Fimela.com, Jakarta Membantu anak supaya mudah menghafal kerap menjadi tantangan terbesar bagi para orang tua, khususnya new parents. Nah, sebagai informasi, kesulitan menghafal pada anak ini biasanya bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya waktu istirahat, asupan nutrisi yang tidak seimbang, hingga efek samping dari obat-obatan tertentu. Jika dibiarkan, masalah ini dapat menghalangi anak dalam menangkap ilmu yang dipelajarinya secara optimal.
Untuk itu, di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting bagi sang anak. Dengan memberikan dukungan dan strategi yang tepat, kamu bisa membantu anak mengatasi kesulitan dalam menghafal pelajaran. Nah, bagi para orang tua, jangan khawatir dulu. Berikut ini adalah 7 aktivitas yang dapat bantu anak untuk mudah menghafal.
1. Manfaatkan Visual
Agar anak mudah menghafal, cobalah menggunakan teknik pembelajaran visual. Alat bantu visual seperti gambar atau media lain seperti kartu kata dapat sangat membantu dalam mengajarkan anak untuk menghafal. Anak-anak seringkali lebih mudah mengingat informasi jika ada unsur visual yang mendukungnya.
2. Pelan-pelan Dalam Menyampaikan Pembelajaran
Hindari menyampaikan terlalu banyak informasi kepada anak dalam satu waktu. Lebih baik fokuskan satu penyampaian informasi atau teori pembelajaran daripada menyampaikan banyak tema pembelajaran sekaligus. Jika kamu mencoba mengajarkan terlalu banyak hal, anak-anak tidak akan mengingatnya dengan baik.
3. Coba Berbagai Gaya Belajar
Jika ingin anak mudah menghafal, cobalah terapkan berbagai gaya belajar. Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui dan menguasai berbagai gaya belajar yang berbeda. Terlebih lagi setiap anak memiliki perpaduan gaya belajar yang berbeda sekaligus unik. Berikut adalah gaya belajar umum yang bisa kamu coba untuk anak:
- Visual (spasial): Anak lebih suka menggunakan gambar, visualisasi, dan pemahaman spasial.
- Aural (auditori-musikal): Anak lebih suka menggunakan suara dan musik.
- Verbal (linguistik): Anak lebih suka menggunakan kata-kata, baik dalam ucapan maupun tulisan.
- Fisik (kinestetik): Anak lebih suka menggunakan tubuh, tangan, dan indra peraba.
- Logis (matematis): Anak lebih suka menggunakan logika, penalaran, dan sistem.
- Sosial (interpersonal): Anak lebih suka belajar secara berkelompok atau bersama orang lain.
- Soliter (intrapersonal): Anak lebih suka bekerja sendiri dan belajar mandiri.
Dengan memahami dan mengakomodasi gaya belajar yang berbeda-beda, kamu dapat membantu anak supaya lebih mudah menghafal dan menyerap informasi baru.
4. Lakukan Pengulangan
Informasi yang hanya disampaikan sekali, kemungkinan besar akan dilupakan atau bahkan tidak didengar oleh anak-anak. Jika kamu ingin anak-anak mengingat suatu pembelajaran, maka perlu banget untuk mengulanginya berkali-kali.
Penelitian menunjukkan bahwa mengulang suatu informasi minimal 6 kali dapat meningkatkan retensi ingatan sang anak hingga 90%. Oleh karena itu, ulanglah materi pembelajaran dengan cara yang berbeda-beda agar anak dapat lebih mudah mengingatnya.
5. Belajar Sambil Bermain
Untuk bantu anak mudah menghafal, kamu dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajak mereka belajar sambil bermain. Gunakan permainan papan, kartu flashcard (kartu yang biasa digunakan untuk edukasi anak), atau aplikasi edukasi interaktif lainnya. Hal ini membuat proses belajar lebih menyenangkan dan meningkatkan semangat belajar anak.
6. Buat Peta Pikiran
Kamu juga bisa menggunakan pemetaan pikiran (mind mapping) yang berfokus pada pembelajaran konsep, ide, dan informasi. Pemetaan pikiran melibatkan pengorganisasian informasi dalam bentuk struktur hirarki yang terdiri dari cabang-cabang yang saling berhubungan. Cabang-cabang ini berasal dari gagasan utama yang mendasari semua informasi.
Cabang-cabang dari ide sentral mewakili sub-topik atau konsep yang harus dihafal dan dipelajari. Jangan lupa untuk menambahkan gambar dan warna pada mind map. Gambar dan warna dapat merangsang imajinasi anak dan membuat informasi lebih mudah diingat.
7. Tuliskan Semuanya
Menuliskan informasi merupakan teknik menghafal yang sangat membantu. Teknik ini melibatkan perekaman informasi secara manual dengan tulisan tangan untuk meningkatkan retensi memori. Menuliskan sesuatu membantu proses pengolahan informasi dan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam. Teknik ini biasanya digunakan di kelas ketika siswa membuat catatan rinci tentang topik yang sedang diajarkan kepada mereka.
Nah, itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk membantu anak biar mudah menghafal. Membantu anak mengembangkan kemampuan menghafalnya memang membutuhkan kesabaran dan kreativitas. Maka dari itu, jangan ragu untuk terus bereksperimen dan temukan kombinasi aktivitas yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat sang anak dalam menghafal.
Penulis: Zahra Utami Putri