Review Buku The Other Side of Things

Endah Wijayanti diperbarui 16 Jul 2024, 17:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Terkadang dalam keseharian kita perlu melambat sejenak. Bukan untuk bermalas-malasan, melainkan untuk mengumpulkan kembali perasaan-perasaan yang mungkin selama ini sudah diabaikan. Sesekali kita perlu ambil jeda untuk bisa kembali menyelami batin atau jiwa, menyirami hati dengan hal-hal yang menghangatkan dan pada akhirnya bisa menjadi energi baru untuk menjalani hidup dengan lebih baik serta bijaksana lagi.

Kita bisa kembali mengamati objek-objek yang ada di sekitar kita. Mengamati dan menemukan kembali makna-makna yang mungkin selama ini masih luput dari perhatian. Seperti yang dilakukan oleh Ahn Kyuchul dalam karya yang ia tulis, The Other Side of Things. Buku yang berisi sekumpulan esai pendek dengan ilustrasi-ilustrasi sederhana yang simbolis merekam berbagai macam objek alam hingga objek kehidupan sehari-hari yang diamati oleh Ahn Kyuchul. Melalui bahasa yang mengalir dengan narasi yang memikat, kita akan ikut diajak untuk menemukan kembali makna-makna penting dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Buku The Other Side of Things Karya Ahn Kyuchul

Review Buku The Other Side of Things./doc. Endah

Penulis: Ahn Kyuchul

Penerjemah: Nitalia Wijaya

Penyunting: Puput Alvia

Penyelaras Akhir: Haitiwi

Tata Letak Isi & Sampul: Imam Ardianto

Ilustrasi Sampul: Ahn Kyuchul

Diterbitkan oleh Shira Media

***

"Hidup adalah perang dengan musuh-musuh yang lebih kecil, tetapi lebih kuat dibandingkan kita." (hlm. 28)

"Tugas sebuah pohon adalah menentukan dan mengeksekusi. Tugas batang mana yang dibiarkan bertahap hidup juga batang mana yang dibuang. Menjaga satu per satu batang yang tumbuh di tubuhnya sendiri dengan hati-hati, kemudian ia memotong mereka dari tubuhnya sendiri. Seandainya mengabaikan pekerjaan ini, maka batang-batang hanya akan tumbuh di satu sisi, kemudian pada akhirnya, kapan pun pohon bisa hilang keseimbangan dan terjatuh." (hlm. 71)

"Bertiupnya angin bukanlah kemauan angin itu sendiri untuk bertiup. Datangnya musim semi juga bukan karena kemauan musim semi itu sendiri untuk datang. Di belakang mereka, ada kekuatan lain yang membuat mereka demikian, ada subjek lain yang tidak terekspos ke luar. Beberapa orang mengatakan bahwa itulah aturan alam, dan orang-orang lainnya berkata bahwa itulah pemeliharaan Tuhan. Inilah yang banyak terjadi di sekitar kita." (hlm. 89)

"Aku hanya berharap bahwa jejak kecil yang aku seniman, ringgalkan yaitu lingkaran yang belum selesai sampai pada akhirnya, dapat menjadi spiral yang pergi menuju tempat asing seterusnya." (hlm. 153)

"Tulisan-tulisan yang kutulis dengan susah untuk buku ini mungkin mirip seperti kepakan burung-burung kecil ini. Ketika aku menyelesaikan suatu tulisan biasa yang terdiri atas beberapa baris kalimat dengan susah, sepertinya saat itulah aku bisa mengerti perasaan khawatir mereka yang melintasi halaman orang lain tanpa izin." (hlm. 157)

Buku ini sempat menjadi trending topic saat RM alias Kim Nam-joon BTS mengunggahnya di Weverse pada 27 Mei 2021 lalu. Ada kutipan dari buku ini yang ia unggah dan menjadi perhatian banyak orang. Pihak penerbit Hyundae Munhak Publisher pun sempat kewalahan dengan animo masyarakat yang ingin mendapatkan buku ini.

Banyak kutipan yang inspiratif dan menggugah di buku ini. Walau mungkin ada narasi yang terasa begitu kompleks, ada irisan-irisan yang bisa kita dapatkan dan begitu dekat dengan keseharian kita. 

Esai-esai pendek dalam buku ini mengingatkan kita kembali akan makna hidup yang kita cari. Tentang kehidupan dan keseharian yang selama ini kita jalani. Serta bagaimana cara kita bertahan dengan semua kompleksitas dan berbagai tantangan hidup yang ada.

Sebagai seorang seniman, Ahn Kyuchul juga banyak membahas tentang arti seni dan bagaimana seseorang menjalani hidup sebagai seniman. Pembahasan tentang karya hingga arti kehidupan yang dijalani juga membuat kita tergugah untuk bisa menjalani pilihan hidup kita dengan lebih bermakna lagi.

Membaca buku ini tampaknya bisa dimulai dari mana saja. Bisa dari bagian depan lalu runut hingga belakang. Bisa juga membaca secara acak sesuai dengan suasana hati. Rasanya akan selalu ada inspirasi dan gagasan baru yang bisa kita dapatkan dari meresepi setiap esai di  buku ini.

Sahabat Fimela bisa membaca buku ini kapan pun tiap kali membutuhkan kehadiran perasaan tenang dan nyaman. Meluangkan sedikit waktu untuk diri sendiri dan membaca buku berisi kumpulan esai pendek inspiratif bisa menghadirkan kenyamanan tersendiri. Kita pun bisa memiliki semacam kacamata  baru tiap kali melihat objek atau benda-benda di sekitar kita dengan makna yang lebih dalam.