Melihat Keseruan dan Lucunya Curhat Pejabat di Open Mic Merdeka Session 2

Ayu Puji Lestari diperbarui 31 Mei 2024, 16:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah kepikiran seorang pejabat justru curhat? Untuk kali kedua Merdeka.com kembali menggelar acara Open Mic Merdeka Session Dua.  Kali ini mengambil tema 'Pejabat Serba Bisa' digelar di lantai 8 SCTV Tower, Jakarta Pusat, Rabu (29/5). Open Mic Merdeka Session Dua dihadiri perwakilan pejabat dari tiga kabupaten/kota.

Antara lain Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM Kota Bontang Kalimantan Timur Asdar Ibrahim yang mewakili Wali Kota Bontang Basri Rase dan Pejabat Pelaksana Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara Zainul Effendi Joesoef, yang menggantikan Wakil Bupatinya, Rendi Solihin.

Tiga pejabat daerah unjuk kebolehan menjadi komedian tunggal di atas panggung. Lakon pertama adalah Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Bupati yang akrab disapa Gus Ipin itu membagikan pengalaman lucunya ketika masih menjabat Wakil Bupati dan Bupati.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Curhat di Open Mic Merdeka

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin tampil jenaka menceritakan pengalaman lucunya ketika bertemu warganya/Fotografer: Imam Buhori/merdeka.com

 Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau yang biasa dipanggil Gus Ipin pun berkelekar; 

“Emang sedihnya waktu jadi Wakil Bupati, Wakil itu dianggap Bupati KW. Sekarang jadi Bupati Ori” tutur Gus Ipin yang memang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek mendampingi Emil Dardak.

Pernah suatu kali ada acara Pramuka di Trenggalek. Gus Ipin mengenakan seragam pramuka lengkap. Setibanya di lokasi acara, Gus Ipin langsung ditegur panitia.

“Saya disuruh lari karena sudah mau mulai. Ya saya nurut saja lari lalu ketemu Pakde Karwo (Gubernur Jatim saat itu). Ditanya kenapa lari, saya bilang karena acara sudah mulai. Pakde Karwo bilang, itu yang disuruh lari siswa. Berarti saya dikira siswa,” kata Gus Ipin disambut gelak tawa. Bagian dari penampilan Gus Ipin yang paling membuat penonton terbahak yaitu ketika ia secara jujur mengemas guyonan hasil Pemilu 2024.

“Jadi memang yang menang-menang kebanyakan anaknya Presiden, jadi kalau Bu Novita cuma istrinya Bupati bisa menang, ya ini sikap politik pasca rakernas,” kata Gus Ipin yang menuai gelak tawa dari penonton.

Setelah Gus Ipin, penampilan dilanjutkan oleh Asdar Ibrahim, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM Kota Bontang Kalimantan Timur mewakili sang Wali Kota, Riza Indra Riadi yang tidak bisa hadir.

Asdar berhasil menyuguhkan komedi yang menghibur di atas panggung. Dalam penampilan stand up-nya, Asdar mengangkat budaya Bontang diguyonan yang ia bawakan. Seperti ciri khas Kota Bontang yang identik dengan burung.

Ia juga ceritakan pengalaman lucunya selama bekerja sebagai staf ahli, seperti soal asal usul ikat kepala khas Kota Bontang  ‘udeng’ yang saat itu dipakai. Ide penggunaan udeng tercetus saat rapat yang dihadiri jejeran pejabat Kota Bontang. Di mana kebetulan saat itu para pejabat berkepala gundul.

“Pak wali tiba-tiba, bagaimana kalau yang botak-botak ini kita lindungi kepalanya. Bagaimana kalau kita buat ciri khas Bontang, maka lahirlah udeng ini,” ujar Asdar disambut gelak tawa penonton.

 

3 dari 3 halaman

Penampilan Lucu Pejabat Lainnya

Zainul Effendi Joesoef, Pejabat Pelaksana Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara, curhat mengenai jalan rusak di daerahnya yang membuat syaraf kejepit./Fotografer: Imam Buhori/merdeka.com

Penampilan jenaka Asdar kemudian diteruskan oleh Zainul Effendi Joesoef, Pejabat Pelaksana Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara yang menggantikan sang Wakil Bupati, Rendi Solihin. Dalam penampillannya ia menceritakan soal keistimewaan angka 17 di Kutai. Ini juga sebagai singgungan soal anggaran perjalananan dinas yang selalu bernilai Rp 170 ribu baik dekat maupun jauh.

“Di Kutai, 17 itu adalah angka sakral. Jadi kemanapun perjalanan dinas itu 170 ribu,” ungkap Zainul saat tampil di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (29/5).

“Mau perjalanan 8 jam juga tetap 170 ribu,” tambahnya.

Di samping itu Zainul juga mengangkat topik soal kondisi jalan di pedalaman Kalimantan yang masih kurang layak. Ketiga pejabat tersebut mengaku senang bisa tampil dalam Open Mic Merdeka session dua. Semuanya kompak mengaku baru pertama kali berlakon seperti komedian dan ditertawakan.

Gus Ipin mengaku senang menjadi bagian dari acara Open Mic Merdeka karena menurutnya hal ini dapat mengemas kritikan menjadi sesuatu yang dapat diterima dan didiskusikan secara sehat.

"Mungkin (kedepannya) bisa battle saling roasting, jadi Bupati Trenggalek dengan satu orang stand up comedian dari Trenggalek gitu ya, kita mungkin nge-roasting rakyat dan rakyat roasting kita, akhirnya nanti berdialog politik. Kadang-kadang kita butuh cara-cara seperti itu untuk berkomunikasi,” ujar Gus Ipin.

Pemimpin Redaksi merdeka.com, Darojatun menuturkan, Open Mic merupakan salah satu signature program yang dimiliki Merdeka.com. Melalui program ini, merdeka.com memberi tantangan para pejabat daerah unjuk gigi untuk menghibur masyarakat dengan guyonan. Selain penampilan memukau dari ketiga pejabat, Open Mic Merdeka juga dihiasi penampilan spesial dari beatboxer dalam negeri, Adi Kerang, yang baru saja pulang dari Jerman untuk menghadiri perlombaan beatbox mewakili Indonesia.

Penasaran dengan keseruan Acara Open Mic Merdeka Session Dua ini? Sahabat Fimela bisa disaksikan di platform vidio.com pada 5 Juni 2024.