5 Fakta Menarik dari Serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams, Mulai dari Penciptaan Dunia Baru Hingga Efek Visual yang Sulit

Lanny Kusuma diperbarui 17 Jun 2024, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams tengah jadi tontonan menarik dan ramai diperbincangkan di media sosial sejak penayangan perdananya di Netflix pada 14 Juni 2024. Hadir dengan tujuh episode, serial pertama Joko Anwar dengan genre sci-fi supernatural ini pun jadi sesuatu yang baru di industri perfilman Indonesia.

“Sebagai seorang kreator, saya selalu ingin mencoba hal baru. Saya tidak ingin diam ditempat atau berada di dalam ‘kotak’ yang sama. Saya senang sekali saat Netflix memberikan saya ruang untuk mencoba genre baru, yaitu sci-fi supernatural,” kata Joko Anwar.

Sambutan meriah pun hadir mengiringi perilisan Nightmares and Daydreams yang jadi salah satu tontonan yang begitu dinanti banyak orang. Hadir dengan banyak kejutan, berikut ini adalah deretan fakta menarik dari serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams.

2 dari 6 halaman

Proses Produksi Hampir Tiga Tahun

Tia Hasibuan di konferensi pers serial Joko Anwar's Nighmares and Daydreams, Kamis (13/6/2024). [Foto: Netflix]

Proyek serial Nightmares and Daydreams diumumkan sejak September 2022 tepatnya di acara Waktu Netflix Indonesia. Penggarapan serial ini pun membutuhkan waktu Panjang sejak proses pra-produksi hingga pasca-produksi yaitu hamper tiga tahun sejak 2021.

“Syuting episode pertama dimulai Juni 2022 dan syuting hari terakhir adalah Juni 2023,” kata sang produser sekaligus salah atu penulis naskah Nightmares and Daydreams Tia Hasibuan. “Jadi boleh dibilang membuat satu serial ini seperti menggarap tujuh film sekaligus,” lanjutnya.

3 dari 6 halaman

Dunia Agartha

Nightmares and Daydreams. [Foto: Netflix]

Dalam serial ini Agartha menjadi sesuatu yang tak terpisahkan. Teori Bumi Berongga (Hollow Earth) yang menyebut bahwa ada dunia lain dengan peradaban sangat maju di bawah dunia yang kita tinggali ternyata menjadi pendorong Joko untuk menciptakan serial ini.

Joko pun kemudian menciptakan kisah tentang sebuah dunia bernama Agartha, yang dihuni oleh para makhluknya, Agarthan yang berkelana dari waktu ke waktu dengan teknologi canggihnya untuk menunaikan kepentingan sakralnya.

4 dari 6 halaman

Empat Mahkluk

Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams. (Netflix)

Tujuh episode yang disajikan hadir dengan kisah yang berebeda, namun setiap episodenya memiliki karakter-karakter kunc yang tenyata mereka bukan lah orang biasa. Kejadian-kejadian aneh yang terjadi pada mereka pun menguak misteri besar tentang Hollow Earth, Agartha, dan Antibodi.

“Dalam serial ini terdapat empat jenis makhluk: manusia biasa; Antibodi atau manusia yang sudah berhasil berevolusi kemudian direkrut jadi pembela Bumi; Agarthan, makhluk dari perut Bumi yang mencoba menguasai dunia kita; dan Supreme Being,” jelas Joko Anwar.

5 dari 6 halaman

Visual Kota Agartha

Trailer Joko Anwar's Nightmares and Daydreams. [Foto: YouTube Netflix]

Joko Anwar dan tim membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk menciptakan semesta Nightmares and Daydreams. Salah satunya adalah menciptakan adegan kota Agartha yang ternyata menjadi salah satu bagian tersulit.

Jika Anda ingat, visual dari kota Agartha sempat ditunjukkan dalam Nightmares and Daydreams, “Tampilnya bisa jadi cuma sebentar, tapi pengerjaannya cukup lama karena ingin kami sesuaikan dengan visi Abang (Joko Anwar),” kata Abby dalam catatan produksi yang diterima Fimela.

6 dari 6 halaman

Pemilihan Aktor

Aryo Bayu, Joko Anwar, Marissa Anita, Fachri Albar, dan Asmara Abigail dalam wawancara terbatas dengan media, Kamis (13/6/2024). [Foto: Netflix]

Joko Anwar's Nightmares and Daydreams melibatkan 65 aktor popular tanah air. Bercerita tentang pemilihan aktornya, Joko pun mengungkap alasannya dalam memilih siapa yang membintangi serial Nightmares and Daydreams.

"Aku dan teman-teman di sini nih kita sudah kenal lama banget, kita profesinya ada sineas, aktor, director, tapi satu hal, semua yang sama dari para pemain kenapa mereka aku tawarkan karena mereka adalah orang-orang yang peduli dengan apa yang terjadi dengan lingkungan kita. Orang yang socially aware, apa yang terjadi di lingkungan kita," jelas Joko Anwar dalam wawancara terbatas dengan media di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).