Fimela.com, Jakarta Siapa sih yang tidak suka dengan self-reward? Setelah bekerja keras, rasanya wajar saja jika kita memberi penghargaan pada diri sendiri. Namun, ada kalanya self-reward ini menjadi kedok untuk perilaku boros yang tidak terkendali. Yuk, kita kenali tanda-tandanya dan cari tahu cara mengatasinya!
1. Belanja Tanpa Alasan Jelas
Kamu sering membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Mungkin kamu berpikir, "Aku pantas mendapatkan ini," meskipun barang tersebut tidak ada dalam daftar kebutuhanmu. Jika setiap kali keluar rumah selalu pulang dengan kantong belanjaan, bisa jadi kamu sedang mencari alasan untuk berbelanja.
What's On Fimela
powered by
2. Sering Menggunakan Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit untuk membeli sesuatu yang tidak penting dan beralasan “Ini sebagai self-reward” adalah tanda lainnya. Memang, kartu kredit memudahkan kita, tapi jika digunakan secara tidak bijak, bisa menimbulkan utang yang menumpuk. Ingat, self-reward tidak harus membuat kamu terjebak dalam lingkaran utang.
3. Membeli Barang Mewah Tanpa Perencanaan
Mungkin kamu berpikir sesekali membeli barang mewah tidak masalah. Tapi, jika kamu sering membeli barang mahal sebagai bentuk self-reward tanpa perencanaan keuangan yang matang, ini bisa menjadi tanda keborosan. Pertimbangkan apakah pembelian tersebut benar-benar sepadan dengan kerja kerasmu.
4. Menghabiskan Uang untuk Hal-hal Instan
Makanan delivery setiap hari, membeli kopi mahal setiap pagi, atau langganan streaming yang sebenarnya jarang ditonton adalah contoh pengeluaran instan yang bisa membahayakan kondisi finansialmu. Self-reward seharusnya memberi manfaat jangka panjang, bukan kepuasan instan yang menguras dompet.
5. Tidak Ada Tabungan yang Cukup
Setiap kali ada uang masuk, langsung habis untuk self-reward tanpa menyisihkan untuk tabungan atau investasi. Jika kamu merasa kesulitan untuk menabung karena selalu ada alasan untuk self-reward, ini tanda kamu perlu mengendalikan pengeluaran.
6. Mengabaikan Kebutuhan Penting
Mengutamakan self-reward hingga kebutuhan penting seperti tagihan listrik, air, atau kebutuhan sehari-hari terabaikan adalah tanda lain. Self-reward seharusnya tidak mengganggu kebutuhan pokok. Pastikan semua kebutuhan utama terpenuhi sebelum memanjakan diri.
7. Membenarkan Setiap Pengeluaran dengan Self Reward
Setiap kali membeli sesuatu, kamu selalu punya alasan untuk self-reward. Padahal, tidak semua pengeluaran perlu dibenarkan dengan alasan tersebut. Kenali batas antara memanjakan diri dan perilaku boros.
Memanjakan diri memang penting sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras kita. Namun, jangan sampai kebiasaan ini justru membuat kondisi keuanganmu berantakan. Tetap bijak dalam mengelola keuangan dan temukan cara self-reward yang tidak merugikan di kemudian hari. Tetap semangat dan bijak, ya!