Bikin Susah Tidur Hingga Stres, Ternyata Ini Bahaya FOMO yang Patut Diwaspadai!

Iwan Tantomi diperbarui 14 Jun 2024, 16:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Secara historis, manusia merupakan makhluk yang selalu peduli dengan posisi sosial mereka. Tapi sejak hadirnya media sosial, FOMO alias Fear of Missing Out (takut ketinggalan sesuatu) jadi masalah yang lebih besar, terutama bagi anak muda yang kerap online serta mengecek status dan postingan teman-temannya.

Jadinya, kalau anak muda nggak ikut pesta, nggak liburan bareng keluarga di tahun baru, atau nggak datang ke prom sekolah, mereka bisa ngerasa kurang keren dibanding yang datang terus posting foto di sosial media.

Kalau ditanya mereka mengalami kecemasan di media sosial atau nggak, kebanyakan remaja pasti jawab nggak. Tapi yang mereka nggak sadari, kalau mereka stres atau khawatir sama yang dilihat di online, itu artinya mereka mengalami FOMO. Faktanya, kalau remaja dan anak muda menjalani hidup lewat filter virtual, mereka lebih rentan terkena FOMO. 

Dengan setidaknya 24% remaja yang nyaris selalu online, nggak heran kalau FOMO sudah sama halnya seperti wabah karena bikin mereka terlalu fokus ke orang lain, bukannya ke diri sendiri. Nah, inilah yang pada akhirnya bisa bikin mereka kehilangan jati diri dan merasakan low self-esteem. Kamu penasaran? yuk ungkap 7 bahaya FOMO yang bisa mengintai hidup!

2 dari 3 halaman

Bikin Susah Tidur Hingga Stres, Ternyata Ini Bahaya FOMO yang Patut Diwaspadai!

Bikin Kamu Cemas dan Stres

Bahaya FOMO yang pertama itu bikin orang jadi sering cemas dan stres. Soalnya, mereka yang kena FOMO selalu khawatir bakal ketinggalan pengalaman-pengalaman seru yang dialami orang lain. Terus merasa cemas dan stres gitu lama-lama bisa bikin susah tidur, paranoid kebangetan, bahkan nggak jarang bikin seseorang jadi depresi lho.

Jadi Kurang Mandiri

FOMO yang kelewatan juga bisa ngebuat seseorang jadi kurang mandiri. Artinya dia bakal cenderung selalu butuh persetujuan, validasi, dan pujian yang bersumber dari orang lain. Sebab, korban FOMO pengennya ikut-ikutan aja sama hal-hal yang lagi ngehits, biar merasa diterima dan diakui lingkungan sosialnya.

Masalah Pencernaan

Tahu nggak kalau faktanya perut kram dan mual itu sering banget diderita sama korban FOMO? Hal itu terjadi karena kepalanya selalu dipenuhi sama pikiran soal kegiatan atau hal-hal yang "ketinggalan", perutnya jadi ikut-ikutan tegang dan nggak nyaman. Belum lagi rasa cemas yang melandanya bakal makin ngebuat pencernaan makin terganggu. Jadinya selera makan bisa hilang atau malah jadi berlebihan sebagai pelampiasan.

3 dari 3 halaman

Bikin Susah Tidur Hingga Stres, Ternyata Ini Bahaya FOMO yang Patut Diwaspadai!

Sakit Kepala

Siapa yang nyangka kalau sakit kepala juga sering kali bersahabat dengan orang-orang yang menderita FOMO? Terlalu banyak ngelamunin momen-momen yang tertinggal dan merenungi kehidupan sosial di media sosial bisa bikin otak jadi kepanasan dan pusing. Apalagi kalau ditambah dengan kebiasaan begadang demi menguntit kegiatan orang lain di sosmed, sakit kepala bakal selalu datang bersama bingung dan gelisah.

Bikin Badan Jadi Kurang Bertenaga

Kalau FOMO-nya udah akut, dampaknya bisa mencapai fisik lebih lanjut. Dari ngilu-ngilu sampai nyeri di sekujur badan itu hal yang lumrah bagi penderitanya. Badan jadi terasa loyo, nggak bertenaga, dan istirahat rasanya nggak pernah cukup. Padahal semua itu efek dari stres psikologis yang disebabkan oleh perasaan FOMO itu sendiri.

Detak Jantung Berdebar Lebih Kencang

Indikasi fisik orang yang mengalami FOMO adalah detak jantung yang nggak teratur dan jadi berdebar-debar lebih kencang. Ini merupakan salah satu gejala umum untuk orang yang mengalami kecemasan berlebihan. FOMO membuat pikiran seseorang terus berkecamuk dan meningkatkan produksi hormon stres. Hal inilah yang bisa memengaruhi detak jantung menjadi lebih cepat.

Memengaruhi Mental dan Emosi Seseorang

Korban FOMO bakal sering merasa sedih, gelisah, cemas berlebihan, kehilangan percaya diri, bahkan bisa jatuh ke depresi dan merasa hidup mereka nggak berarti. Perasaan-perasaan negatif dan tekanan batin terus-menerus ini tentu sama sekali nggak bagus buat kesehatan mental, apalagi jika dibiarkan berlanjut.