nantinya.
"Menurut saya ini menarik sekali karena sekarang ini kita juga melihat bahwa keterwakilan anak muda, terutama di dalam dunia digital ini sangat penting. kita memiliki bonus demografi di mana anak-anak muda yang sudah sangat melek teknologi itu akan lebih baik jika mereka bisa berkontribusi," paparnya.
"Dan juga adanya regeneerasi politik itu terjadi, keterwakilan anak muda juga bertambah. jadi saya rasa ini bisa menjadi stepping stone ataupun awalan yang baik untuk kita terutama untuk Indonesia juga untuk bisa mencapai Indonesia emas 2045," imbuh Verrel.