7 Kalimat yang Membuat Orang Makin Menjauhimu

Endah Wijayanti diperbarui 09 Jul 2024, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Komunikasi merupkaan salah satu aspek terpenting dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Kata-kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan besar untuk membangun atau merusak hubungan. Terkadang, tanpa kita sadari, kita bisa mengucapkan kalimat-kalimat yang membuat orang lain merasa tidak nyaman atau bahkan menjauh dari kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh kalimat yang sebaiknya dihindari karena dapat merusak keharmonisan hubungan. Tujuannya adalah memberi motivasi dan semangat untuk menjalani hidup dengan lebih baik melalui komunikasi yang lebih empatik dan positif. Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Kamu Selalu Salah

Ilustrasi Stres/copyright fimela

 

Mengatakan "kamu selalu salah" bukan hanya tidak adil, tetapi juga bisa menghancurkan rasa percaya diri seseorang. Kalimat ini menunjukkan bahwa kita tidak mau melihat dari sudut pandang orang lain dan hanya fokus pada kesalahan mereka. Sebagai gantinya, cobalah untuk lebih konstruktif dengan mengatakan, "Mari kita cari solusi bersama" atau "Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki ini?" Dengan pendekatan yang lebih positif, kita bisa membantu orang lain merasa dihargai dan didukung.

 

 

 

 

3 dari 8 halaman

2. Kenapa Kamu Tidak Bisa Seperti Mereka?

ilustrasi Gangguan penyakit yang sering dialami pekerja kantoran/fimela/adrian putra

Perbandingan adalah musuh kebahagiaan. Ketika kita membandingkan seseorang dengan orang lain, kita secara tidak langsung mengatakan bahwa mereka tidak cukup baik. Kalimat seperti "Kenapa kamu tidak bisa seperti mereka?" hanya akan membuat orang merasa tidak berharga dan minder. Daripada membandingkan, fokuslah pada kekuatan dan potensi unik yang dimiliki setiap individu. Misalnya, katakan "Aku menghargai usaha dan keunikanmu" atau "Setiap orang punya jalan dan caranya sendiri."

 

 

4 dari 8 halaman

3. Aku Bilang Juga Apa

ilustrasi Gangguan penyakit yang sering dialami pekerja kantoran/fimela/adrian putra

Kalimat "Aku bilang juga apa" menunjukkan sikap merendahkan dan tidak memberikan ruang bagi orang lain untuk belajar dari kesalahan mereka. Kalimat ini juga mencerminkan sikap arogan dan tidak empatik. Sebagai gantinya, kita bisa mengucapkan, "Mari kita pelajari ini bersama" atau "Bagaimana kita bisa mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan?" Dengan cara ini, kita bisa membangun hubungan yang lebih saling mendukung dan menghargai proses pembelajaran masing-masing.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Kamu Tidak Pernah Mengerti

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Mengatakan "kamu tidak pernah mengerti" bisa membuat orang merasa diabaikan dan tidak dihargai. Kalimat ini menunjukkan bahwa kita tidak bersedia mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain. Sebagai alternatif, kita bisa mencoba berkata, "Mari kita coba pahami satu sama lain" atau "Bagaimana kita bisa menjelaskan ini dengan lebih baik?" Dengan mendekati komunikasi dengan rasa ingin tahu dan empati, kita bisa membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Kamu Terlalu Sensitif

Ilustrasi bekerja/copyright fimela

Mengatakan "kamu terlalu sensitif" adalah cara cepat untuk membuat orang merasa tidak valid dalam perasaannya. Kalimat ini menunjukkan bahwa kita tidak menghargai emosi orang lain dan tidak mau memahami perspektif mereka. Sebagai gantinya, kita bisa mengucapkan, "Aku minta maaf jika aku membuatmu merasa seperti itu" atau "Bisakah kamu jelaskan lebih lanjut apa yang kamu rasakan?" Dengan cara ini, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan mau mendengarkan perasaan mereka dengan lebih baik.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Itu Masalahmu Sendiri

Ilustrasi kerja stres/copyright fimela

Mengatakan "itu masalahmu sendiri" menunjukkan bahwa kita tidak mau membantu atau mendukung orang lain dalam menghadapi kesulitan mereka. Kalimat ini mencerminkan sikap egois dan tidak empatik. Sebagai gantinya, kita bisa menawarkan dukungan dengan mengatakan, "Bagaimana aku bisa membantumu?" atau "Mari kita cari solusi bersama." Dengan cara ini, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan siap untuk mendukung orang lain dalam menghadapi masalah mereka.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Aku Tidak Punya Waktu untuk Ini

ilustrasi kerja stres/copyright fimela

Kalimat "aku tidak punya waktu untuk ini" menunjukkan bahwa kita tidak menghargai orang lain dan masalah mereka. Kalimat ini mencerminkan sikap acuh tak acuh dan tidak peduli. Sebagai alternatif, kita bisa mengatakan, "Aku sibuk sekarang, tapi mari kita bicarakan ini nanti" atau "Bisakah kita jadwalkan waktu untuk membahas ini?" Dengan cara ini, kita menunjukkan bahwa kita menghargai waktu dan perasaan orang lain serta siap untuk memberikan perhatian yang mereka butuhkan.

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung. Dengan menghindari kalimat-kalimat yang dapat merusak keharmonisan hubungan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan empatik. Ingatlah bahwa kata-kata memiliki kekuatan besar, dan dengan memilih kata-kata yang lebih bijak dan penuh empati, kita bisa membantu orang lain merasa dihargai dan didukung.

Mari kita berkomitmen untuk berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi dan motivasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik melalui komunikasi yang lebih positif dan empatik, ya Sahabat Fimela. Dengan begitu, kita bisa menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang dengan orang-orang di sekitar kita.