Fimela.com, Jakarta Peran orangtua dalam tumbuh kembang anak sangatlah besar dan berat. Orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi sang anak. Orangtua juga ingin menjamin kesejahteraan dan kenyamanan anak-anak, sehingga mereka tidak perlu melewati masa-masa sulit. Namun, kebiasaan berlebihan seperti itu dapat membuat anak menjadi manja dan terlalu bergantung pada orangtuanya.
Kemandirian dan tanggung jawab adalah dua hal dari banyaknya hal lain yang harus diajarkan pada anak. Anak yang manja tidak akan membuatnya menjadi baik-baik saja di kemudian hari, ia akan menjadi bergantung pada orang lain, emosinya tidak stabil, hingga tidak bisa menerima kegagalan. Dilansir dari MedicineNet, berikut adalah dampak dari anak yang tidak dimanja oleh orangtuanya.
What's On Fimela
powered by
Dampak jangka panjang dari pola asuh yang memanjakan
Memanjakan anak mungkin akan memberikan dampak buruk untuk jangka panjang. Anak-anak yang biasa dimanja oleh orangtuanya biasanya tidak mampu untuk belajar bagaimana menyelesaikan masalahnya sendiri, maka hal tersebut akan berpengaruh ketika ia bertambah dewasa dan harus mengurusi permasalahannya sendiri.
Anak yang tidak dimanja akan memiliki kemandirian yang baik. Anak yang dimanja biasanya ingin semuanya terpenuhi dan bergantung kepada orang lain. Ketika dewasa, anak-anak akan menjalani hidupnya sendiri dan anak-anak yang dibesarkan tanpa dimanja akan mampu untuk berdiri di kakinya sendiri.
Selain itu, anak-anak yang tidak dimanja akan memiliki tanggung jawab yang baik atas diri dan sekitarnya. Mereka terbiasa untuk bertindak dengan hati-hati dan teliti agar tidak merugikan siapapun. Anak yang dimanja biasanya gagal mempelajari bagaimana caranya untuk bertanggung jawab. Oleh karena itu, mereka sering terjebak dalam permasalahan seperti boros secara finansial atau judi.
Anak-anak yang dibesarkan dengan tidak dimanja akan memiliki sikap yang lebih baik. Anak manja biasanya akan merengut dan marah ketika apa yang diinginkannya tidak tercapai, tetapi anak-anak yang tidak dimanja cenderung lebih memahami apa yang terjadi dan dapat menghormati orang lain. Kebiasaan untuk merajuk ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan dapat berlanjut sampai dewasa dan hal tersebut akan membuat orang lain tidak nyaman.
Tanda-tanda anak yang manja
Anak-anak juga bisa mengalami perubahan emosi, tetapi bagaimana cara membedakannya dengan ia bertindak manja? Berikut adalah beberapa tanda yang dapat membantu melihat apakah seorang anak manja atau tidak.
Tidak bisa menerima kata “tidak”
Anak yang manja tidak bisa mendengar kata “tidak” atau “jangan”. Ketika mereka mendengar kata “tidak” dan mereka bertingkah atau tantrum, mungkin itu adalah salah satu tanda bahwa ia adalah anak yang manja. Namun, sikap seperti itu bisa dilatarbelakangi oleh berbagai hal, tidak hanya semata-mata ia manja, coba untuk melihat dengan kacamata yang besar untuk mengetahui alasan mengapa mereka bertindak demikian.
Tidak pernah puas
Anak yang manja akan sulit sekali untuk merasa puas dengan apa yang mereka punya dan apa yang mereka dapat. Walaupun mereka sudah memiliki pakaian dan mainan yang cukup, mereka terus meminta lebih. Kurangnya rasa bersyukur dan rasa cukup dapat menjadi tanda yang jelas bahwa anak tersebut menjadi manja.
Ingin selalu diperlakukan istimewa
Anak yang manja merasa dirinya lebih spesial dari orang lain, sehingga ia terus meminta untuk diperlakukan berbeda dan lebih dari orang lain. Biasanya, anak yang manja mudah untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan yang mereka alami dan mereka meminta pujian dari apa yang telah dilakukannya.
Penulis: Karina Alya.
#Unlocking The Limitless