7 Tanda Orang Pandai Bicara dan Membual, Terlalu Banyak Omong Kosong

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 25 Jun 2024, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Mungkin kamu pernah bertemu dengan seseorang yang terlalu pandai berbicara, bahkan terlalu suka membual? Mereka ini sering kali mampu memukau pendengar dengan kata-kata mereka yang fasih dan penuh percaya diri. Namun, di balik pesona mereka, seringkali tersembunyi ciri-ciri yang perlu diperhatikan. Biasanya orang yang terlalu pandai bicara adalah orang-orang yang omongannya sulit dipercaya. Nah, penasaran seperti apa ciri-cirinya? Yuk, simak artikel berikut ini. 

1. Selalu Mencari Sorotan

Orang yang terlalu pandai berbicara dan suka membual cenderung selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka seringkali memulai percakapan dengan topik yang mencolok atau berbicara tentang diri mereka sendiri dengan berlebihan. Mereka merasa nyaman menjadi fokus perhatian orang lain dan mencari pengakuan atas kemampuan berbicara mereka.

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

2. Mengesampingkan Pendapat Orang Lain

Ilustrasi perempuan percaya diri/copyrightshutterstock/Nutchapong Wuttisak

Ciri lainnya adalah kecenderungan untuk mengesampingkan pendapat atau cerita orang lain dalam percakapan. Mereka lebih suka mendominasi percakapan dengan cerita-cerita mereka sendiri atau pandangan pribadi tanpa memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara. Ini bisa membuat percakapan terasa tidak seimbang dan kurang menghargai kontribusi orang lain.

3 dari 7 halaman

3. Banyak Bicara dan Sedikit Mendengarkan

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/AllenChen_001

Orang yang terlalu pandai berbicara sering kali lebih suka bercerita daripada mendengarkan. Mereka mungkin terlalu fokus pada kesempatan untuk berbicara tentang diri mereka sendiri atau pandangan mereka tanpa benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Keterbatasan dalam mendengarkan ini bisa membuat mereka kurang empati atau kurang peka terhadap perasaan orang lain.

4 dari 7 halaman

4. Terlalu Berlebihan Menceritakan Tentang Diri Sendiri

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/rystyna89

Mereka cenderung membuat klaim yang berlebihan tentang diri mereka sendiri atau pencapaian mereka. Misalnya, mereka mungkin sering membesar-besarkan prestasi atau keberhasilan mereka tanpa memberikan konteks yang jelas atau sesuai dengan kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa mereka terlalu percaya diri atau bahkan sombong.

5 dari 7 halaman

5. Tidak Konsisten dalam Cerita

Ilustrasi/copyrightshutterstock/NT_Studio

Orang yang suka membual seringkali tidak konsisten dalam cerita atau informasi yang mereka bagikan. Mereka mungkin sering kali mengubah detail atau fakta demi membuat cerita mereka terdengar lebih menarik atau mengesankan. Kecenderungan untuk berbohong atau mengada-ada bisa menjadi salah satu bentuk perlindungan diri dari ketidakpastian atau rasa rendah diri yang mereka alami.

6 dari 7 halaman

6. Kurang Menghargai Kritik atau Masukan

ilustrasi perempuan bahagia/Mallika Home Studio/Shutterstock

Orang yang terlalu pandai berbicara mungkin sulit menerima kritik atau masukan dari orang lain. Mereka lebih suka mempertahankan pandangan mereka sendiri atau merasa bahwa mereka selalu benar dalam segala hal. Ketidakmampuan untuk menerima umpan balik atau kritik konstruktif dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

7 dari 7 halaman

7. Memiliki Gaya Bicara yang Melebih-lebihkan

ilustrasi perempuan cantik/Look Studio/Shutterstock

Gaya bicara mereka cenderung melebih-lebihkan atau dramatis. Mereka mungkin menggunakan bahasa yang bombastis atau penuh dengan kata-kata yang rumit untuk mencoba memperkuat argumen atau kesan mereka. Hal ini bisa membuat mereka terlihat berusaha terlalu keras atau tidak autentik dalam komunikasi mereka.

Sahabat Fimela, mengenali ciri-ciri orang yang terlalu pandai berbicara dan suka membual dapat membantu kita untuk lebih waspada dalam berinteraksi sosial. Meskipun kemampuan berbicara yang baik adalah hal yang positif, namun jika digunakan dengan cara yang berlebihan atau tidak seimbang, hal tersebut bisa mengganggu kualitas komunikasi dan hubungan interpersonal.

Sebagai penutup, penting untuk tetap menghargai pendapat dan cerita dari semua orang dalam percakapan. Komunikasi yang efektif membutuhkan keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan. Mari kita terus meningkatkan keterampilan komunikasi kita dengan cara yang positif dan mendukung, serta membangun hubungan yang lebih baik satu sama lain. Tetap autentik dan bijak dalam setiap kata yang kita ucapkan, Sahabat Fimela!