5 Cara Move On dari Bayangan Masa Lalu yang Mengganggu

Iwan Tantomi diperbarui 11 Jul 2024, 21:11 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya pengalaman buruk dalam hidupnya. Pengalaman emosional yang kuat di masa lalu, baik itu trauma, kegagalan, atau kerugian, dapat meninggalkan bekas emosional yang dalam. Ketika teringat akan pengalaman tersebut, emosi negatif bisa kembali muncul dan mengganggu pikiran.

Jika ada hal yang belum diselesaikan atau diproses secara emosional di masa lalu, hal itu dapat terus mengganggu pikiran. Misalnya, konflik yang belum terpecahkan, penyesalan, atau kesalahan yang belum dimaafkan. Hal-hal ini bisa terus menghantuimu.

Selain itu, jika kamu merasa bersalah atau menyesal atas tindakan atau keputusan di masa lalu, itu bisa mengganggu pikiran juga. Perasaan bersalah bisa terus menerus muncul dan membuat kamu merasa terbebani.

Tak hanya itu, apabila kamu sulit menerima atau memaafkan diri sendiri atau orang lain atas kesalahan di masa lalu, itu juga bisa membuat kamu terus-menerus terjebak dalam bayangan tersebut. Hal ini dapat mengganggu pikiran dan menjadi penghambat hidup untuk terus maju ke depan.

Lantas, apa yang harus dilakukan agar bisa move one dari bayangan masa lalu yang mengganggu?

2 dari 3 halaman

5 Cara Move On dari Bayangan Masa Lalu yang Mengganggu

Tak Perlu Melibatkan Emosi

Meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan ingatan buruk dari otak, kamu dapat mengurangi keterlibatan emosi yang muncul sebagai salah satu cara agar tak lagi merasakan cemas atau takut seperti sebelumnya. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti teknik mindfulness atau pengalihan perhatian pada hal-hal positif.

Selain itu, kamu bisa melatih diri untuk mengelola stres dan emosi secara sehat dapat membantu mengurangi keterlibatan emosi terhadap pengalaman buruk di masa lalu. Teknik pernapasan, meditasi, atau aktivitas fisik dapat membantu meredakan emosi yang muncul.

Terapkan Self-Talk Positif

Menerapkan kalimat positif atas hal-hal yang telah terjadi pada diri kamu dapat membantu mengubah cara kamu memandang pengalaman buruk tersebut. Misalnya, mengucapkan kalimat seperti "Saya beruntung bisa menemukan jalan baru yang lebih baik dalam hidupku" dapat membantu mengurangi dampak negatif dari pengalaman buruk.

Melalui positive self-talk, kamu dapat melatih diri untuk melihat segala peristiwa dari sudut pandang positif. Misalnya, ketika peristiwa buruk terjadi karena kesalahanmu, melakukan positive self-talk akan membantumu untuk mengambil sisi positif dari peristiwa tersebut. Ini dapat membantu kamu belajar untuk menerima kesalahan dan memaafkan diri, serta melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh

Terapkan Teknik Mindfulness

Teknik mindfulness yang penuh kesadaran dapat membantu mengalihkan pikiran sepenuhnya kepada pengalaman yang tengah dialami. Dengan fokus pada pengalaman saat ini, kamu dapat mengurangi pemikiran negatif yang terkait dengan masa lalu. Mulailah dengan fokus pada pengalaman saat ini tanpa terpengaruh oleh pikiran tentang masa lalu atau masa depan. Sadari apa yang sedang terjadi di sekitarmu, termasuk pikiran, emosi, dan sensasi fisik yang muncul.

Praktikkan teknik pernapasan mindfulness untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Tarik napas perlahan dan dalam melalui hidung, rasakan pernapasan masuk dan keluar dari tubuh dengan penuh kesadaran. Luangkan waktu untuk meditasi mindfulness, di mana kamu fokus pada pernapasan atau pada pengalaman saat ini tanpa menilai atau mengevaluasi. Meditasi ini dapat dilakukan di mana pun, baik di rumah, kantor, atau di tempat meditasi.

Gunakan indra kamu dengan penuh kesadaran, seperti mendengarkan suara-suara di sekitarmu atau merasakan sensasi fisik tubuhmu. Hal tersebut membantumu tetap terhubung dengan pengalaman saat ini. Cobalah untuk menerapkan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat makan, berjalan, atau membersihkan. Fokuskan perhatian pada aktivitas tersebut dengan penuh kesadaran.

3 dari 3 halaman

5 Cara Move On dari Bayangan Masa Lalu yang Mengganggu

Menerima dan Menjadikannya Pelajaran Berharga

Menerima kenyataan dan mengambil pelajaran dari pengalaman masa lalu dapat membantu dalam proses move on. Luangkan waktu untuk merenungkan pengalamanmu secara mendalam. Tinjau apa yang terjadi, bagaimana kamu meresponsnya, dan apa yang dapat dipelajari dari situasi tersebut. Identifikasi kekuatan dan kelemahanmu dalam menghadapi situasi tersebut.

Izinkan dirimu merasakan dan mengakui emosi yang muncul akibat pengalaman tersebut. Jangan menekan atau mengabaikan emosi tersebut, tetapi juga hindari terjebak dalam emosi negatif yang berkepanjangan. Dengan menerima emosi, kamu dapat memahami reaksimu dan belajar bagaimana mengelolanya dengan lebih baik di masa depan.

Cobalah melihat pengalaman dari sudut pandang yang berbeda. Tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat kamu pelajari dari situasi tersebut, bagaimana pengalaman tersebut dapat membantumu tumbuh dan berkembang, serta apa yang dapat kamu lakukan secara berbeda di masa depan.

Berdasarkan pembelajaran yang kamu peroleh, tentukan langkah-langkah konkret yang dapat kamu ambil untuk menghindari kesalahan yang sama atau meningkatkan dirimu di masa depan. Buat rencana tindakan yang jelas dan terukur untuk menerapkan pembelajaran tersebut.

Manfaatkan sumber daya yang ada, seperti buku, artikel, atau konselor, untuk mendapatkan wawasan tambahan dan perspektif yang berbeda. Belajar dari pengalaman orang lain dapat membantumu memperluas pemahaman dan mengambil pembelajaran yang lebih luas.

Terakhir, terapkan pembelajaran yang kamu peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan pembelajaran tersebut sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan pribadimu. Ingatlah bahwa pembelajaran adalah proses yang berkelanjutan, dan setiap pengalaman dapat menjadi kesempatan untuk tumbuh dan belajar lebih banyak.

Mencari Dukungan

Cari seseorang yang dapat kamu percaya dan ajak berbicara tentang pengalaman buruk yang kamu alami. Berbagi cerita dan emosi dengan orang terdekat dapat membantu meredakan beban pikiran dan emosi yang terkait dengan masa lalu. Selain itu, bergabung dengan kelompok atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan rasa pemahaman dan dukungan yang kuat.

Jika pengalaman buruk yang kamu alami sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosionalmu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau psikolog. Mereka dapat membantumu mengeksplorasi dan mengatasi pikiran dan emosi yang terkait dengan masa lalu.