Hidup Terus Berjalan, Begini Tips Agar Berhenti Menyalahkan Diri Terus-Terusan!

Iwan Tantomi diperbarui 15 Jul 2024, 15:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang pernah berbuat kesalahan di masa lalu, tetapi tak sedikit yang meratapinya secara berlarut-larut, hingga tanpa sadar jadi menyalahkan diri terus-terusan. Padahal hal tersebut tidak baik, karena dapat mengganggu kesehatan mental. Sementara, hidup harus terus berjalan, akan terasa tidak nyaman jika lantas dijalani dengan penuh penyesalan, bukan?

Ada banyak faktor yang membuat seseorang biasanya menyalahkan dirinya terus-terusan. Salah satunya adalah karena merasa tidak mampu menangani suatu situasi, sehingga mencari kambing hitam untuk mengurangi rasa kecewa pada diri sendiri. Hal ini dapat terjadi secara refleks pada berbagai kejadian, bahkan ketika orang tersebut tidak sepenuhnya terlibat dalam masalah yang muncul.

Selain itu, perilaku menyalahkan diri sendiri juga dapat dipicu oleh standar yang terlalu tinggi yang ditetapkan oleh orang tersebut, serta pengalaman traumatis di masa lalu. Pada tahap tertentu, perilaku menyalahkan diri sendiri juga dapat menjadi tanda gangguan mental, terutama pada penderita depresi.

Di samping itu, orang yang terlalu menyalahkan diri sendiri juga rentan merasa ingin mengakhiri hidupnya. Perilaku ini dapat mengakibatkan rasa insecure yang menghambat berkembangnya potensi diri dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental. Untuk mengatasi kecenderungan menyalahkan diri sendiri ini, cobalah menerapkan beberapa tips berikut ini!

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hidup Terus Berjalan, Begini Tips Agar Berhenti Menyalahkan Diri Terus-Terusan!

Adapun untuk mengatasi kecenderungan menyalahkan diri sendiri terus-terusan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Tumbuhkan Rasa Kesadaran Diri

Mulailah dengan meningkatkan kesadaran diri terhadap pola pikir dan perilaku menyalahkan diri sendiri. Kesadaran diri melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami diri secara utuh, termasuk sifat, karakter, emosi, perasaan, pikiran, dan cara adaptasi dengan lingkungan. Dengan memahami diri sendiri secara mendalam, kamu dapat mengenali pola pikir dan perilaku yang mungkin memicu perilaku menyalahkan diri sendiri. Sadari bahwa menyalahkan diri sendiri secara berlebihan tidak membantu dalam menyelesaikan masalah.

Evaluasi Kesalahan yang Pernah Dialami

Lakukan refleksi terhadap kesalahan yang terjadi tanpa menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Tinjau kesalahan tersebut dengan obyektif dan jujur, tanpa membebani diri dengan emosi negatif. Pisahkan fakta dari asumsi atau emosi. Identifikasi dengan jelas apa yang terjadi dan bagaimana kesalahan tersebut terjadi. Hindari menambahkan interpretasi yang tidak relevan.

Evaluasilah dampak dari kesalahan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya, cari pembelajaran apa yang dapat diambil dari kesalahan tersebut untuk mencegah terulangnya di masa depan.  Jika memungkinkan, minta pendapat dari orang lain yang dapat memberikan sudut pandang obyektif terhadap kesalahan yang terjadi. Pendapat dari orang lain dapat membantu melengkapi perspektifmu.

Atasilah Trauma Masa Lalu

Jika perilaku menyalahkan diri sendiri terkait dengan trauma masa lalu, mulailah dengan memaafkan diri. Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi memaafkan penyebab trauma dapat membantu dalam proses penyembuhan. Memaafkan adalah bagian yang cukup vital dalam mengatasi trauma. Mulailah untuk memaafkan penyebab yang membuat pengalaman kamu begitu traumatis.

