Fimela.com, Jakarta Masakan Korea kiat memikat banyak penggemar dari tahun ke tahun. Tak hanya tren musiman belaka, namun aneka hidangan dari Korea terus berkembang dan menjadi favorit banyak orang. Walau restoran yang menyajikan masakan Korea sudah banyak tersedia di Jakarta, namun tak menghalangi munculnya restoran Korea lainnya untuk turut meramaikan. Salah satunya adalah DOEUN.
Hidden gem terbaru di dunia kuliner Jakarta yang satu ini patut diintip. Tak hanya siap memikat para pecinta makanan dengan masakan Korea artisan, restoran ini menyajikan beragam bumbu masakan spesial.Terletak di jantung kota Jakarta Pusat, DOEUN menawarkan perpaduan sempurna antara citarasa tradisional Korea dan pengalaman bersantap kontemporer.
Kisah DOEUN dimulai pada 2017 dengan DOEUN Kitchen, sebuah usaha rumahan sederhana yang didirikan oleh Chef Kim Doeun di Tangerang Selatan. DOEUN Kitchen menawarkan frozen food buatan sendiri, bumbu, saus, selai, sirup, dan scones, serta melayani katering. Seiring pertumbuhan bisnis, DOEUN Kitchen memperluas layanannya dengan mengadakan kelas memasak ala Korea, di mana Chef Doeun mengajarkan para ibu rumah tangga cara memasak menggunakan produk DOEUN Kitchen.
Kelas-kelas ini segera bertransformasi menjadi pertemuan sosial yang menyenangkan. Selepas sesi, para peserta biasanya makan siang dan bersosialisasi di rumah Chef Doeun. Seiring berjalannya waktu, pertemuan ini berkembang menjadi private dining, di mana Chef Doeun menjadi tuan rumah dan mengenakan biaya berdasarkan jumlah tamu. Setelah tiga tahun menawarkan layanan memasak di rumah, hampers, katering, kelas memasak, dan private dining, Chef Doeun berencana membuka dapur di Jakarta untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
What's On Fimela
powered by
Perjalanan Panjang Chef Doeun
Meskipun menghadapi tantangan pandemi COVID-19, ia menunjukkan ketangguhan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa, yang mendorongnya untuk pindah ke Jakarta. Ia bermitra dengan rekan bisnis untuk memperluas DOEUN Kitchen. Pada 17 September 2023, DOEUN yang baru dan lebih baik pun lahir.
Sebelum memulai perjalanan kulinernya, Chef Doeun menjalani kehidupan yang beragam, bekerja sebagai instruktur kebugaran, golf-pilates, dan aquarobik bersertifikat di masa mudanya. Namun, sebuah insiden yang mengubah hidup membawanya ke Shanghai, Tiongkok, di mana cintanya pada memasak mulai berkembang. Untuk mengejar hasrat barunya, ia kembali ke Korea dan mendalami studi tentang masakan Korea, bahan-bahan, teknik memasak, dan resep tradisional.
Dalam merangkul hasrat barunya, Chef Doeun kembali terhubung dengan keluarganya. Memilih pendekatan yang lebih tradisional dalam memasak, Ia mendalami resep tradisional keluarga dari pihak ibunya, mempelajari teknik persiapan makanan, termasuk fermentasi, yang membuat DOEUN berbeda dari restoran Korea lainnya di Jakarta.
“Saya tidak menggunakan garam, gula, atau bahan tambahan langsung ke dalam masakan untuk menciptakan rasa. Setiap hidangan di DOEUN dibuat melalui proses fermentasi yang panjang dan teliti,” ungkapnya. “Saya percaya teknik kuno yang saya pelajari di Korea ini menawarkan rasa yang lebih alami tetapi kaya rasa. Teknik memasak saya dikenal karena menghasilkan hidangan yang kaya rasa dengan cita rasa yang ringan.”
Beragam Hidangan Andalan
DOEUN menawarkan berbagai macam hidangan. Namun, beberapa di antaranya dianggap sebagai kreasi terbaik Chef Doeun berdasarkan ulasan, dan pesanan favorit pelanggan. Yuk kita intip apa saja
● Woodae Galbi: Hidangan ini menggunakan iga sapi dari baris keenam hingga kedelapan yang terkenal akan kelembutannya. Dagingnya sedikit diasapi sebelum disajikan untuk menambahkan sentuhan aroma smoky. Tersedia dalam dua pilihan, orisinal dan dimarinasi.
● Diamond Cut Galbi: Daging sapi yang dipotong berbentuk berlian dan dimarinasi dengan saus spesial buatan Chef Doeun. Racikannya dibuat dari kaldu sapi. Saus rahasia ini persiapannya memakan proses lebih dari 10 jam.
● Gochujang Iberico Pork Belly: Menggunakan daging babi Iberico, salah satu dari tiga jenis daging babi terbaik. Dimarinasi dengan saus gochujang buatan Chef Doeun.
● Butter Dry Aged Beef: Daging sapi yang telah melalui proses dry aging dengan mentega selama minimal 45 hari. Proses dry aging ini menghasilkan rasa yang lebih kaya.
● Japchae: Setiap komponen disiapkan sesaat setelah pemesanan. Menggunakan metode memasak rumahan yang meniadakan penggunaan minyak goreng.
● Samgyetang: Sup ayam ini kaya akan rasa karena menggunakan kaldu sapi yang telah dimasak selama 24 jam. Cita rasanya menghangatkan.
● Sundubu Jiggae: Sup tahu dan daging sapi tradisional Korea, dimasak menggunakan saus fermentasi, menghasilkan sup yang ringan tapi kaya aka nrasa karena menggunakan bahan-bahan alami.
● Sous Vide Octopus dengan Gim Puree: Gurita yang dimasak dengan metode sous vide, digoreng dan disajikan dengan saus khas yang dibuat dari krim, mentega, dan rumput laut.
Dimulai sebagai usaha rumahan yang sederhana, DOEUN telah berkembang menjadi sebuah restoran mewah dan canggih, mencerminkan kualitas makanan yang dikurasi dan disiapkan oleh Chef Doeun. Interior restoran ini menampilkan desain modern dengan sentuhan Korea yang halus. Pendekatan minimalis ini dipilih dengan sengaja untuk menyoroti bintang sejati DOEUN, yakni makanannya.