Fimela.com, Jakarta Teman-teman disabilitas sering kali menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses terhadap sumber daya dan pendidikan keuangan yang memadai. Survei dari Menembus Batas di Januari 2024 menunjukkan, bahwa 55,3% responden yang merupakan teman-teman disabilitas tidak pernah mendengar atau mempelajari secara mendalam literasi keuangan mengenai produk-produk keuangan, meski banyak di antara mereka yang sudah memiliki kesadaran bahwa mengelola keuangan itu menjadi hal penting.
“Sampai saat ini, literasi dan juga pendidikan penyandang disabilitas masih rendah dalam bidang keuangan. Penting bagi teman-teman disabilitas, karena mereka juga membutuhkan fasilitas yang sama seperti non-disabilitas. Imbas dari rendahnya literasi dan pendidikan terkait keuangan tersebut, menyebabkan tingkat kepemilikan tabungan dari para penyandang disabilitas masih rendah,” ujar Dante Rigmalia, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND), pada Kamis (20/6).
Sebagai upaya untuk meningkatkan inklusivitas dalam memberikan akses literasi keuangan yang lebih luas kepada setiap lapisan masyarakat, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) meluncurkan program inisiatif terbarunya, yakni “Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas”. Program ini dirancang khusus untuk membuka peluang lebih luas bagi teman-teman disabilitas dalam mengakses pengetahuan dan sumber daya keuangan, memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mandiri.
What's On Fimela
powered by
Mendapat keuntungan untuk mencapai life goals keuangan melalui #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas
Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas, merupakan salah satu wujud program CSR OCBC di pilar edukasi, di mana OCBC percaya bahwa pengetahuan literasi keuangan yang tepat akan membantu tiap individu untuk dapat mencapai life goals keuangan.
Sejalan dengan arahan OJK dalam strategi nasional mereka, yakni mendorong perusahaan untuk memperkuat aliansi strategis dengan berbagai pihak untuk melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara langsung kepada segmen teman-teman disabilitas. Wujud nyata tersebut dilakukan dalam program Financial Education Board Game bersama OCBC volunteer di salah satu Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) di Jakarta. Hal ini yang menginspirasi OCBC untuk mengembangkan Ruangmenyala.com yang ramah bagi teman-teman disabilitas.
Amir Widjaya, Executive Director Marketing & Lifestyle Business OCBC, mengatakan, "Kami percaya bahwa pendekatan literasi keuangan tidak selalu membosankan, melalui Ruangmenyala.com, teman-teman disabilitas dapat memulai perjalanan #FinanciallyFit melalui serangkaian workshop, webinar, dan materi edukasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan teman-teman disabilitas dengan menggabungkan teknologi dan metodologi pengajaran yang sesuai bagi mereka."
Teman-teman disabilitas, tambah Amir, juga bisa mendapatkan keuntungan dari produk dan layanan NYALA kami untuk menabung, berinvestasi, dan sambil tetap memenuhi gaya hidup (lifestyle) demi mencapai aspirasi tujuan keuangan (life goals) masing-masing.”
Apresiasi Angkie Yudistia untuk program #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas
Tahun ini, pengembangan Ruang Menyala dilakukan untuk menjangkau teman-teman disabilitas dalam mempelajari dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi, seperti budgeting, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan masa depan melalui:
- Kelas online dan tatap muka regular dengan dukungan juru bahasa isyarat yang nyaman dan mudah diakses bagi teman-teman disabilitas.
- Video pembelajaran yang dilengkapi terjemahan bahasa isyarat dan subtitle untuk membantu mereka memahami konsep pengelolaan keuangan yang lebih baik.
- #FinanciallyFit audiobook dari buku ‘12 PILLARS OF #FINANCIALLYFIT’, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan orang dengan gangguan penglihatan.
Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden RI, Sociopreneur & Author turut mengapresiasi program ini. Angkie melihat, penyandang disabilitas yang merupakan kelompok masyarakat rentan dan indeks literasinya masih rendah, belum menjadi salah satu fokus sasaran edukasi. Hal tersebut karena adanya hambatan upaya literasi keuangan khususnya kepada segmen yang sulit dijangkau dengan digitalisasi sekalipun, seperti masyarakat yang tidak terafiliasi pada ikatan atau komunitas tertentu.
Sejalan dengan temuan dari survei Menembus Batas di Januari 2024, kebanyakkan tidak tahu tentang pengetahuan keuangan (knowledge). Kunci utamanya adalah kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam memberikan akses yang terbuka bagi mereka. Kesehatan finansial tidak hanya penting untuk pencapaian pribadi tetapi juga merupakan komponen vital dalam mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045,” jelas Angkie.
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless