Fimela.com, Jakarta Sebagai langkah untuk pertumbuhan sosialnya, anak membutuhkan interaksi dengan teman sebaya. Seperti bermain atau belajar bersama. Namun, hal ini juga menjadi tantangan bagi orangtua.
Anak kecil seringkali mudah terpengaruh dengan orang lain, terutama teman sebayanya. Mereka mungkin merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok teman sebayanya agar bisa menyesuaikan diri atau menghindari pengucilan.
Jangan terlalu khawatir, tidak semua pengaruh bersifat negatif. Pasti terdapat teman sebayanya yang menabur pengaruh positif dan teladan lain dalam kehidupan mereka. Yang perlu orangtua tekankan adalah, agar anak mengetahui mana yang baik atau bukan.
Berikut 10 tips mencegah anak mudah terpengaruh teman, dilansir dari Education Next dan Bright Side. Simak sampai tuntas dan jangan lupa untuk diterapkan.
Tips Agar Anak Tidak Mudah Terpengaruh Teman
1. Jaga komunikasi yang baik dengan si kecil
Hal pertama yang harus orangtua lakukan adalah menjaga komunikasi yang baik dan memperkuat hubungan. Hal ini menjadi landasan untuk mengatasi saat-saat sulit sebagai sebuah keluarga. Orangtua harus memberitahu bahwa sang anak, bahwa kamu selalu siap untuk membicarakan dan mendengarkan topik apapun dengan mereka. Selanjutnya, orangtua harus menghindari sikap agresif, bersikap kasar, tidak mendengarkan, dan menyalahkan.
2. Berikan Teladan dalam pengambilan keputusan yang sehat
Orangtua adalah teladan utama bagi si kecil. Mereka akan belajar dengan memperhatikan perilaku yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Berikan contoh keterampilan pengambilan keputusan yang sehat, seperti menetapkan tujuan, memecahkan masalah, dan mempertimbangkan pro dan kontra dari suatu keputusan. Hal ini akan membantu anak saat dihadapkan dengan pengaruh negatif.
3. Menumbuhkan kemandirian
Berikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Cara ini akan membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dan harga diri, sehingga mereka tidak terlalu rentan terhadap tekanan teman sebayanya. Orangtua tetap bisa memberikan solusi yang membangun dan membantu anak.
4. Ajarkan untuk tidak apa-apa untuk mengatakan “tidak”
Bagi orang dewasa, mengatakan “tidak” cukuplah sulit. Hal itu juga dialami oleh anak kecil. Orangtua bisa mencermati bagaimana mereka menetapkan batasan atau menolak melakukan hal-hal tertentu. Yakinkan mereka untuk tidak apa-apa untuk mengatakan “tidak”. Ada baiknya jika mereka juga dapat melihat bagaimana anggota keluarga mereka menetapkan batasan dengan penuh hormat dan jelas dengan mengatakan, “Tidak, itu tidak baik bagi saya” atau “ Aku tidak bisa melakukannya saat ini.” Jika mereka mempunyai teman yang memiliki nilai-nilai yang sama mungkin mereka bisa mendapatkan dukungan sehingga bersama-sama bisa menolak melakukan hal yang salah tanpa takut diejek.
Jangan Biarkan Anak Mudah Terpengaruh, Orangtua Mengetahui Tipsnya
5. Ajarkan resolusi konflik
Ajarkan si kecil untuk berkomunikasi secara efektif, mendengarkan secara aktif, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan penuh hormat. Hal ini akan membantu mereka menghadapi tekanan teman sebaya dan tantangan lain yang mungkin mereka hadapi dalam hubungan mereka. Sehingga mereka tidak akan mudah terpengaruhi oleh temannya.
6. Ajarkan Ketegasan
Orangtua bisa mengembangkan keterampilan ketegasan, termasuk cara mengatakan tidak dan cara membela diri dengan cara yang penuh hormat. Dorong mereka untuk mengungkapkan pendapatnya dan jujur pada diri mereka sendiri. Lalu, berikan kesempatan pada anak untuk cerita kepada orangtua tentang yang dialaminya, disini kamu bisa memberikan saran bagaimana cara menghadapi tantantangan dalam pertemanan
7. Dorong mereka untuk bertemu dengan orang baru
Salah satu alasan anak mudah dipengaruhi dan mematuhi perintah yang mungkin tidak baik adalah karena mereka ingin mempunyai teman, diterima, dan menjadi bagian dari kelompok yang memberi mereka rasa aman. Orangtua bisa mendorong dan mendukung anak-anak mereka untuk melakukan berbagai kegiatan di mana mereka dapat bertemu teman-teman baru , mereka akan memiliki kesempatan untuk memupuk persahabatan di lingkungan yang berbeda dan menghindari keinginan untuk menyesuaikan diri dengan satu lingkungan saja.
8. Bermain peran
Selain memberikan pengajaran tentang bagaimana cara bersikap yang baik dan menolak pengaruh negatif, orangtua juga bisa bermain peran. Luangkan waktu untuk bermain drama, masukkan cara bagaimana bersikap hormat dan tegas ketika mereka tidak setuju dengan suatu hal. Misalnya saja ada anak yang pernah diolok-olok di sekolah, maka orang tua bisa mengajak anak bermain bersama teman yang menggodanya dan anak akan memaparkan situasi serupa dengan yang dialaminya.
Itu dia delapan tips yang bisa orangtua terapkan untuk mencegah si kecil mudah dipengaruhi oleh temannya. Orangtua harus selalu memperhatikan pertemanan si kecil. Karena bisa saja pengaruh negatif tersebut terbawa hingga dewasa. Jadikan rumah sebagai teladan dan tempat yang aman bagi anak, sehingga mereka tumbuh dengan baik dan optimal.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless