Fimela.com, Jakarta Pada zaman dulu, perempuan tidak boleh mengenyam pendidikan terlalu tinggi. Bahkan harus segera dinikahkan ketika sudah memasuki usia remaja. Sungguh sangat terbatasnya kebebasan bagi seorang perempuan. Seperti Sahabat Fimela ketahui, sejarah mencatat bahwa pahlawan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini, tidak berjuang sendiri, hadir juga para pejuang perubahan bagi perempuan.
Nyaris semuanya memulai perjuangan dari dunia pendidikan. Melansir dari kabarpendidikan.id, Nyai Walidah mendirikan Frobel (sejenis Taman Kanak-kanak) dan Volk School (Sekolah Dasar tiga tahun), Raden Dewi Sartika mendirikan Sekolah Keutamaan Isteri di Jawa Barat, hingga Rasuna Said yang menjadi perempuan pertama dalam parlemen di Indonesia. Nyatanya banyak sekali jejak-jejak sejarah yang dituliskan oleh para perempuan.
Ranah perjuangan para perempuan memang tidak lepas dari dunia pendidikan. Namun hingga kini, masih banyak mitos bertebaran tidak sesuai faktanya mengenai perempuan berpendidikan tinggi. Berikut ini 5 fakta dan mitos perempuan berpendidikan tinggi yang dilansir melalui lemon8-app.com.
What's On Fimela
powered by
1. Tidak menghormati suami atau pasangan
Mitos: Tidak menghormati suami atau pasangan karena merasa superior.
Fakta: Menghormati suami karena sadar, bahwa suami adalah pemimpin rumah tangga.
Sebagai istri, Sahabat Fimela harus memahami posisi, hak, dan kewajiban sebagai pasangan suami istri ketika akan memasuki dunia rumah tangga agar tidak merasa jadi sosok yang superior satu sama lain.
2. Enggan menikah dengan pendidikan yang tidak selevel
Mitos: Enggan menikah dengan pendidikan yang tidak selevel.
Fakta: Uniknya, perempuan berpendidikan tinggi jarang mempermasalahkan pendidikan suami.
Perempuan sadar bahwa pendidikan itu penting, tapi tidak menjadikan level pendidikan sebagai persyaratan. Salah satu hal penting yang menjadi pertimbangan seorang perempuan dalam memilih pasangan hidup adalah rasa tanggung jawab kepada keluarganya kelak.
3. Memiliki standar pasangan yang tinggi
Mitos: Memiliki standar pasangan yang tinggi.
Fakta: Perempuan yang berpendidikan tahu value yang dimiliki dan sadar bahwa ia layak mendapatkan hal yang terbaik.
Selain merasa nyambung, para perempuan juga harus merasa cocok baik dalam segi prinsip hingga kebiasaan-kebiasaan kecil.
4. Perempuan keras kepala
Mitos: Keras kepala.
Fakta: Justru semakin berpendidikan seorang perempuan, wawasan dan pandangannya semakin luas.
Pernyataan ‘keras kepala’ tidak dibenarkan, karena perempuan akan terbuka dengan pendapat dan opini yang membangun.
5. Membuat laki-laki minder
Mitos: Perempuan berpendidikan tinggi bikin laki-laki minder (rendah diri).
Fakta: Perempuan berpendidikan tinggi tidak berniat untuk melampaui laki-laki.
Perempuan berpendidikan tinggi adalah murni untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan masuk ke dalam dunia kerja yang lebih layak. Urusan minder, biasanya kaum tertentu yang menyimpulkan hal demikian.
Penulis: Miftah DK.
#Unlocking The Limitless