Fimela.com, Jakarta Menurunkan berat badan adalah tujuan yang banyak dikejar oleh banyak orang untuk mencapai tubuh impian mereka. Namun, Sahabat Fimela harus memilah jenis diet yang minim risiko kesehatan.
Salah satu tren terbaru dalam dunia diet adalah penggunaan obat diabetes seperti Ozempic. Obat yang dipergunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2 telah menarik perhatian sebagai opsi untuk membantu menurunkan berat badan. Obat ini bekerja dengan meniru aksi hormon GLP-1, yang membantu mengontrol gula darah dan juga mengatur nafsu makan dengan memberi sinyal pada otak tentang rasa kenyang.
Berikut adalah penjelasan mengenai pro dan kontra penggunaan Ozempic untuk diet, seperti dilansir oleh Forbes Health dan Pierremont Pharmacy.
What's On Fimela
powered by
Apa itu Ozempic?
Ozempic adalah obat resep yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan diabetes tipe 2 pada orang dewasa. Obat ini membantu mengatur kadar gula darah pada mereka yang menderita diabetes tipe 2 dengan cara menurunkan hemoglobin A1C dan mengontrol glukosa darah dari waktu ke waktu, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian yang dikutip di situs resmi Ozempic. Selain itu, Ozempic juga terbukti mengurangi risiko kejadian kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Ozempic termasuk dalam golongan obat yang disebut agonis peptida-1 mirip glukagon (GLP1a). GLP1 adalah hormon yang diproduksi secara alami di usus, dan Ozempic meniru aksi hormon ini secara efektif. GLP1 membantu mengatur nafsu makan dengan memberi sinyal pada otak kapan kita sudah kenyang. Oleh karena itu, beberapa orang yang tidak memiliki diabetes juga memilih menggunakan Ozempic untuk membantu mengontrol berat badan dengan mengurangi nafsu makan.
Ozempic bukanlah insulin. Ini membantu pankreas Anda memproduksi lebih banyak insulin ketika gula darah Anda tinggi. Perlu dicatat bahwa Ozempic hanya diresepkan untuk jangka waktu tertentu, biasanya tidak lebih dari 2 tahun. Ini berarti manfaat penggunaan obat ini mungkin hanya bersifat sementara. Penggunaannya adalah dengan cara menyuntikkannya di bagian perut, paha atas, dan belakang lengan atas.
Pro Penggunaan Ozempic untuk Diet, Bisa Menurunkan Berat Badan
Ozempic memiliki sejumlah kandungan yang terbukti ampuh untuk menurunkan berat badan. Berikut penjelasan yang lebih deatail.
Dapat Menurunkan Berat Badan
Meskipun ozempic tidak secara spesifik diberi label sebagai obat penurun berat badan, penelitian yang didanai oleh Novo Nordisk, pembuat Ozempic, menunjukkan bahwa semaglutide (senyawa aktif dalam ozempic) dapat efektif dalam menurunkan berat badan pada individu yang menggunakannya.
Faktanya, FDA menyetujui semaglutide untuk menurunkan berat badan pada tahun 2021 dengan nama merek Wegovy. Namun, Wegovy memberikan dosis semaglutide yang lebih tinggi daripada Ozempic 2,4 miligram semaglutide di Wegovy dibandingkan dengan 0,5 miligram, 1 miligram, atau 2 miligram semaglutide di Ozempic.
Berkurangnya Nafsu Makan
Sebagai agonis reseptor GLP-1, semaglutide meningkatkan efek hormon GLP-1 yang berperan dalam mengatur rasa lapar dan kenyang. Ini mencakup:
- Pengaruh terhadap pusat rasa lapar di otak, khususnya di hipotalamus, yang mengurangi rasa lapar, nafsu makan, dan mengidam.
- Memperlambat laju pengosongan lambung, sehingga meningkatkan rasa kenyang dan memperpanjang waktu merasa kenyang setelah makan.
Mempunyai Manfaat yang Potensial Ketika Dikombinasi dengan Olahraga
Penggunaan semaglutide dapat meningkatkan efektivitas penurunan berat badan ketika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik. Hal ini juga berpotensi untuk menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular pada individu yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Kontra Penggunaan Ozempic untuk Diet, Memiliki Efek Samping dan Resiko
Terdapat kontra dari penggunaan ozempic sebagai salah satu cara menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.
Memiliki Efek Samping
Penggunaan Ozempic dapat menyebabkan efek samping yang cukup umum, seperti mual, diare, atau sakit perut. Mual adalah perasaan tidak nyaman di perut yang sering kali diikuti dengan keinginan untuk muntah. Diare dapat terjadi sebagai pencairan feses dan peningkatan frekuensi buang air besar, sementara sakit perut dapat mencakup rasa tidak nyaman, kram, atau ketidaknyamanan umum di daerah perut.
Mempengaruhi Kondisi Kesehatan
- Pankreatitis: Peradangan pankreas dapat terjadi sebagai efek samping yang serius dari penggunaan Ozempic, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan dalam kasus yang parah, dapat mengancam jiwa.
- Masalah Penglihatan: Ozempic dapat menyebabkan penglihatan kabur, yang dapat memperburuk kondisi penderita retinopati diabetik.
- Masalah Ginjal: Penggunaan Ozempic dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal, termasuk kerusakan ginjal dan risiko gagal ginjal.
- Hipoglikemia: Penurunan kadar gula darah hingga tingkat rendah (hipoglikemia) adalah efek samping yang perlu diwaspadai pada pengguna Ozempic.
- Kanker Tiroid: Ozempic dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tiroid.
- Penyakit Kandung Empedu: Penggunaan Ozempic juga dapat meningkatkan risiko penyakit kandung empedu.
- Reaksi Alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap Ozempic, yang menunjukkan pentingnya berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai penggunaan obat ini.
Memang benar, Ozempic dapat membantu menurunkan berat badan dalam jangka pendek, tetapi hal ini memiliki risiko potensi masalah kesehatan yang dapat timbul dalam jangka panjang. Alangkah baiknya, Sahabat Fimela berdiskusi dengan dokter gizi untuk melakukan perencanaan diet.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless