Fimela.com, Jakarta Pengasuhan secara lembut atau gentle parenting ramai diperbincangkan. Pasalnya, gaya asuh ini diterapkan oleh selebritas seperti Nikita Willy, yang membuatnya semakin dikenal di kalangan masyarakat.
Penerapan gentle parenting ini, bisa mempererat ikatan orangtua dengan anak. Hal ini dikarenakan empati adalah fondasi utama dalam gaya asuh ini. Namun, untuk meraih manfaat tersebut. orangtua memahami betul bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi pemula.
Berikut informasi mengenai aspek gentle parenting, tips melakukannya, dan hal-hal yang harus dihindari. Melansir dari Guidepost Montessori, The Bump, dan Jumbaloo.
What's On Fimela
powered by
3 Aspek Gentle Parenting
Berikut aspek gentle parenting yang wajib orangtua ketahui, dilansir dari Guidepost Montessori.
1. Empati
Menerapkan gentle parenting, artinya orangtua harus memperhatikan perasaan anak. Misalnya, saat anak sedang kesal atau gugup, orangtua yang penasaran bisa mencoba mencari apa yang dibutuhkan buah hari dan mencari tahu alasannya. Empati adalah pengingat yang kuat untuk memperlambat dan terlibat dengan apa yang sedang dihadapi anak.
2. Memahami
Memahami merupakan bagian dari gentle parenting. Dunia anak sangat berbeda dengan dunia orang dewasa. Hal ini mengingatkan bahwa semua pola pikir yang mewarnai cara pandang orang dewasa belum berkembang pada anak-anak. Misalnya, ketika anak kesal mainannya salah taruh, atau lupa. Orangtua bisa menanyai diri sendiri darimana perilaku tersebut berasal. Orangtua harus ingat, bahwa kematangan emosi anak masih dalam tahap perkembangan.
3. Menghormati
Gentle parenting didasari pada rasa saling menghormati. Orangtua yang menunjukkan rasa hormat kepada anaknya juga menunjukkan kepada mereka bahwa itu adalah sebuah pilihan. Menghormati buah hati dalam praktiknya berarti menukar permintaan lembut dengan perintah kasar, dan menyampaikan ajakan untuk bermitra sebagai pengganti peringatan berdasarkan rasa takut.
Tips Menerapkan Gentle Parenting
Berikut tips yang bisa diikuti oleh orangtua yang ingin menerapkan gentle parenting, dilansir dari Guidepost Montessori dan The Bump.
1. Komentari tindakannya, bukan orangnya
Pertama, sebagai orangtua cobalah memisahkan tindakan anak ketika berbicara. Contohnya “Kamu jahat pada adikmu”, perkataan tersebut bisa diganti menjadi “Menurutku adikmu tidak sukda jika kamu melakukan itu. Mari kita coba sesuatu yang lain dan lihat bagaimana tanggapannya." Hal ini membantu untuk menekankan bahwa kesalahan terjadi pada kita semua. Hal ini juga memberikan efek untuk bisa membuat anak memahami lebih dalam tindakannya, dan akan berusaha memperbaikinya.
2. Jadilah teladan bagi anak
Tunjukkan kepada anak kebaikan-kebaikan melalui tindakan orangtua. Buah hati akan meniru perilaku orangtua mereka, sehingga menunjukkan kebaikan melalui tindakan sehari-hari dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Misalnya, ketika orangtua menunjukkan kesabaran, empati, dan kebaikan dalam interaksi mereka dengan orang lain, anak akan belajar untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.
3. Pilih kata-kata dengan bijak
Orangtua biasanya cenderung mengancam anak. Namun, dalam konsep gentle parenting hal tersebut dilarang. Hindari perkataan seperti "Jika kamu berteriak lagi, tidak ada iPad selama sisa minggu ini." Gantilah menjadi "Aku tahu kamu merasa marah sekarang. Mari kita cari cara lain untuk mengekspresikan perasaanmu tanpa berteriak." Komunikasi yang tepat akan memberikan mereka pemahaman yang mendalam tanpa menimbulkan ketakutan.
4. Izinkan kesalahan
Izinkan anak untuk menentukan pilihannya dalam batas yang aman dan wajar. Biarkan mereka menghadapi konsekuensi dari keputusan tersebut. Kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan dan merupakan peluang berharga bagi anak untuk belajar dan berkembang. Ketika anak membuat kesalahan, gunakan kesempatan tersebut untuk mengajarkan mereka cara memperbaiki dan belajar darinya, dan jangan memberikan hukuman yang keras
5. Luangkan waktu bersama
Strategi yang efektif untuk menerapkan gentle parenting adalah dengan meluangkan waktu untuk bersama. Ambil rehat sejenak untuk family time, hal ini bisa memperkuat hubungan otangtua dan anak. Hindari gangguan dari pekerjaan dan ponsel. Orangtua bisa menonton film, membaca buku, atau bermain sebuah permainan yang mengasyikan.
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menerapkan Gentle Parenting
Melansir dari Jumbaloo, berikut kesalahan yang harus dihindari dalam menerapkan gentle parenting.
1. Bersikap terlalu lembut
Bersikap lembut memang menjadi landasan utama dalam menerapkan gentle parenting. Namun, tidak boleh berlebihan. Orangtua yang bersikap lunak dan mengabaikan konsekuensi yang sebenarnya dapat mendorong perilaku buruk dan bukannya mengekangnya. Selama disiplin itu masuk akal, tegas namun baik hati, maka disiplin tersebut harus tetap disertakan pengasuhan .
2. Tidak konsisten
Untuk keefektifan gentle parenting, orangtua harus konsisten dalam menerapkannya pada buah hati. Kurangnya konsistensi ini dapat menyebabkan kebingungan dan gangguan dalam dinamika rumah tangga yang dapat menyebabkan lebih banyak permasalahan di kemudian hari.
3. Tidak meluangkan waktu dengan benar
Salah satu kesalahan yang dilakukan beberapa orang tua adalah tidak meluangkan cukup waktu untuk mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anak mereka. Hal ini terutama berlaku jika anak telah melakukan kesalahan, banyak orang tua yang merasa terburu-buru memberikan hukuman daripada menghabiskan waktu mendengarkan terlebih dahulu apa yang terjadi justru karena mereka tidak memiliki cukup kesabaran atau merasa tidak punya cukup waktu karena kesalahan tersebut.
4. Tidak menetapkan batasan
Gentle parenting menekankan empati dan pengertian, tetapi orangtua harus memberikan aturan yang diperlukan untuk membantu anak merasa aman dan terarah. Batasan bukanlah bentuk kontrol yang ketat, melainkan panduan yang membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana berperilaku dengan cara yang sehat.
5. Mengharapkan hasil yang instan
Proses pengasuhan memerlukan waktu untuk memberikan dampak yang signifikan. Orangtua mungkin tidak langsung melihat perubahan yang terlihat pada perilaku anak setelah menerapkan gentle parenting. Bergantung pada faktor-faktor seperti usia dan kepribadian anak, bisa saja memerlukan beberapa minggu atau bahkan bulan sebelum hasil yang nyata terlihat. Jadi, tetaplah bersabar untuk hasil yang memuaskan.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless