Fimela.com, Jakarta Usus merupakan organ pencernaan. Bagi bagi kebanyakan orang, mungkin tampak bahwa fungsi utamanya hanya sebatas mengolah makanan yang masuk. Namun, usus memiliki peran yang jauh lebih kompleks dan penting daripada sekadar mencerna makanan.
Selain berperan dalam proses pencernaan, usus memiliki hubungan erat dengan banyak organ lain dalam tubuh. Menurut PubMed Central, usus manusia memiliki sekitar 1.000 spesies bakteri yang membentuk mikrobioma usus, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dan berkontribusi terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ketika kondisi usus tidak sehat atau 'kotor', efek negatifnya tidak hanya terbatas pada sistem pencernaan. Usus yang tidak sehat dapat mempengaruhi fungsi berbagai organ tubuh lainnya. Berikut kaitan usus kotor dengan organ lainnya, beserta tanda, penyebab, dan cara mencegahnya. Melansir dari Healthline dan WebMD
Hubungan Usus Kotor dengan Organ Tubuh Lainnya
Faktanya, jumlah sel bakteri dalam tubuh manusia lebih banyak dibandingkan jumlah sel manusia itu sendiri. Sebagian besar bakteri ini bermanfaat bagi kesehatan. Bakteri yang ditemukan di usus tidak hanya membantu dalam proses pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.
Keseimbangan yang Tidak Sehat
Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikrobioma usus, terutama jika terdapat terlalu banyak bakteri jahat, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Sindrom iritasi usus besar (IBS)
Hubungan usus dengan jantung
Beberapa jenis bakteri usus dapat berkontribusi terhadap hubungan antara kolesterol dan penyakit jantung. Misalnya, saat Sahabat Fimela mengonsumsi makanan seperti daging merah atau telur, bakteri usus menghasilkan bahan kimia yang diubah oleh hati menjadi TMAO (trimethylamine-N-oxide). TMAO ini dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hubungan usus dengan ginjal
Kelebihan TMAO juga dapat berkontribusi pada penyakit ginjal kronis. Orang dengan kondisi ini tidak dapat mengeliminasi TMAO dengan efisien, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak TMAO dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ginjal kronis.
Hubungan usus dengan otak
Otak mengirimkan pesan ke seluruh tubuh, dan para peneliti percaya bahwa usus juga dapat mengirimkan sinyal balik ke otak. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan bakteri dalam mikrobioma usus dapat mempengaruhi emosi dan cara otak memproses informasi sensorik seperti penglihatan, suara, rasa, dan tekstur. Ketidakseimbangan ini diduga berperan dalam kondisi seperti gangguan spektrum autisme, kecemasan, depresi, dan nyeri kronis.
Hubungan usus dengan diabetes
Ketidakseimbangan mikrobioma usus dapat mempengaruhi sinyal yang dikirimkan otak saat merasa lapar atau kenyang. Peneliti menduga ada hubungan antara mikrobioma usus dan kelenjar pituitari, yang menghasilkan hormon yang membantu mengatur nafsu makan. Kelenjar ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di usus. Beberapa penelitian tentang pengobatan obesitas sedang mengeksplorasi hubungan ini untuk menemukan pendekatan baru dalam mengatasi obesitas.
Tanda dan Penyebab Usus Kotor
Tanda Usus Kotor
Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa usus Anda tidak sehat.
1. Gangguan pencernaan
- Kembung
- Sembelit
- Diare
- Maag
2. Perubahan berat badan yang tidak diinginkan
3. Gangguan tidur atau kelelahan konstan
4. Iritasi kulit
Penyebab Usus Kotor
Banyak bagian kehidupan modern yang dapat memengaruhi mikrobioma usus Sahabat Fimela, yaitu:
- Tingkat stres yang tinggi
- Terlalu sedikit tidur
- Banyak makan makanan olahan dan bergula
- Minum antibiotik
Cara Mencegah Usus Kotor
1. Mengurangi tingkat stress
Stres kronis yang tinggi dapat berdampak buruk pada tubuh, termasuk kesehatan usus. Saat stres, tubuh melepaskan hormon-hormon tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan usus. Untuk mengurangi stres, Sahabat Fimela bisa mencoba beberapa cara berikut:
- Meditasi
- Berjalan kaki
- Mendapatkan pijatan
- Menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga
- Menggunakan minyak esensial
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Tertawa
- Berlatih yoga
- Menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan
2. Tidur yang cukup
Kurangnya tidur yang berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan usus, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah tidur lebih lanjut. Prioritaskan untuk mendapatkan 7-8 jam tidur tanpa gangguan setiap malam. Jangan kebanyakan begadang ya, Sahabat Fimela.
3. Makan dengan perlahan
Mengunyah makanan dengan baik dan makan perlahan dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes serta membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih baik. Hal ini juga dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Ini dapat membantu Sahabat Fimela mengurangi ketidaknyamanan pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
4. Tetap terhidrasi
Minum banyak air dapat meningkatkan keragaman bakteri dalam usus. Studi tahun 2022 menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak air memiliki lebih sedikit jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna. Tetap terhidrasi sangat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah sembelit serta meningkatkan kesehatan usus.
5. Mengubah pola makan
Mengurangi konsumsi makanan olahan, bergula, dan berlemak tinggi dapat meningkatkan kesehatan usus. Makanan tinggi serat sangat berkontribusi pada mikrobioma usus yang sehat. Selain itu, konsumsi makanan tinggi polifenol, seperti sayuran, buah-buahan, kopi, teh, dan anggur, juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan usus.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless