Fimela.com, Jakarta Dalam berbagai macam kuliner Indonesia, baik yang gurih maupun manis, pasti banyak yang menggunakan santan kelapa. Masakan seperti lodeh, opor, kare, hingga kolak dan kue lapis kebanyakan menggunakan santan. Tapi ada kendala yang seringkali dihadapi banyak orang ketika memasak dengan santan kelapa, yaitu santan kelapa pecah selama proses pemasakan atau perebusan sehingga menyebabkan masakan gagal. Tapi sebenarnya apa saja penyebab santan bisa pecah selama direbus atau dimasak? Ternyata ini sekian penyebabnya.
1. Suhu Panas yang Berlebihan
Santan kelapa asli mengandung protein dan lemak yang sensitif terhadap panas. Memasak santan dengan api yang besar atau suhu panas langsung ketika mendidihkannya, dapat menyebabkan protein dan lemak tersebut menggumpal dan pecah, sehingga menghasilkan tekstur santan yang bergerindil dan tidak halus.
2. Pengadukan yang Tidak Tepat
Selama merebus atau memasak santan, sebaiknya diiringi dengan proses pengadukan secara berkala agar suhu panas merata dan bisa diuapkan secara perlahan sehingga santan tidak terlalu panas. Jika dipanasakan tanpa diaduk, santan pasti akan gampang pecah. Hindari pula mengaduk santan dengan gerakan terlalu lambat atau acak karena meningkatkan risiko santan pecah.
3. Menggunakan Pengaduk Logam
Bahkan penggunaan alat pengaduk yang tidak tepat, khususnya yang terbuat dari logam, dapat merusak emulsi santan dan membuatnya pecah. Hindari menggunakan alat pengaduk terbuat dari logam karena merupakan penghantar panas sehingga semakin meningkatkan risiko santan pecah. Sebaiknya gunakan spatula kayu. Mengaduk santan secara terus menerus dan perlahan dengan spatula kayu saat dimasak dapat membantu mendistribusikan panas secara merata dan mencegah protein dan lemak menggumpal.
4. Jenis Santan yang Berbeda
Santan kental dan santan cair memiliki kandungan lemak yang berbeda. Santan kental lebih mudah pecah saat dimasak dibandingkan santan cair karena konsistensi cairan dan kandungan lemaknya yang lebih tinggi. Jika ingin memasak atau merebus menggunakan santan kental, sebaiknya gunakan api kecil dan aduk santan secara perlahan dan terus menerus.
5. Keasaman Masakan
Menambahkan bahan-bahan asam seperti cuka, jeruk nipis, belimbing wuluh atau tomat ke dalam masakan bersantan dapat menyebabkan santan pecah. Tidak banyak yang tahu tentang hal ini, tapi sebaiknya hindari memasak santan dicampurkan dengan bahan-bahan dengan rasa asam. Itu karena cairan asam bisa memecah lemak di dalam santan sehingga menimbulkan gumpalan-gumpalan pada santan. Jika ingin menambahkan bahan-bahan asam, sebaiknya lakukan setelah santan matang dan tidak mendidih.
6. Santan yang Tidak Segar
Santan yang tidak segar atau sudah didiamkan terlalu lama di suhu ruangan juga lebih mudah pecah saat dimasak. Karena itu, santan kelapa segar akan lebih baik segera digunakan setelah diperas dari ampasnya. Jika ingin menggunakan santan segar tapi tidak langsung dimasak, pastikan menyimpan dahulu santan segar yang disimpan di dalam kulkas.
7. Tidak menambahkan tepung
Terkadang beberapa orang sengaja menambahkan tepung ke dalam masakan berkuah santan agar bisa mencegah santan pecah, seperti menambahkan maizena atau tepung beras yang sudah dilarutkan ke dalam air secukupnya. Jika ingin menggunakan santan kental tanpa tambahan air lagi, menambahkan larutan tepung tepung maizena atau tepung beras dapat membantu menstabilkan emulsi santan sehingga santan tidak mudah pecah.
Itu dia beberapa alasan mengapa santan pecah saat direbus atau dimasak. Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pelajaran sehingga santan tidak pecah lagi saat memasak.
#Unlocking The Limitless