6 Tips Jitu Meningkatkan Kecerdasan Anak di Usia Balita Penting Diketahui Orangtua

Miftah DK diperbarui 01 Jul 2024, 07:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Membesarkan anak yang sehat dan cerdas merupakan dambaan setiap orangtua. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal yang perlu dicermati oleh orangtua. Gizi anak, jadwal tidur, imunisasi, pertumbuhan secara keseluruhan, bahan hal yang perlu kamu jaga. 

Selain memperhatikan tumbuh kembang fisik anak, Sahabat Fimela juga tidak boleh melupakan pentingnya kesehatan mental anak. Tak heran jika membantu anak memperoleh potensi intelektual di usia muda akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Meskipun tidak ada satu rahasia pun dalam membesarkannya, ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk membantu membesarkan anak cerdas.

Upaya-upaya di usia balita ini akan membantu anak dalam perkembangan secara keseluruhan seiring bertambahnya usia. Melansir dari immunifyme.com, berikut ini tips meningkatkan kecerdasan anak di usia balita.

2 dari 4 halaman

1. Membaca untuk anak

Membaca untuk anak. (Foto: Freepik/prostooleh)

Jika ingin membantu meningkatkan selera pengetahuan anak, membaca adalah suatu keharusan. Sahabat Fimela dapat membacakan buku cerita favorit anak sebelum tidur, atau membacakan beberapa cuplikan dari koran dan majalah untuk menambah rasa hausnya akan ilmu. 

Salah satu cara terbaik untuk menjadikan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan sebagai bagian dari rutinitas harian anak adalah dengan meminta memilih buku dan membacakannya dengan suara keras. Ingatlah bahwa semakin banyak kamu membaca untuk anak, semakin besar kemungkinan mereka belajar dan mengetahui hal-hal baru.

2. Merangsang indera

Menstimulasi indera dapat membantu anak tumbuh lebih baik secara intelektual. Tentunya, tidak ada yang lebih baik dari pada melibatkan mereka dalam permainan sensorik yang membantu menstimulasi indera penglihatan, pendengaran, pencium, pengecap, dan peraba. 

Sahabat Fimela dapat mulai menggunakan beberapa benda yang tersedia di rumah sebagai stimulator sensorik untuk anak. Pada usia balita, berikan anak mainan seperti tanah liat atau puzzle untuk membantu mengembangkan kreativitasnya. Aktivitas atau permainan sensorik penting karena membantu anak meningkatkan kemampuan pemrosesannya, dan membantu dalam mendorong perkembangan otak.

3 dari 4 halaman

3. Memberi mainan edukasi

Memberi anak mainan edukasi. (Foto: Freepik/shangarey)

Sudah menjadi fakta umum bahwa eksplorasi aktif terhadap lingkungan sekitar adalah bagian dari proses perkembangan anak secara keseluruhan. Memanfaatkan mainan edukatif merupakan salah satu tups terbaik untuk membesarkan anak yang cerdas. Mainan tersebut tidak hanya membuat belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga meningkatkan IQ dengan memenuhi rasa ingin tahunya.

Beberapa mainan terbaik yang dapat membantu anak menjadi lebih cerdas adalah papan coretan, peralatan bangunan, papan labirin, dan teka-teki gambar. Sahabat Fimela dapat memilih berbagai jenis mainan untuk memperkuat berbagai area otak seperti keterampilan memecahkan masalah, memori, kemampuan menggenggam, dan lain sebagainya.

4. Mendorong keterampilan sosial

Selain memperkuat keterampilan kognitif anak, ketahanan emosional yang baik juga sama pentingnya dalam setiap aspek kehidupan. Sebagai orangtua abad ke-21, Sahabat Fimela juga perlu menekankan pentingnya keterampilan sosial anak. Hal itu akan membantu anak-anak memiliki keseimbangan dalam semua bidang kehidupan.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan sosial anak adalah dengan mendorong mereka berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah. Bida dengan bergabung ke klub olahraga favoritnya, kelas musik, dan lain-lain. Mengajari anak keterampilan sosial membantunya belajar dari teman sebayanya dan juga membantu kepercayaan diri.

4 dari 4 halaman

5. Mengajari anak untuk menerima kegagalan

Mengajari anak untuk menerima kegagalan. (Foto: Freepik/prostooleh)

Wajar jika orangtua merasa terlalu protektif terhadap anak apalagi saat menghadapi kegagalan. Namun, perlu Sahabat Fimela ingat bahwa kegagalan itulah yang membantu anak menjadi pemecah masalah yang baik. Ketika membiarkan anak mengalami kegagalan, kamu memberinya kesempatan untuk merenungkan tindakannya dan mencari tahu di mana kesalahannya.

Sahabat Fimela bisa memberi tahu anak, bahwa rasa takut gagal adalah hal yang wajar dan naik turun dari bagian kehidupan. Jadi, membiarkan anak mengalami rasa takut adalah cara yang bagus untuk membuat mereka terbuka terhadap tantangan dan pengalaman baru. Kegagalan akan membantu anak mengatasi situasi yang tidak biasa dan membuat anak menemukan solusinya sendiri.

6. Melakukan interaksi dengan anak

Cara orangtua berinteraksi dengan anak akan mempengaruhi mereka memandang dan merespons berbagai situasi dan pengalaman hidup. Sahabat Fimela perlu memperhatikan minat dan keingintahuan anak. Hal ini membantu orangtua menemukan berbagai cara untuk melibatkan anak dalam aktivitas yang dapat mengembangkan kreativitasnya.

Semakin banyak percakapan positif yang kamu lakukan dengan anak, semakin besar peluang bagi anak untuk mengembangkan keterampilan mendengar, bernalar, berbicara, dan bersosialisasi. Penting bagi orangtua untuk berinteraksi dengan anak setiap hari, yang dapat membantu dalam mengidentifikasi kapan anak merasa cemas dan stres. Sahabat Fimela dapat mendukung anak dengan melakukan komunikasi yang sehat setiap hari, serta meningkatkan rasa percaya dirinya.

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless