Waspada! Inilah 8 Makanan yang Menyebabkan Kecerdasan Otak Menurun

Fimela Reporter diperbarui 30 Jul 2024, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam hal makanan, Sahabat Fimela harus ingat bahwa ada banyak jenis makanan, beberapa makanan mungkin merangsang fungsi kognitif dan meningkatkan daya ingat. Namun, ada juga makanan yang diketahui memiliki efek buruk pada fungsi otak dan ahli gizi menyarankan untuk mengkonsumsinya dalam jumlah sedikit untuk membatasi efek negatifnya pada tubuh.

Faktanya, pola makan secara keseluruhan yang memprioritaskan makanan nabati dan mengandung lebih sedikit daging, serta makanan olahan berhubungan dengan fungsi otak yang lebih baik dan penurunan risiko penyakit terkait otak. Makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan lemak sehat yang mendukung otak sepanjang hidup.

Meskipun pola makan secara keseluruhan paling penting, ada beberapa makanan yang dapat memberikan dorongan ekstra pada otak, dan beberapa lainnya harus dibatasi. Melansir dari Chicago Internal Cleansing, di bawah ini 9 makanan yang menyebabkan kecerdasan otak menurun.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Makanan mengandung gula

Makanan mengandung gula. (Foto: Freepik/naumenkooleksandra)

Gula tidak hanya berdampak buruk bagi lingkar pinggang Sahabat Fimela, namun juga fungsi otak. Penggunaan gula dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah neurologis, dan mengganggu daya ingat. Gula dapat mempengaruhi kemampuan kamu untuk belajar. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari produk yang dipanggang sebelumnya, gula, sirup jagung, dan produk yang mengandung fruktosa tinggi.

2. Pemanis buatan

Ketika orang mencoba menurunkan berat badan, mereka cenderung berpikir bahwa akan menjadi lebih langsing karena mengganti gula dengan pemanis buatan. Meskipun pemanis buatan mengandung lebih sedikit kalori, pemanis buatan lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan. Jika digunakan dalam jangka waktu lama, pemanis buatan dapat menyebabkan kerusakan otak dan menurunkan kapasitas kognitif, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

3 dari 6 halaman

3. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji. (Foto: Freepik)

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Montreal menemukan, bahwa junk food dapat mengubah enzim kimia di otak yang dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan. Makanan-makanan ini mempengaruhi produksi dopamin, yaitu hormon penting yang meningkatkan kebahagiaan dan perasaan sejahtera secara keseluruhan. Dopamin juga memelihara fungsi kognitif, kapasitas belajar, kewaspadaan, motivasi, dan memori. Oleh karena itu, penting untuk menghindari semua makanan dengan lemak berlebihan.

4. Makanan yang digoreng

Hampir semua makanan olahan mengandung bahan kimia, pewarna, bahan tambahan, perasa buatan, bahan pengawet, dan lain sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi perilaku dan fungsi kognitif yang disebabkan oleh hormon yang menyebabkan hiperaktif, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Makanan yang digoreng dan diproses secara perlahan merusak sel-sel saraf yang terletak di otak.

4 dari 6 halaman

5. Makanan yang asin

Makanan yang asin. (Foto: Freepik/kuprevich)

Semua orang tahu bahwa makanan asin mempengaruhi tekanan darah dan mempunyai efek buruk pada jantung. Makanan yang mengandung banyak garam (natrium), dan dapat mempengaruhi fungsi kognitif serta mengganggu kemampuan berpikir. Jika tidak, makanan asin akan mempengaruhi kecerdasan. 

Faktanya, mengkonsumsi makanan asin dan nikotin terbukti memiliki efek yang sama dengan narkoba karena menyebabkan gejala putus obat yang parah dan keinginan untuk makan makanan asin berlebih.

6. Makanan olahan

Sama seperti makanan yang digoreng, makanan olahan mampu mempengaruhi sistem saraf pusat. Mereka meningkatkan risiko terkena penyakit otak degeneratif di kemudian hari, seperti penyakit Alzheimer.

5 dari 6 halaman

7. Protein olahan

Sosis merupakan makanan protein olahan. (Foto: Freepik/azerbaijan_stockers)

Protein adalah bahan pembangun otot dan penting untuk berfungsinya tubuh Sahabat Fimela. Protein olahan terutama ditemukan pada produk daging seperti sosis, bakso, dan lain sebagainya. Berbeda dengan protein alami yang membantu tubuh mengisolasi sistem saraf, protein olahan melakukan hal sebaliknya. 

8. Lemak trans

Lemak trans mengancam sistem kardiovaskular dan menjadi penyebab nomor 1 kolesterol tinggi serta obesitas. Namun, obat-obatan tersebut juga berbahaya bagi otak karena memperlambat kerjanya. Hal ini juga mempengaruhi refleks, belum lagi peningkatan risiko stroke.

Lemak trans mungkin juga memiliki efek lain pada otak. Jika dimakan terlalu lama, dapat menyebabkan semacam kontraksi serebrovaskular, yang mirip dengan penyusutan yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer. Penyusutan otak ini terjadi karena lemak trans secara perlahan merusak arteri. Sahabat Fimela dapat mencegah hal ini dan mengurangi risiko stroke hanya dengan membatasi asupan lemak trans.

6 dari 6 halaman

9. Alkohol

Alkohol. (Foto: Freepik)

Meskipun Sahabat Fimela mungkin merasa minuman beralkohol dapat meningkatkan suasana hati dan membantu rileks, konsumsi alkohol secara teratur kemungkinan besar lebih merugikan dari pada menguntungkan. Mengkonsumsi alkohol dapat berdampak buruk pada kesehatan otak dan fungsi memori. Semakin banyak minum, semakin sulit memproses informasi baru atau mengingat sesuatu. Alkohol juga dapat membuatmu merasa bingung atau depresi.

 

Penulis: Miftah DK.

#Unlocking The Limitless