Lulusan Harvard, Emilia Tjongkono Berbagi Kiat Sukses Menjadi Pengusaha Dekorasi Bunga & Event Designer.

Nabila Mecadinisa diperbarui 03 Jun 2024, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pendidikan yang tinggi dan prestige, tak membuat Emilia Tjongkono minder untuk memulai usaha dari nol. Di awal tahun 2015 sejak memutuskan untuk tinggal di Bali, Emilia awalnya belum berencana untuk berkecimpung ke dunia dekorator & agensi visual. Berawal dari hobi dan kecintaanya akan dekorasi visual, Emilia mulai belajar merangkai bunga secara otodidak dan menawarkan jasa nya ke teman-temannya.

Karena mendapat respon yang cukup baik, akhirnya Emilia memutuskan untuk membuat usaha Bernama Designmill Co dengan ngedekor acara kecil-kecilan seperti ulang tahun, bridal shower, dan pernikahan. “Dari awal mulai saya menawarkan jasa yang berbeda dengan dekorasi yang lain, karena mengawinkan Dekorasi dengan background Visual communication sehingga Designmill Co juga menawarkan jasa design craft/pernak pernik termasuk invitation, menu, table number, dll. Bedanya kita pada saat itu menawarkan end-to-end service” ungkapnya.

Semua dijalankan Emilia dengan kesungguhan hati dalam hal berkreasi, berkonsep dan membangun dan senang melihat client happy. Bagi Emilia, membangun bukan cuman sesuatu yang fisik namun itu menjadi experience untuk tamu tamu yang menikmati dekorasi tersebut.  “Kerjaan dekorasi ini walau sangat menantang aku sebagai perempuan secara fisik dan keadaan cuaca outdoor, namun dengan dedikasi dan adanya tujuan untuk melihat client saya puas dan juga bisa membangun sesuatu yang indah itulah yang tetap menjadi semangat saya sebagai perempuan.” 

 

2 dari 3 halaman

Mengandalkan kreativitas

Lulusan Harvard, jadikan Emilia Tjongkono sukses berbisnis dekorasi bunga & event designer.

Emilia pun menceritakan bahwa bisnis itu tidak melulu soal passion “Passion will definetely go away at times, pas lagi capek, pas fisik lemah, apalagi pas keadaan sekitar seperti tidak mengijinkan untuk berpikir kreatif maksimal. Diumur 34 ini tentu sudah pernah ada kalanya gw capek banget nget sama pekerjaan ini yang bikin gw kurang tidur. Belum juga urusin suami & 2 anak dirumah.” ujarnya.  

Sempat jatuh akibat pandemic yang membuat banyak acara wedding harus berhenti di Bali, tak membuat wanita lulusan Bachelor of Visual Communication di Australia & Harvard Business ini menyerah. Emilia melakukan terobosan dengan membantu para home industry agar tetap bisa bertahan. “Namun disitu juga saya menjadikan itu kesempatan akan lahirnya brand “Spark Up” yang pada saat pandemic bisa membantu home industri & tetap menggaji tim Designmill Co.  Kita menawarkan jasa branding, packaging, photoshoot, dlll agar bisnis home industri client juga bisa jalan.” ujarnya. 

 

3 dari 3 halaman

Mempersiapkan sesuatu dengan benar

Lulusan Harvard, jadikan Emilia Tjongkono sukses berbisnis dekorasi bunga & event designer.

Berkat kegigihannya, Emilia sekarang sering menghandle event nasional, maupun internasional di Bali. Emilia pun pernah melakukan workshop di The Mulia Bali, dihadiri oleh peserta dari beberapa negara lain di Asia Tenggara, menjadi vendor dekorasi event internasional G20 dan juga menjadi salah satu dekor pertama yang mempropagandakan sustainable wedding. 

Menurutnya kuncinya adalah mempersiapkan segala sesuatu harus dengan baik dan mendengar kebutuhan pelanggan “Ketika gw berpikir inilah pilihan gw, gw happy & contented ketika melihat client happy & melihat hasil dari semua persiapan itu terjadi dengan baik - kukawinkan dengan jati diriku yang memang suka estetika. Dan ketika itu terjadi, “Passion akan terus menerus datang dan ngalir dengan sendirinya. Kreativitaspun gak perlu dipaksa”. I learned at my downest times that Passion alone should not define what I do . Its also my choice and my purpose of life.”ungkap Emilia

#Unlocking The Limitless