Macam-macam Gangguan Retina Mata dan Cara Menjaga Kesehatannya

Miftah DK diperbarui 06 Agu 2024, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Mata terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah retina. Menurut Dr. Maria Magdalena Purba, SpM yang dilansir dari KMN EyeCare, retina adalah lapisan saraf yang melapisi dinding belakang bola mata. Letak retina berada tepat di belakang bola mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.

Otak akan menerjemahkan sinyal yang dikirim oleh retina dalam bentuk gambar. Di tengah saraf ini ada bagian penting dari retina mata, disebut makula. Dapat dikatakan makula adalah titik sentral penglihatan di mana mata Sahabat Fimela dapat melihat objek dengan jelas dan detail

Gangguan pada retina mata dapat mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang. Retina yang terganggu akan menimbulkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur hingga kehilangan penglihatan.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Gangguan pada retina mata

Gangguan pada retina mata. (Foto: Freepik/julos)

1. Degenerasi makula

Degenerasi makula adalah gangguan pada bagian tengah retina yang disebut makula. Tugas makula sangatlah penting yaitu sebagai pusat penglihatan sentral dan warna. Pada degenerasi makula, makula mengalami kerusakan atau perubahan yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pusat. Gangguan ini umumnya terjadi karena proses degeneratif atau dapat dikatakan sering terjadi pada orang dengan usia lanjut.

2. Retinopati diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi di retina mata yang muncul pada penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan pendarahan atau pembengkakan. Penderita retinopati diabetik mungkin mengalami penglihatan kabur, sulit melihat pada malam hari, atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

3. Retinitis pigmentosa

Retinitis pigmentosa merupakan kelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel cahaya di retina. Gejala awalnya termasuk kesulitan melihat dalam cahaya redup atau pada malam hari, serta menyusutnya lapangan penglihatan. Retinitis pigmentosa dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

4. Edema makula

Edema makula yaitu terjadinya pembengkakan pada makula. Penyebab umumnya termasuk retinopati atau degenerasi makula. Pembengkakan ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau buruk, terutama ketika membaca atau melihat objek dengan detail.

5. Ablasio retina

Retina dapat mengalami robekan atau terlepas akibat berbagai faktor, termasuk cedera, usia lanjut, atau miopia tinggi. Jika retina terlepas, hal itu memerlukan perawatan medis sesegera mungkin, sebab dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

3 dari 5 halaman

Gejala awal gangguan pada retina

Penglihatan menjadi kabur. (Foto: Freepik)

Gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang mungkin terjadi. Berikut ini gejala umum yang dapat menandakan adanya masalah pada retina, meliputi:

  1. Penglihatan menjadi kabur;
  2. Luas pandangan terbatas;
  3. Muncul bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan;
  4. Muncul kilatan-kilatan cahaya;
  5. Lebih sensitif terhadap cahaya; dan
  6. Sulit membedakan warna.

Gejala tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat berkembang lebih berat seiring dengan meningkatnya usia.

4 dari 5 halaman

Faktor risiko gangguan retina

Cedera mata menjadi salah satu risiko gangguan pada retina. (Foto: Freepik/sci8indy)

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada retina mata. Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik. Berikut ini faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan retina.

1. Usia lanjut

Risiko gangguan retina, terutama degenerasi makula akan cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia.

2. Diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.

3. Riwayat keluarga

Risiko seseorang dapat meningkat, jika terdapat riwayat kelainan genetik mata dalam keluarga.

4. Miopia tinggi

Orang yang mengalami miopia tinggi (rabun jauh) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina.

5. Tekanan intraokular tinggi (glaukoma)

Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, yang dapat merusak saraf optik dan mempengaruhi kesehatan retina.

6. Merokok

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.

7. Hipertensi

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.

8. Cedera mata

Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma fisik pada area mata, dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina.

9. Paparan radiasi

Paparan radiasi, terutama pada tingkat yang tinggi dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina.

5 dari 5 halaman

Cara menjaga kesehatan retina mata

Melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala. (Foto: Freepik)

Menjaga kesehatan retina mata merupakan langkah penting untuk memastikan fungsi penglihatan optimal. Cara mencegah gangguan retina mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala, sesuai dengan usia. Apabila seseorang memiliki faktor risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala, meskipun masih di usia produktif.

Selain itu, penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan retina. Menjaga gaya hidup sehat dengan tidak merokok, serta menghindari trauma atau cedera mata.

Anak-anak juga perlu menjalani pemeriksaan mata setidaknya 1x saat masih balita, usia sekolah, dan remaja untuk memeriksa perkembangan penglihatannya. Bagi seseorang yang menginjak usia 40 tahun, pemeriksaan mata juga dianjurkan setiap 1-2 tahun sekali.

 Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless