Memahami Pentingnya Pengusaha Perempuan Punya Literasi Digital dan Koneksi di ANJANI 2024

Vinsensia Dianawanti diperbarui 13 Jun 2024, 21:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat semakin luas, terutama di industri ekonomi. Tidak hanya berperan sebagai aspek pendukung, perempuan kini juga mampu menggerakkan roda perekonomian dengan menjadi pemilik sebuah usaha.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, sebanyak 64,5 persen dari total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dikelola oleh perempuan. Diperkirakan pada tahun 2025, UMKM yang dikelola oleh perempuan akan memiliki total nilai ekonomi mencapai USD 135 miliar.

Sayangnya, ada begitu banyak tantangan yang dihadapi pengusaha perempuan dalam menjalankan bisnisnya. Seperti disampaikan Indra Gunawan selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPA, bahwa pengusaha perempuan terhalang oleh isu gender.

"Potensi perempuan cukup banyak dan luas untuk meningkatkan digital ekonomi. Banyak isu gender terutama di bidang ekonomi sehingga perlu meningkatkan partisipasi perempuan," kata Indra.

 

2 dari 3 halaman

Literasi digital dan koneksi

Program ANJANI kembali digelar untuk meningkatkan kemampuan pengusaha perempuan

Tak hanya isu gender, Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia menyebut pengusaha perempuan juga terhalang akses dan kapabilitas di dunia bisnis. Terutama literasi digital dan koneksi sesama pengusaha yang mendorong perkembangan bisnis.

"Jadi pengusaha perempuannya itu ngga mudah. Dibutuhkan support system. Ikut organisasi membuka akses ke stakeholders. Bisa bekerja sama dengan perusahaan multinational," kata Melissa A. Hamid selaku Ketua Badan Otonom Womenpreneur BPP HIMPI.

Melihat hal tersebut, P&G Indonesia kembali menghadirkan program ANJANI (Gerakan Maju Perempuan Indonesia). Tahun ini menjadi edisi ke-4 dengan tema "Future-proof Womenpreneur" yang berlangsung dari 12-14 Juni 2024.

ANJANI menjadi tempat bagi perempuan pelaku usaha untuk membantu menghilangkan batasan-batasan usaha dan mengisi kapasitas atau kemampuan yang mereka butuhkan, seperti kepemimpinan di dunia bisnis, rantai pasokan, literasi keuangan, konten kreatif dan teknologi, serta kemampuan lainnya. Hadirnya ANJANI menjadi kontribusi P&G untuk mendorong perempuan mengatasi tantangan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Keragaman Pemasok

Program ANJANI kembali digelar untuk meningkatkan kemampuan pengusaha perempuan

"Tidak hanya lewat ANJANI, kami pun terus mengembangkan basis Keragaman Pemasok kami dengan mulai secara aktif melibatkan lebih banyak bisnis yang dimiliki oleh perempuan ke dalam rantai pasokan kami. Inilah salah satu cara konkret kami dalam mewujudkan misi P&G sebagai Force for Growth and Force for Good," kata Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia.

Tahun ini, terdapat 25 pelaku usaha perempuan yang berpartisipasi dalam ANJANI 2024, yang telah terpilih dari ratusan pendaftar. Dalam pelatihan kali ini, sesuai dengan tema acara, para partisipan mendapatkan pelatihan berbasis digital kreatif yang dapat meningkatkan perkembangan bisnis dengan menyesuaikan kemajuan teknologi. Selain itu, para peserta juga mendapat peluang dan akses baru dalam bermitra dengan lebih banyak pelaku usaha perempuan, sehingga semakin membuka kesempatan berjejaring yang lebih luas dan beragam.

Cakupan pelatihan yang diberikan kepada pada peserta ANJANI 2024 meliputi pembuatan konten digital, strategi pemasaran digital, serta pemanfaatan alat digital untuk pertumbuhan bisnis. Selain itu, para Alumni ANJANI juga diundang untuk berbagi pengalaman dan cerita kesuksesan, memberikan wawasan dan inspirasi kepada peserta baru, sehingga dapat menumbuhkan optimisme di kalangan peserta baru.

P&G berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan melalui program ANJANI, guna memfasilitasi akses yang lebih besar bagi pelaku usaha perempuan untuk berkontribusi dalam upaya Keragaman Pemasok.