Selain itu, berdamai dengan masa lalu termasuk langkah yang penting. Biarkan masa-masa menyedihkan itu berlalu dan jangan biarkan dampak buruk dari kejadian tersebut merusak masa depanmu. Kemudian, fokus pada apa yang benar-benar perlu dilakukan dalam keseharian, sehingga kamu dapat menghemat energi fisik dan emosional. Berusaha fokus pada masa kini dan jangan biarkan masa lalu terus mengendalikan kehidupanmu.

Jika merasa tidak nyaman untuk berbagi cerita kepada orang lain, mencurahkan isi pikiran dan perasaan juga dapat dilakukan dengan cara menulis. Menulis dapat membantu dalam proses penyembuhan trauma. Hentikan menyalahkan diri sendiri, cobalah latihan pernapasan, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan, sehingga dapat membantu memulihkan trauma psikismu.

 

3 dari 3 halaman

Hidup Terus Berjalan, Begini Tips Agar Berhenti Menyalahkan Diri Terus-Terusan!

Kelola Emosi dengan Baik

Pelajari cara mengelola emosi dengan lebih baik. Memahami emosi dan dampaknya terhadap perilaku serta belajar cara mengendalikannya merupakan langkah awal yang penting dalam mengelola emosi dengan baik. Selain itu, kamu bisa melakukan seleksi situasi agar dapat merasakan emosi yang lebih baik, yaitu dengan mengubah pikiran yang dipengaruhi oleh penilaian atau pikiran seseorang tentang situasi yang kamu hadapi.

Selesaikan masalah dengan kasih sayang dan menyelesaikan konflik dengan cara yang baik, agar dapat membantumu dalam mengelola emosi yang muncul dalam hubungan interpersonal. Alihkan perhatian dengan melihat tayangan komedi, jalan-jalan, berolahraga atau melakulan hobi, serta mengenali lokasi tempat yang bisa merasa rileks.

Menerima Diri Sendiri

Berikan diri sendiri pengertian dan kasih sayang. Sadari bahwa kamu adalah individu yang unik dengan kelebihan dan kekurangan. Kenali keunikan dan nilai-nilai yang dimiliki, serta hargai diri sendiri seutuhnya. Terimalah emosi dan perasaan yang muncul dalam diri kamu, baik yang positif maupun yang negatif. Jangan menekan atau menyalahkan diri sendiri atas perasaan yang muncul, melainkan pelajari untuk memahami dan mengelolanya.

Berikan diri sendiri kasih sayang dan ampunan. Jangan terlalu keras pada diri sendiri saat melakukan kesalahan. Beri dirimu kesempatan untuk belajar dan tumbuh dari pengalaman tersebut. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Alihkan fokusmu pada pencapaian dan pertumbuhan pribadi. Setiap orang memiliki perjalanan dan tempo yang berbeda dalam mencapai tujuan dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Jaga kesehatan fisik dan mental kamu dengan baik. Lakukan kegiatan yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan pribadi. Perhatikan kebutuhan diri sendiri dan berikan waktu untuk beristirahat dan merawat diri. Sadari bahwa setiap orang memiliki batasan dan kelemahan. Terima dan hargai batasan dan kelemahan kamu sebagai bagian alami dari diri sendiri. Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kontrol dan tingkatkan, daripada merasa terbebani oleh hal-hal yang di luar kendali.

Menerima diri sendiri adalah proses yang berkelanjutan. Jadilah sabar dan lembut pada diri sendiri saat menjalani perjalanan ini. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari orang terdekat, teman, atau profesional yang dapat membantumu dalam proses menerima diri sendiri dengan lebih baik.

Selain itu, berbicara dengan orang yang dipercaya dapat membantumu dalam mengatasi perilaku menyalahkan diri sendiri. Ingatlah bahwa mengatasi kecenderungan menyalahkan diri sendiri memerlukan waktu dan kesabaran. Dengan kesadaran diri yang baik dan dukungan yang tepat, perilaku ini dapat diatasi.