Penting! Ini 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Miftah DK diperbarui 08 Jun 2024, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua menginginkan anak yang bahagia dan kesehatan. Olahraga teratur dan pola makan yang benar dapat membantu kesehatan fisik anak, namun apa yang dapat Sahabat Fimela lakukan untuk memastikan anak-anak tetap bugar secara mental?

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental atau mental health, adalah keadaan sejahtera setiap individu dalam mewujudkan potensi diri sendiri. Kini, dengan meningkatnya angka masalah kesehatan mental pada anak-anak, semakin banyak orangtua menyadari pentingnya mendukung serta menjaga kesehatan mental anak sebagai bagian dari kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Orangtua memainkan peran penting dalam mendukung dan menjaga kebiasaan kesehatan mental yang baik pada anak. Melansir dari discoverymood.com, berikut ini cara menjaga kesehatan mental anak usia dini.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Berikan contoh keterampilan mengatasi masalah yang sehat

Berikan contoh keterampilan mengatasi masalah yang sehat. (Foto: Freepik/wavebreakmedia_micro)

Sahabat Fimela dapat membantu anak-anak belajar bagaimana menangani masalah dengan cara yang sehat, seperti memberikan contoh keterampilan mengatasi emosi di rumah. Kamu dapat menggunakan keterampilan ini bersama anak atau membujuknya untuk melakukannya sendiri. Aktivitas seperti bernapas dalam-dalam, menggunakan bola stres, membuat karya seni (melukis, mewarnai, mencoret-coret) atau berjalan-jalan bisa menjadi strategi yang bagus untuk mengatasi masalah.

2. Perhatikan perubahan perilaku

Sangat normal bagi anak-anak untuk mengalami perubahan perilaku saat mengalami kemajuan melalui berbagai tahap perkembangan. Namun, jika kamu memperhatikan bahwa anak menjadi lebih menarik diri atau terisolasi dari teman, keluarga, atau rutinitasnya, itu mungkin merupakan tanda bahwa ia sedang mengalami suatu situasi atau perasaan bahwa anak tidak tahu cara memprosesnya sendiri.

3 dari 6 halaman

3. Jaga komunikasi tetap terbuka dan jujur

Menjaga komunikasi dengan anak. (Foto: Freepik)

Penting bagi anak untuk mengetahui bahwa mereka dapat mendekati orangtua dalam masalah apa pun, dan bahwa mereka akan diterima serta didengarkan dengan cinta dan dukungan. Memberi tahu mereka bahwa kamu ada untuk mendukung dan mendengarkan tanpa menghakimi dapat meningkatkan kemungkinan anak datang kepadamu ketika mereka mempunyai masalah.

4. Ciptakan rutinitas dan tetapkan batasan yang jelas di rumah

Ketidakpastian terhadap jadwal sehari-hari dapat menimbulkan banyak stres atau kecemasan dalam kehidupan anak. Menciptakan rutinitas umum di rumah dapat memberikan kelegaan dan ketenangan bagi anak, baik itu jadwal makan sehari-hari atau menonton film malam mingguan. Memiliki batasan yang jelas juga penting agar anak mengetahui apa yang diharapkan darinya di rumah dan dapat meminimalkan perasaan frustasi baik dari orangtua maupun anak.

4 dari 6 halaman

5. Memberikan tanggapan dan dorongan yang positif

Memberikan tanggapan dan dorongan yang positif pada anak. (Foto: Freepik/jcomp)

Anak-anak senang menerima tanggapan positif dan mengetahui bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik. Mengetahui bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik akan meningkatkan perasaan bangga dan percaya diri, yang dapat melekat pada diri anak dalam jangka panjang. Selain itu, memberikan penguatan positif terhadap suatu perilaku seringkali akan mendorong anak untuk mengulangi perilaku tersebut.

6. Biarkan tahu bahwa anak dicintai dan didukung

Bagi seorang anak, salah satu hal terpenting yang dapat kamu berikan adalah lingkungan di mana mereka tahu bahwa anak disayangi dan penting. Anak tahu bahwa mereka didukung tentang apa pun yang dilakukannya, dan hal ini meningkatkan perasaan aman serta tenteram di rumah.

5 dari 6 halaman

7. Bicarakan tentang cara mengatur emosi dan perasaan

Ajarkan cara mengatur emosi dan perasaan. (Foto: Freepik)

Anak-anak belajar banyak dengan memperhatikan orangtuanya, termasuk perilaku dalam hal ekspresi dan mengatur emosi. Cobalah untuk mendiskusikan berbagai emosi yang kamu rasakan sepanjang hari ketika berbicara dengan anak. Berbicaralah dengan mereka tentang saat kamu merasa stres dalam rapat atau frustasi dengan rekan kerja, kemudian sampaikan dengan mereka tentang cara kamu menangani emosi dalam situasi tersebut. 

Hal ini mengajarkan anak-anak bahwa perasaan tersebut normal, memberikan saran tentang cara menangani perasaan dan memberi anak-anak kosa kata untuk berbicara tentang emosi yang lebih luas.

8. Melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan

Aktivitas fisik memberikan pelepasan yang diperlukan bagi anak-anak, yang penting bagi kesehatan fisik dan mental. Membantu anak-anak menemukan jenis gerakan yang mereka sukai, bahkan sejak usia dini, adalah cara yang bagus untuk memastikannya tetap terlibat dan tertarik.

6 dari 6 halaman

9. Libatkan anak dalam mengambil keputusan

Libatkan anak dalam mengambil keputusan. (Foto: Freepik/ronnachaipark)

Sebagai orangtua, kamu merasa tahu apa yang terbaik untuk anak, sehingga anak-anak sering kali tidak diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan. Tentu saja, keputusan akhir mungkin lebih tepat bagi orangtua. Namun, menemukan cara untuk melibatkan anak dalam pengambilan keputusan dapat membantunya merasa didengarkan dan dihargai di rumah. 

Sesuatu yang sederhana seperti menanyakan apakah menurut mereka harus menyiapkan nasi atau makaroni dan keju untuk makan malam dapat menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai suara dan memberinya kepercayaan diri untuk menggunakannya.

10. Dapatkan bantuan profesional jika dibutuhkan

Mengenali kapan anak membutuhkan bantuan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki sebagai orangtua. Mungkin ada saatnya ketika mencoba menangani perilaku anak atau merespons emosinya dengan tepat bisa membuat orangtua kewalahan atau frustasi. Jangan takut untuk mencari dan meminta bantuan kepada pihak profesional untuk memberikan manfaat besar bagi kamu dan anak-anak.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless