Fimela.com, Jakarta Fatherless, diartikan sebagai anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah, atau yang tidak mendapat peran ayah, adalah akar penyebab permasalahan masyarakat saat ini. Penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang tumbuh bersama ayah dalam kehidupannya memiliki kinerja lebih baik di hampir setiap aspek kehidupan.
Literatur terkait menunjukkan, bahwa tumbuh dalam rumah tangga tanpa ayah dapat dikaitkan dengan kesejahteraan negatif dan kesulitan hidup di kalangan anak-anak. Fatherless dapat berdampak pada kehidupan anak seperti depresi, hingga aktivitas seksual dan kriminal. Bahkan, ketidakhadiran ayah juga dirasakan oleh para Ibu saat mereka menjalani kehamilan, melahirkan, dan membesarkan anak sendirian.
Fatherless menempatkan anak-anak dan masyarakat pada risiko yang lebih besar terhadap banyak masalah yang dihadapi oleh penegak hukum sehari-hari. Melansir dari urbanlight.org, berikut ini adalah dampak fatherless bagi perkembangan anak.
What's On Fimela
powered by
1. Tingkat depresi dan bunuh diri yang lebih tinggi
Kualitas keterlibatan ayah dikaitkan dengan tingkat masalah perilaku yang lebih tinggi. Penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan figur ayah yang stabil memiliki hasil kognitif dan sosio-emosional yang lebih baik.
2. Kemungkinan penyalahgunaan narkoba lebih besar
Kualitas keterlibatan ayah memiliki korelasi langsung terhadap penyalahgunaan narkoba sejak dini, apa pun gendernya. Tidak hadirnya peran ayah, anak-anak dengan ayah yang kasar, atau anak-anak yang menyalahgunakan narkoba mempunyai risiko lebih tinggi.
3. Tingkat kejahatan yang lebih tinggi
Ketidakhadiran peran ayah erat kaitannya dengan aktivitas kriminal terhadap remaja putra dan merupakan prediktor tingginya tingkat penyerangan terhadap remaja. Selain itu, hubungan yang berkualitas buruk juga berdampak pada kenakalan.
4. Aktivitas seksual dini
Penelitian menghubungkan perilaku seksual lebih awal dan berisiko dengan ketidakhadiran peran ayah. Remaja yang tinggal di rumah tanpa ayah memiliki kemungkinan 3,5 kali lebih besar untuk mengalami kehamilan dibandingkan remaja yang tinggal di rumah dengan ayah.
5. Hasil pendidikan yang buruk
Lamanya ketidakhadiran peran ayah terbukti menjadi salah satu faktor keberhasilan pendidikan seorang anak. Prestasi terendah dan risiko gagal sekolah tertinggi terjadi pada remaja yang tidak memiliki figur ayah.
Tips untuk ayah
1. Bicaralah secara positif kepada pasangan
Sangat penting untuk memiliki pemahaman yang sama dengan pasangan, atau Ibu dari anak-anak, tentang apa yang diinginkan dari peran ayah, dan seperti apa peran itu nantinya. Hal ini sangat penting terutama dalam situasi di mana hubungan terputus karena perceraian atau perpisahan.
2. Ciptakan visi untuk keterlibatan sebagai ayah
Apa yang kamu harapkan dari pendapat anak tentang dirimu? Dan apa yang tidak kamu harapkan dari pendapat mereka? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantumu memperjelas tujuan sebagai seorang ayah dan membimbing dalam mengambil keputusan penting bersama anak-anak.
3. Tetapkan waktu rutin untuk anak
Salah satu cara untuk menghabiskan waktu positif bersama anak secara rutin adalah dengan menciptakan ritual dad time. Berkumpul bersama sebagai sebagai ayah dan anak setidaknya sebulan sekali, minimal selama 1-2 jam dan hanya dengan satu anak dalam satu waktu.
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless