Fimela.com, Jakarta Dilansir dari Investopedia, literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai kemampuan finansial secara efektif, seperti manajemen keuangan pribadi, budgeting, dan investasi. Apabila seseorang memiliki literasi finansial yang baik, maka ia akan memiliki hubungan yang cerdas dengan uang.
Keuangan adalah hal yang cukup kompleks. Kebanyakan orang gemar bercerita tentang membeli barang dengan kredit, tetapi jarang sekali membahas bagaimana cara membayarnya. Di sisi lain, saat menghadapi masalah penting seperti pendidikan atau pensiun, tidak sedikit orang yang mengakui bahwa uang menjadi masalah. Dilansir dari Investopedia, inilah sederet manfaat dari pemahaman literasi keuangan yang baik.
Pentingnya literasi keuangan
Mencegah kesalahan dalam keuangan yang merugikan
Jika seseorang tidak memiliki kemampuan literasi keuangan yang baik, sulit baginya untuk menyadari fakta-fakta keuangan yang ada. Literasi keuangan dapat membantu individu menghindari kesalahan dalam keuangan pribadinya.
Mempersiapkan untuk keadaan darurat
Pembahasan tentang dana darurat akan membuat seseorang bersiap-siap untuk saat darurat. Meskipun kehilangan pekerjaan atau mempunyai pengeluaran besar yang tidak terduga, orang yang memiliki literasi keuangan yang baik dapat meredam dampak tersebut dengan menabung secara teratur.
Membantu seseorang meraih tujuan
Dengan memahami bagaimana mengalokasikan dana dan menabung, seseorang dapat membuat rencana yang menentukan ekspektasi, membuat seseorang bertanggung jawab terhadap keuangan mereka, dan dapat menetapkan arah untuk mencapai tujuan keuangan yang penting.
Meningkatkan rasa percaya diri
Pengetahuan tentang keuangan akan membantu seseorang mendekati pilihan-pilihan besar dalam hidup dengan lebih percaya diri. Seseorang akan lebih mungkin mencapai hasil yang mereka inginkan dan kecil kemungkinan bagi mereka untuk terkejut ketika mendapatkan hasil yang tidak terduga.
Melihat pos keuangan Gen Z, Millennial, dan Gen X
Jakpat dan Lintar Financial mengadakan survei untuk mengetahui tingkat literasi keuangan di tiap generasi. Laporan yang melibatkan 1295 responden ini menunjukkan apa saja kredit yang dimiliki, keikutsertaan kelas keuangan, dan rencana masa depan.
Secara umum, kebanyakan responden tak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit (CC), Kredit Tanpa Agunan (KTA), hingga kredit kendaraan bermotor.
Selain angsuran, pos keuangan lain juga diperhatikan. Sebanyak 63% responden mengalokasikan pendapatan per bulan untuk ditabung. Sementara, 27% melakukan investasi dan 17% menyisihkan uang untuk asuransi. Lebih detail, 4 dari 10 orang menabung dengan nominal kurang dari Rp500 ribu per bulan. Hanya 10% yang bisa menabung di atas Rp2,5 juta. Kemudian, sebanyak 70% responden berinvestasi di bawah Rp1 juta tiap bulan. Ada 9% responden yang mengaku berinvestasi dengan jumlah di atas Rp5 juta.
"Berdasarkan studi kami, kesadaran Gen Z dalam mengalokasikan uang untuk investasi, tabungan, dan asuransi masih lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Ini mungkin karena pendapatan yang lebih rendah dan kurangnya pengalaman dalam mengelola keuangan,” ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless