Fimela.com, Jakarta Terkadang kita tidak pernah bisa menebak seperti apa seseorang memandang kehidupan sosialnya. Ada kalanya kita bertemu dengan orang-orang yang punya banyak teman dan bahagia dengan lingkup pertemanannya. Terkadang situasi seperti ini sering bikin iri orang-orang yang tak punya banyak teman atau bahkan tak punya teman sama sekali. Tapi ternyata tidak semua orang yang tampak punya banyak teman merasa bahagia dan puas dengan kehidupan pertemanannya. Ternyata ada banyak orang yang meskipun punya banyak teman, justru merasa kesepian.
Jika merasa seperti ini, pasti ada yang 'bermasalah' dalam kehidupan orang tersebut. Ini beberapa tanda jika seseorang punya banyak teman tapi hidupnya justru kesepian.
What's On Fimela
powered by
1. Percakapan basa-basi
Pertemanan yang sesungguhnya bisa dilihat dari tanda yang sederhana, yaitu kualitas percakapan atau obrolan yang diciptakan. Obrolan ringan basa-basi pasti terjadi dan itu sangat wajar di antara teman. Tapi jika selama ini tak pernah benar-benar bisa ngobrol secara mendalam, dari hati ke hati, membicarakan prinsip dan moral hidup atau bahkan mungkin kegelisahan hati yang mengganjal, bisa jadi kamu tak pernah benar-benar punya teman selama ini. Itulah yang menjadikan seseorang merasa kesepian meski banyak orang di sekelilingnya.
2. Terus-menerus mencari validasi
Orang yang punya banyak teman tetapi tidak memiliki ikatan hati yang mendalam seringkali berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di hadapan satu sama lain. Ada kebutuhan selalu ingin menunjukkan hal-baik baik atau memamerkan sesuatu karena pertemanan didasari oleh pengakuan dan validasi. Ini bisa menjadi pertanda bahwa persahabatanmu tidak memiliki penerimaan dan pemahaman yang tulus sehingga bisa menghargai harga diri satu sama lain.
3. Takut menjadi diri sendiri
Seseorang yang terlihat punya banyak teman tapi ternyata kesepian sering merasa takut menjadi dirinya sendiri di depan teman-temannya. Ia cenderung menyembunyikan kelemahan, kekurangan dan aib buruk yang bisa membuatnya dipandang rendah atau bahkan diremehkan oleh teman-temannya. Ia merasa harus menampilkan sisi terbaiknya setiap saat agar dipandang baik, karena teman-temannya tak bisa menerima ia apa adanya. Teman-teman seperti inilah yang bukan jadi teman sejati.
4. Bersama saat senang saja
Kita pasti pernah bertemu dengan orang-orang yang berteman dan berkumpul hanya saat senang dan bahagia saja. Tidak banyak orang yang bertahan dan berkumpul saling mendukung ketika temannya terjatuh dan terpuruk. Pertemanan yang hanya ada di kala suka cita tak akan terasa senyaman pertemanan yang berkumpul saat terpuruk. Karena bersama-sama saat menangis justru lebih tulus ketimbang bersama-sama saat tertawa. Jika seseorang tak punya jenis pertemanan yang tulus, biasanya ia mudah merasa kesepian.
5. Saat kumpul sibuk dengan hp masing-masing
Kita pasti pernah melihat bentuk pertemanan yang ketika kumpul bersama di suatu kafe atau tempat nongkrong, mereka justru sibuk sendiri-sendiri dengan ponselnya. Seringkali media sosial menjadi fokus mereka sehingga tidak ada yang benar-benar berinteraksi dengan teman-teman di depan mereka. Bentuk pertemanan seperti inilah yang sering menimbulkan rasa kesepian, karena interaksi nyata sesama manusia tidak didapatkan. Justru satu sama lain lebih tertarik pada interaksi online, bahkan ada yang cenderung ketergantungan.
6. Tidak ada rasa percaya
Meskipun sering bertemu, bukan berarti kamu bisa percaya pada orang-orang yang kamu anggap teman. Seringkali kita memiliki kadar tak kasat mata di dalam pikiran kita tentang seberapa besar rasa percaya yang bisa kita berikan kepada seseorang. Dan jika kamu tidak mampu memercayai orang-orang yang kamu anggap teman, rasa kesepian akan lebih mudah muncul ketimbang kamu bersama orang-orang yang bisa kamu percaya sepenuhnya untuk menjaga rahasia dan mengemban suatu informasi. Karena pada dasarnya pertemanan yang bermakna terletak pada kepercayaan.
7. Sulit menunjukkan empati
Empati seringkali menjadi hal yang sulit ditunjukkan ketika seseorang tidak memiliki pertemanan yang sejati. Ketika seseorang menceritakan kegelisahan hidupnya, ia justru diserang habis-habisan bahkan dikritik sehingga orang ini tak lagi mau menceritakan permasalahan hidupnya. Sulitnya menunjukkan empati menjadikan pertemanan hanya sekadar di permukaan saja, tidak ada kemauan untuk memahami dan berbagi perasaan secara jujur karena takut dihakimi, pada akhirnya.
Itu dia sekian tanda jika seseorang punya banyak teman tapi justru gampang merasa kesepian. Ada juga yang punya sedikit teman tapi justru sangat nyaman dengan teman yang tak banyak tapi sejati, itu lebih baik ketimbang ada banyak teman tapi tak bikin nyaman.
#Unlocking The Limitless