Kasus Penyakit Jantung Semakin Tinggi, Heartology Cardiovascular Hospital Edukasi Masyarakat Lewat Konferensi Ilmiah Kardiovaskular

Miftah DK diperbarui 18 Jun 2024, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyakit jantung adalah  kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung (pembuluh darah koroner) mengalami kerusakan. Ketika jantung Sahabat Fimela tidak bekerja dengan baik, ia kesulitan mengirimkan cukup darah, oksigen, dan nutrisi ke tubuh. Di satu sisi, jantung menyalurkan bahan bakar yang menjaga sistem tubuh tetap berjalan. Jika ada masalah dalam penyaluran bahan bakar tersebut, hal ini akan mempengaruhi semua yang dilakukan sistem tubuh.

Penyakit jantung kini masih menempati urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia. Semakin tingginya kasus penyakit jantung di Tanah Air membuat kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan jantung dan pembuluh darah yang modern dan lengkap menjadi sangat penting. Lewat penanganan tepat dan komprehensif, hal ini mampu meningkatkan harapan hidup pasien.

Guna terus meningkatkan pengetahuan terbaru dalam hal diagnostik, penanganan, hingga pemulihan pasien penyakit jantung, Heartology Cardiovascular Hospital untuk pertama kalinya mengadakan konferensi ilmiah kardiovaskular bertajuk “Cardiac & Vascular Excellence Scientific Updates 2024" (CARES). Heartology memberikan kesempatan bagi para peserta, baik kardiologis, dokter bedah toraks dan kardiovaskular, dokter umum, teknisi kardiovaskular, perawat, hingga para mahasiswa kedokteran untuk belajar dan diskusi mengenai berbagai kemajuan terbaru bidang kardiovaskular.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mulai dari kalangan dokter spesialis hingga mahasiswa menghadiri Heartology CARES 2024

Heartology CARES. (Foto: Dokumen/Heartology Cardiovascular Hospital)

Saat ini memang kesehatan jantung menjadi sesuatu yang sangat esensial. Kegiatan yang dihadiri 548 peserta ini tidak hanya menghadirkan para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular, serta menggandeng semua profesi yang terkait, mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis radiologi, spesialis anestesi, dokter umum, hingga perawat yang bekerja di emergency room sekalipun.

Amelia Hendra, Chief Executive Officer Heartology Cardiovascular Hospital, mengatakan, “Mengusung semangat kolaborasi, sebagai the True Center of Excellence, Heartology Cardiovascular Hospital menyelenggarakan konferensi ilmiah CARES 2024 sebagai platform untuk para dokter dapat berkolaborasi lebih dekat, berbagi ilmu bahkan bertukar strategi. Peluang untuk berkolaborasi tidak terbatas untuk mencapai hal-hal yang luar biasa.”

Ibarat club sepakbola, tambah Amelia, pada saat mereka mengenakan seragam merah putih, mereka bukan lagi bertanding antar club, tetapi, bekerjasama bertanding sebagai tim nasional. Harapan kami konferensi ilmiah CARES 2024 dapat menyatukan para praktisi kardiovaskular sebagai tim nasional yang dapat bersaing dengan negara lain untuk menaikkan level penanganan jantung di Indonesia.

3 dari 3 halaman

Heartology Cardiovascular Hospital berkomitmen untuk beri akses luas ke masyarakat

Heartology CARES. (Foto: Dokumen/Heartology Cardiovascular Hospital)

Dalam acara tersebut, beberapa wawasan yang dibagikan antara lain cara membaca EKG dalam kasus kematian jantung mendadak, manajemen hipertensi terkini, manajemen atrial fibrilasi, kemajuan dalam operasi aorta, kemajuan dalam intervensi endovaskular, ekokardiografi pada prosedur penutupan ASD tanpa radiasi, hingga peran yang berkembang dari penutupan cacat septum atrium tanpa fluoroscopy (radiasi) yang dibawakan oleh para dokter berkompeten di bidangnya.

Untuk langsung merasakan pengalaman dalam dunia kardiologi, diadakan pula workshop agar peserta bisa mendapatkan pelatihan dan pengalaman nyata, beberapa tema yang ada antara lain cara mengintegrasikan fisiologi dan pencitraan intravaskular dalam praktik sehari-hari, tatalaksana ablasi 3 dimensi, pelatihan ekokardiografi pada tindakan intervensi non-bedah, hingga praktik langsung melakukan operasi aorta, dengan menggunakan jantung hewan.

Hadir dalam simposium tersebut, drg. Ani Ruspitawati, M.M., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, “Dengan tingginya jumlah kematian jantung, layanan penanganan jantung membutuhkan response time yang cepat, adanya ketepatan layanan dan respon sangat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas. Kegiatan Heartology hari ini sejalan dengan program dari Dinas Kesehatan Jakarta, yakni pengembangan transformasi, dengan adanya sinergi dan jejaring, Kami berharap bisa meningkatkan layanan jantung dan beri akses luas ke masyarakat.”

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless