7 Tanda Dirimu Sudah Banyak Berkorban, Saatnya Lebih Menyayangi Diri Sendiri

Endah Wijayanti diperbarui 11 Jul 2024, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada banyak kesempatan, kita sering kali merasa perlu untuk berkorban untuk orang lain atau untuk hal-hal yang kita anggap penting. Namun, terlalu banyak berkorban dapat mengarah pada kelelahan fisik dan mental jika tidak diimbangi dengan menyayangi diri sendiri dengan baik. Mengapa menyayangi diri sendiri penting? Ini tidak hanya tentang memberikan ruang untuk self-care, tetapi juga tentang mempertahankan keseimbangan emosional dan mental yang sehat.

Berikut adalah tujuh tanda bahwa mungkin saatnya untuk lebih fokus pada menyayangi diri sendiri. Simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Merasa Selalu Ada untuk Orang Lain, tapi Tidak Ada untuk Diri Sendiri

Mental tangguh./Copyright Image by freepik

Salah satu tanda yang jelas bahwa kamu sudah banyak berkorban adalah ketika merasa selalu ada untuk orang lain, tetapi sulit untuk menyisihkan waktu atau perhatian untuk kepentingan dan kebahagiaan pribadi. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti selalu menolak diri sendiri untuk menolong orang lain, tetapi sering kali melupakan kebutuhan sendiri.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Mengabaikan Kesehatan Fisik dan Mental

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/@rruprrup

Saat sibuk berkorban untuk pekerjaan, keluarga, atau teman-teman, sering kali kita mengabaikan kesehatan fisik dan mental. Hal ini bisa berupa kurangnya tidur yang cukup, pola makan yang tidak sehat, atau bahkan tidak menghiraukan tanda-tanda stres dan kelelahan yang muncul. Mengutamakan diri sendiri berarti memberikan perhatian yang cukup untuk kesehatan secara keseluruhan.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Merasa Bersalah saat Mengambil Waktu untuk Diri Sendiri

ilustrasi./fimela/adrian putra

Jika merasa bersalah atau egois ketika mengambil waktu untuk diri sendiri, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu terlalu terbiasa berkorban untuk orang lain tanpa memperhatikan kebutuhan diri sendiri. Mengalokasikan waktu untuk melepas penat atau melakukan hal-hal yang kamu nikmati adalah penting untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Kesulitan Menyatakan Kebutuhan dan Batasan Pribadi

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Saat kamu sulit menyatakan kebutuhan atau batasan pribadi kepada orang lain, ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu lebih fokus pada memenuhi harapan orang lain daripada memperhatikan apa yang sebenarnya kamu perlukan. Menyayangi diri sendiri juga melibatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang kamu butuhkan dan apa yang tidak bisa kamu lakukan.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Menyimpan Perasaan Negatif yang Dalam

Ilustrasi Stres/copyright fimela

Banyak berkorban seringkali mengakibatkan menahan perasaan negatif atau kekecewaan karena merasa tidak pantas untuk menyuarakannya. Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, menyebabkan penumpukan emosi yang tidak sehat. Menghargai diri sendiri berarti memperlakukan perasaanmu dengan hormat, baik itu positif maupun negatif.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Mengalami Kelelahan yang Berkepanjangan

ilustrasi./fimela/adrian putra

Kelelahan kronis bisa menjadi hasil dari terlalu banyak berkorban tanpa istirahat yang cukup. Ini tidak hanya mencakup kelelahan fisik tetapi juga kelelahan mental yang mungkin sulit diidentifikasi secara langsung. Menyayangi diri sendiri berarti mengenali batasan dan memberikan diri sendiri waktu untuk pulih dan mendapatkan kembali energi.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Merasa Kurang Bernilai atau Tidak Pantas Bahagia

ilustrasi deadline/copyrught fimela

Jika kamu merasa bahwa kamu tidak layak untuk merasa bahagia atau tidak pantas untuk meraih keinginan pribadi, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu sudah terlalu lama berkorban tanpa memberikan ruang untuk memanjakan diri. Menyayangi diri sendiri berarti percaya bahwa kamu pantas untuk meraih kebahagiaan dan merasa bernilai sebagai individu.

Pentingnya Menyayangi Diri Sendiri

Menyayangi diri sendiri bukanlah tanda egoisme, tetapi merupakan fondasi yang kuat untuk kesehatan mental yang baik. Ketika kita memberikan diri kita sendiri waktu dan perhatian yang layak, kita tidak hanya memperbaiki kualitas hidup kita sendiri tetapi juga mampu memberikan lebih banyak untuk orang lain.

Dengan menyayangi diri sendiri, seseorang dapat mengembangkan keseimbangan emosional yang kuat. Ini berarti memiliki kemampuan untuk mengelola stres, mengenali dan menghargai perasaan sendiri, serta membangun hubungan yang sehat dengan orang lain tanpa merasa terbebani atau merugikan diri sendiri.

Menyayangi diri sendiri membantu seseorang untuk membangun kekuatan diri yang lebih besar. Ini termasuk memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi, kemampuan untuk mengambil keputusan dengan percaya diri, dan memiliki pandangan yang lebih positif terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya.

Dengan mengenali tanda-tanda bahwa kita telah banyak berkorban dan mengambil langkah-langkah untuk lebih menyayangi diri sendiri, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, memuaskan, dan bermakna bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.