Fimela.com, Jakarta Mata merupakan organ yang membuat Sahabat Fimela bisa melihat dunia di sekitar. Untuk itu, kamu harus menjaganya dengan baik. Hal ini dikarenakan mata memiliki sifat rentan terhadap beberapa kondisi yang bisa berpengaruh pada penglihatan.
Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah glaukoma, di mana tekanan tinggi di dalam mata dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf optik dan akhirnya mengancam kemampuan untuk melihat dengan jelas. Glaukoma cenderung diturunkan dalam keluarga. Namun, beberapa kondisi medis juga dapat mempengaruhi.
Berikut penyebab, gejala, dan cara mencegah glaukoma yang perlu Sahabat Fimela ketahui. Simak informasi selengkapnya berikut ini. Dilansir dari Webmd dan American Academy of Ophthalmology.
Biasanya cairan di dalam mata atau yang disebut aqueous humor mengalir melalui saluran seperti jaring. Apabila saluran ini tersumbat atau mata memproduksi terlalu banyak cairan, cairan akan menumpuk. Terkadang, para ahli tidak mengetahui apa penyebab penyumbatan ini, tetapi hal ini dapat diturunkan, artinya diturunkan dari orang tua ke anak.
Penyebab glaukoma yang kurang umum termasuk cedera benda tumpul atau kimia pada mata, infeksi mata parah , penyumbatan pembuluh darah di dalam mata, dan kondisi peradangan. Meski jarang terjadi, tetapi operasi mata untuk memperbaiki kondisi lain terkadang dapat menyebabkannya. Biasanya menyerang kedua mata, namun mungkin lebih buruk pada salah satu mata dibandingkan mata lainnya.
What's On Fimela
powered by
Faktor Risiko Glaukoma
Faktor Risiko Glaukoma
Glaukoma kebanyakan menyerang orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun, namun orang dewasa muda, anak-anak, dan bahkan bayi dapat mengidapnya. Faktor risiko terkena glaukoma yakni sebagai berikut:
- Berusia di atas 40 tahun
- Memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma
- Rabun jauh atau hiperopia
- Menderita diabetes
- Minum obat steroid tertentu seperti prednison
- Minum obat tertentu untuk mengontrol kandung kemih atau kejang, atau obat flu yang dijual bebas
- Pernah mengalami cedera pada mata
- Memiliki kornea yang lebih tipis dari biasanya
- Memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau anemia sel sabit
- Memiliki tekanan mata yang tinggi
Gejala Glaukoma
Kecuali glaukoma sudut tertutup atau sempit akut, sebagian besar kasus glaukoma tidak dapat dirasakan, terutama pada stadium awal. Gejala glaukoma sudut tertutup atau sempit akut menyerang dengan cepat. Orang sering menggambarkannya sebagai “sakit mata terburuk dalam hidup saya.” Gejalanya meliputi:
- Sakit mata yang berdenyut-denyut parah
- Kemerahan mata
- Sakit kepala (di sisi yang sama dengan mata yang terkena)
- Penglihatan kabur atau berkabut
- Lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Pupil melebar
- Mual dan muntah
Cara Mencegah Terkena Glaukoma
1. Pelajari sejarah glaukoma anggota keluarga
Apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat glaukoma, Sahabat Fimela bisa menanyakan hal tersebut untuk mencegahnya sedini mungkin. Setelah itu, kamu bisa konsultasikan ke dokter dan tanyakan terkait pengobatan agar kondisi mata tidak memburuk.
2. Makan sehat
Memakan banyak sayuran berdaun hijau dan buah-buahan berwarna setiap hari bisa melindungi tubuh dan mata. Wortel, bit, dan sawi bisa dijadikan andalan. Faktanya, makanan yang menyehatkan mata mungkin lebih baik daripada vitamin dalam mencegah glaukoma.
3. Berolahraga
Jalan cepat dan olahraga teratur dengan kecepatan sedang dapat menurunkan tekanan pada mata. Namun, sebelum memulai rutinitas olahraga baru dan cenderung berat, konsultasikan dengan dokter atau ahli olahraga untuk memastikan keamanan dan sesuai dengan kondisi kesehatan, terutama jika memiliki riwayat glaukoma atau tekanan intraokular yang tinggi.
4. Lindungi mata dari cedera dan sinar matahari
Cedera mata dan sinar UV memainkan peran terhadap risiko glaukoma. Gunakan kacamata pelindung saat berolahraga atau saat bekerja di rumah. Selain itu, saat berjalan-jalan selalu siapkan kacamata hitam terpolarisasi berkualitas agar mata tetap terlindungi.
5. Jaga kebersihan mulut
Beberapa bukti menunjukkan penyakit gusi mungkin berhubungan dengan kerusakan saraf optik pada glaukoma.Jadi, sikat dan bersihkan gigi setiap hari dan temui dokter gigi secara teratur untuk mencegah glaukoma.
6. Konsultasi ke dokter
Jika kamu adalah salah satu yang memiliki risiko terkena glaukoma , artinya Sahabat Fimela harus menemui dokter mata secara rutin untuk pemeriksaan mata. Mereka dapat menemukan penyakit ini pada tahap awal, kemudian mengawasi dan mengobatinya.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless