7 Sikap agar Tetap Tenang saat Niat Baikmu Tak Dihargai Orang Lain

Endah Wijayanti diperbarui 31 Mei 2024, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita berusaha melakukan yang terbaik dengan niat baik untuk orang lain. Sayangnya dalam beberapa kasus, niat baik kita tidak dihargai atau bahkan disalahpahami. Situasi seperti ini bisa menimbulkan rasa kecewa, frustasi, atau bahkan marah. Meskipun demikian, penting bagi kita untuk belajar mengelola emosi dengan lebih bijaksana.

Perlu diingat bahwa kita tidak bisa mengendalikan respons orang lain. Yang bisa kita lakukan adalah belajar mengelola emosi dan tetap tenang dalam menghadapi situasi semacam ini. Berikut adalah tujuh sikap yang dapat membantu kita tetap tenang ketika niat baik kita tidak dihargai orang lain. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini ya Sahabat Fimela.

 

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Menyadari bahwa Kita Tak Bisa Mengendalikan Respons Orang Lain

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/K-Angle

Langkah pertama yang penting adalah menyadari bahwa kita tidak memiliki kendali atas bagaimana orang lain merespons tindakan kita. Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang berbeda, yang memengaruhi cara mereka merespons. Terkadang, meskipun niat kita baik, orang lain mungkin tidak memahaminya atau tidak berada dalam posisi untuk menghargainya.

Menerima kenyataan bahwa respons orang lain berada di luar kendali kita adalah kunci untuk menjaga ketenangan batin. Fokuslah pada niat dan tindakan kita sendiri daripada hasil yang diharapkan dari orang lain. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi kekecewaan dan menjaga pikiran tetap positif.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Menjaga Prasangka Baik demi Kedamaian Batin

ilustrasi musim gugur/K-Angle/Shutterstock

Menjaga prasangka baik terhadap orang lain adalah sikap penting untuk mencapai kedamaian batin. Berpikir positif dan memberi orang lain manfaat dari keraguan dapat membantu kita tetap tenang. Mungkin saja ada alasan di balik kurangnya penghargaan mereka yang tidak kita ketahui, seperti masalah pribadi atau kekhawatiran yang sedang mereka hadapi.

Dengan menjaga prasangka baik, kita melatih diri untuk lebih berempati dan memahami bahwa tidak semua orang dapat selalu merespons dengan cara yang kita harapkan. Ini juga membantu kita menghindari perasaan marah dan kecewa yang berlebihan.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Melanjutkan Perbuatan Baik yang Sedang Dilakukan

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/K-Angle

Meskipun niat baik kita tidak selalu dihargai, hal ini tidak seharusnya menghentikan kita dari melakukan perbuatan baik. Teruslah melakukan hal-hal positif tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Kebaikan yang kita lakukan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang terlihat.

Menjaga konsistensi dalam melakukan perbuatan baik membantu kita membangun karakter yang kuat dan berintegritas. Tindakan positif yang kita lakukan juga bisa menginspirasi orang lain, meskipun mungkin tidak kita sadari langsung.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Menjaga Jarak dari Orang-Orang yang Mungkin Tidak Suportif

Perempuan berhak bahagia juga./Copyright shutterstock.com/g/K-Angle

Tidak semua orang dalam hidup kita akan mendukung atau menghargai niat baik kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga jarak dari orang-orang yang mungkin tidak suportif atau malah berkontribusi pada perasaan negatif. Ini bukan berarti kita harus menghindari mereka sepenuhnya, tetapi lebih kepada menjaga batasan yang sehat untuk melindungi diri kita sendiri.

Dengan mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang mendukung dan memahami kita, kita bisa mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan. Lingkungan yang positif akan membantu kita tetap tenang dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Membangun Ketahanan Mental yang Lebih Kuat

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/K-Angle

Ketahanan mental adalah kemampuan untuk tetap tenang dan tegar di tengah tekanan atau kesulitan. Ketika niat baik kita tidak dihargai, membangun ketahanan mental bisa membantu kita menghadapi situasi dengan lebih bijaksana. Salah satu cara untuk membangun ketahanan mental adalah dengan berlatih mindfulness atau kesadaran penuh.

Mindfulness membantu kita untuk tetap hadir di saat ini dan tidak terbawa oleh pikiran atau emosi negatif. Dengan berlatih mindfulness, kita bisa lebih mudah menerima situasi apa adanya tanpa terlalu terpengaruh oleh reaksi orang lain. Ini juga membantu kita untuk melihat situasi dari perspektif yang lebih luas dan bijaksana.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Mengapresiasi Diri Sendiri dengan Kesadaran Diri Positif

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/K-Angle

Mengapresiasi diri sendiri adalah langkah penting dalam menjaga ketenangan batin. Ketika niat baik kita tidak dihargai, mudah bagi kita untuk merasa tidak berharga atau tidak cukup baik. Namun, dengan kesadaran diri positif, kita bisa mengenali dan menghargai usaha dan niat baik kita sendiri, terlepas dari bagaimana orang lain merespons.

Mengapresiasi diri sendiri bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana seperti memberikan penghargaan kecil kepada diri sendiri, mengakui pencapaian kita, dan berbicara pada diri sendiri dengan cara yang positif. Dengan membangun kesadaran diri yang positif, kita bisa menjaga keseimbangan emosional dan merasa lebih percaya diri.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Mengambil Hikmah sebagai Bagian dari Proses Pendewasaan Diri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/K-Angle

Setiap pengalaman, baik yang positif maupun negatif, adalah bagian dari proses pendewasaan diri. Ketika niat baik kita tidak dihargai, cobalah untuk mengambil hikmah dari situasi tersebut. Pertanyakan apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman ini dan bagaimana kita bisa menjadi lebih baik di masa depan.

Mengambil hikmah dari setiap pengalaman membantu kita untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu. Ini juga memberi kita perspektif yang lebih bijaksana dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan melihat setiap situasi sebagai kesempatan untuk belajar, kita bisa tetap tenang dan positif dalam menghadapi apapun yang terjadi.

Menghadapi kenyataan bahwa niat baik kita tidak selalu dihargai oleh orang lain adalah tantangan yang umum dalam hidup. Namun, dengan tujuh sikap ini, kita bisa belajar untuk mengelola emosi dengan lebih bijaksana dan tetap tenang.

Menyadari bahwa kita tidak bisa mengendalikan respons orang lain, menjaga prasangka baik, melanjutkan perbuatan baik, menjaga jarak dari orang-orang yang tidak suportif, membangun ketahanan mental, mengapresiasi diri sendiri, dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman adalah langkah-langkah yang bisa membantu kita tetap tenang dan positif. Dengan demikian, kita bisa terus menjalani hidup dengan penuh makna dan integritas.