7 Tanda Seseorang Punya Watak Buruk dan Suka Pura-Pura Baik

Febi Anindya Kirana diperbarui 18 Jul 2024, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita pasti pernah mendengar kalimat "jangan menilai orang hanya dari penampilannya", atau dalam Bahasa Inggris adalah "don't judge the book by its cover". Pribahasa itu muncul karena seringkali ada orang yang tampilannya yang buruk tapi sebenarnya hatinya baik. Tapi kita pasti juga pernah melihat orang yang tampilannya baik, tapi ternyata hatinya buruk. Penampilan memang saja tak sesuai dengan sikap, isi hati dan kepribadiannya.

Itu juga yang terjadi jika kamu bertemu dengan orang yang punya watak buruk dan suka pura-pura baik di dengan banyak orang. Begini tanda-tandanya jika seseorang berwatak buruk dan suka berpura-pura baik.

2 dari 8 halaman

1. Sikapnya tidak konsisten

ilustrasi perempuan serius/Photo by Mirko Krizan on Unsplash

Orang dengan watak buruk, sengaja atau tak sengaja pati akan menunjukkan sikap tidak konsisten. Kata-kata dan perbuatannya sering berbeda. Seringkali sikapnya tidak selaras dengan kata-katanya, dan ia tak merasa bersalah melakukannya. Perhatikan apakah orang tersebut sering kali mengatakan satu hal dengan meyakinkan tetapi justru melakukan hal yang sebaliknya. Kemunafikan ini menunjukkan bahwa ia tidak jujur dan penuh kebohongan.

3 dari 8 halaman

2. Manipulatif

ilustrasi perempuan jatuh cinta/Anuchit kamsongmueang/Shutterstock

Orang berwatak buruk akan pura-pura baik agar bisa diterima banyak orang, tapi ujung-ujungnya bersikap manipulatif untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia mengatakan dan melakukan sesuatu secara licik agar bisa memebohongi orang lain. Tidak masalah membuat cerita palsu atau memutarbalikkan fakta, selama dia yang diuntungkan. Terkadang ia sering mendominasi percakapan atau membuat orang lain menyetujui kata-katanya, bahkan bisa membuat orang merasa bersalah jika mereka tak mengikuti keinginannya.

4 dari 8 halaman

3. Suka merendahkan orang Lain

ilustrasi perempuan serius/theshots.co/Shutterstock

Ketika orang berwatak buruk bertemu dengan banyak orang, ia akan mencari target untuk merendahkan orang lain yang sekiranya bisa dijatuhkan atau dihina. Orang seperti ini awalnya akan tampak ramah dan penuh senyuman, tapi sebenarnya sedang membangun penilaian buruk kepada setiap orang. Ia suka mengumpulkan banyak informasi demi bisa menghujat atau membicarakan keburukan orang lain. Ia lebih suka berteman dengan orang yang tampak gemerlap dan punya status sosial tinggi.

5 dari 8 halaman

4. Sombong dan suka pamer

ilustrasi perempuan percaya diri/Viktoriia Hnatiuk/Shutterstock

Sombong dan suka pamer adalah watak alami orang yang berkepribadian buruk. Ia mungkin menunjukkan sikap sombong dan merendahkan orang lain untuk membuat dirinya terlihat superior dan berkelas. Orang seperti ini juga suka sekali meremehkan pencapaian orang lain, mengkritik secara berlebihan, atau bahkan mengejek orang dengan segala kekurangan mereka, seakan mereka yang paling smepurna dan benar. Ia juga suka pura-pura baik agar bisa membaur ke lingkup pertemanan kelas atas.

6 dari 8 halaman

5. Tak bersalah meski salah

ilustrasi perempuan serius/Tatiana Diuvbanova/Shutterstock

Apa yang ia katakan seringkali meragukan dan tak bisa dipercaya, kalau pun diberi kepercayaan, ia akan mengkhianati atau mengecewakan orang lain. Ketika melakukan kesalahan, ia tidak akan merasa bersalah, justru mencari pembenaran atas kesalahannya atau alasan untuk menyangkal tuduhan orang lain. Ia juga tidak akan minta maaf karena merasa paling benar. Orang-orang seperti ini yang punya watak buruk.

7 dari 8 halaman

6. Egois dan tak punya empati

ilustrasi perempuan serius/Sitophotostock/Shutterstock

Keegoisan berujung pada tidak adanya empati kepada orang lain. Orang yang berwatak buruk berpikir bahwa semesta hanya berputar di sekelilingnya, sehingga apa pun yang ia inginkan harus ia dapatkan tanpa mempertimbangkan orang lain. Apakah ia sedang merugikan orang lain atau mengambil hak yang bukan miliknya, ia tidak akan peduli karena kemampuannya untuk memahami perasaan orang lain tidak tumbuh. Kurangnya empati dan tingginya keegoisan bisa menjadi indikator kuat bahwa ia berwatak buruk.

8 dari 8 halaman

7. Memanfaatkan orang Lain

ilustrasi sahabat perempuan/Poomeo Photography/Shutterstock

Ketika seseorang hanya pura-pura baik tapi sebenarnya licik, tujuan utamanya mendekati orang lain adalah untuk memanfaatkan orang tersebut, entah secara materi, kekuasaan atau popularitas. Orang sering mengistilahkan manusia ini sebagai seseorang yang suka "panjat sosial". Ia bukan teman sejati yang ada saat suka duka, melainkan datang memang untuk mendapat keuntungan. Jangan heran jika mereka akan menghilang ketika kamu tertimpa masalah serius.

Itu dia beberapa tanda jika seseorang punya watak buruk dan hanya pura-pura baik.

#Unlocking The Limitless