7 Kebiasaan yang Membuat Hidupmu Tak Bahagia

Endah Wijayanti diperbarui 21 Mei 2024, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebiasaan-kebiasaan buruk dan negatif ini dapat menghambat kebahagiaan dan kesejahteraan kita. Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan-kebiasaan ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang masih dipelihara dapat merusak kualitas hidup kita dan membuat kita merasa tidak puas, tidak bahagia, dan terkadang bahkan putus asa.

Sering kali kita terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat yang dapat menghambat kebahagiaan kita. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang perlu diwaspadai karena dapat membuat hidupmu kurang bahagia. Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Kebiasaan Membandingkan Diri yang Tidak Sehat

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/ALife

Membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu kebiasaan yang paling merusak kebahagiaan. Dalam dunia yang terhubung secara digital, kita sering kali melihat kehidupan orang lain melalui media sosial. Gambar-gambar yang menampilkan kesuksesan, kebahagiaan, dan kemewahan sering kali membuat kita merasa tidak cukup baik. Kebiasaan ini bisa menyebabkan perasaan tidak puas dan rendah diri.

Membandingkan diri dengan orang lain menciptakan standar yang tidak realistis dan terus berubah. Setiap orang memiliki jalan hidup yang unik dengan tantangan dan keberhasilannya masing-masing. Ketika kita membandingkan diri dengan orang lain, kita cenderung fokus pada apa yang tidak kita miliki, daripada bersyukur atas apa yang kita miliki. Akibatnya, kita menjadi tidak puas dan tidak bahagia.

Fokuslah pada diri sendiri dan pencapaian pribadi. Buatlah daftar hal-hal yang telah kamu capai dan syukuri setiap kemajuan kecil. Ingatlah bahwa media sosial sering kali hanya menampilkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang, bukan keseluruhan ceritanya.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Kebiasaan Mengeluh atau Komplain Berlebihan

Ilustrasi perempuan galau/copyrightshutterstock/Mix and Match Studio

Mengeluh adalah respon alami ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Namun, kebiasaan mengeluh berlebihan bisa mengubah perspektif kita tentang kehidupan menjadi lebih negatif.

Mengeluh terus-menerus membuat kita fokus pada hal-hal negatif dan melupakan hal-hal positif dalam hidup. Hal ini bisa mempengaruhi suasana hati kita dan orang-orang di sekitar kita. Mengeluh juga tidak menyelesaikan masalah, melainkan memperparah perasaan tidak berdaya dan frustrasi.

Cobalah untuk mengalihkan perhatian dari masalah dengan mencari solusi atau menerima keadaan yang tidak bisa diubah. Latih diri untuk bersyukur setiap hari dengan menuliskan tiga hal yang kamu syukuri. Hal ini bisa membantu mengubah perspektif menjadi lebih positif.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Kebiasaan Bermalas-malasan dalam Keseharian

Ilustrasi perempuan galau/copyrightshutterstock/MAYA LAB

Kebiasaan bermalas-malasan atau menunda pekerjaan adalah salah satu kebiasaan buruk yang sering kali diabaikan. Menunda-nunda bisa memberikan efek jangka pendek yang menyenangkan, tetapi dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa merusak produktivitas dan kebahagiaan.

Menunda-nunda pekerjaan menyebabkan stres dan kecemasan karena pekerjaan yang tertunda cenderung menumpuk dan menjadi lebih sulit diselesaikan. Hal ini bisa membuat kita merasa tidak berdaya dan tidak puas dengan diri sendiri.

Buatlah jadwal harian dan tetapkan prioritas. Pecah tugas besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikelola. Gunakan teknik seperti Pomodoro untuk menjaga fokus dan produktivitas. Dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, kamu akan merasa lebih puas dan bahagia.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Kebiasaan Berprasangka Buruk dan Negatif

Ilustrasi galau, sedih. (Photo by Yeo Yonghwan on Unsplash)

Prasangka buruk terhadap orang lain atau situasi sering kali muncul dari ketidakpercayaan dan ketakutan. Kebiasaan ini bisa menghambat hubungan interpersonal dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Berprasangka buruk membuat kita fokus pada hal-hal negatif dan mengabaikan kemungkinan adanya hal-hal baik. Hal ini bisa merusak hubungan dengan orang lain dan menciptakan perasaan isolasi dan kesepian.

Cobalah untuk memberikan manfaat dari keraguan kepada orang lain. Latih pikiran untuk mencari sisi positif dari setiap situasi. Komunikasi terbuka dan jujur dengan orang-orang di sekitar dapat membantu mengatasi prasangka dan membangun kepercayaan.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Kebiasaan Menyalahkan Diri Sendiri

ilustrasi perempuan sedih/theshots.co/Shutterstock

Menyalahkan diri sendiri atas kesalahan atau kegagalan adalah kebiasaan yang bisa sangat merusak harga diri dan kebahagiaan. Setiap orang membuat kesalahan, tetapi cara kita merespons kesalahan tersebut sangat penting.

Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan membuat kita terjebak dalam perasaan bersalah dan malu. Hal ini bisa merusak rasa percaya diri dan menghambat kita untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko.

Belajarlah untuk memaafkan diri sendiri. Lihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ingatkan diri bahwa tidak ada yang sempurna, dan setiap orang berhak untuk membuat kesalahan dan tumbuh dari pengalaman tersebut.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Kebiasaan Minder dan Tidak Mau Berdamai dengan Rasa Takut

Saatnya untuk berhenti galau./Copyright shutterstock.com

Merasa minder atau tidak percaya diri adalah perasaan yang normal, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bisa menghambat kita untuk mencapai potensi penuh kita.

Rasa minder dan takut dapat menghalangi kita untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Kebiasaan ini bisa membuat kita merasa tidak berharga dan kehilangan kesempatan untuk meraih kebahagiaan.

Identifikasi ketakutan dan rasa minder yang kamu miliki. Tantang diri untuk menghadapi ketakutan tersebut sedikit demi sedikit. Dukung diri sendiri dengan afirmasi positif dan cari dukungan dari orang-orang yang dapat memberikan dorongan dan motivasi.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Kebiasaan Plin-plan dalam Ucapan dan Tindakan

ilustrasi putus sedih/theshots.co/Shutterstock

Plin-plan atau ketidakpastian dalam ucapan dan tindakan bisa menciptakan ketidakpastian dalam hidup kita dan orang lain. Konsistensi dan kejelasan adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat.

Ketidakpastian dalam ucapan dan tindakan dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi diri sendiri dan orang lain. Hal ini bisa merusak hubungan dan menciptakan lingkungan yang tidak stabil.

Tetapkan tujuan yang jelas dan buat rencana untuk mencapainya. Berkomunikasi dengan jujur dan tegas kepada orang lain. Konsistensi dalam tindakan akan membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan rasa percaya diri.

Kebahagiaan bisa merupakan hasil dari kebiasaan dan pilihan sehari-hari. Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak kebahagiaan bisa menjadi langkah pertama menuju hidup yang lebih memuaskan dan bahagia. Mulailah dengan perubahan kecil dan konsisten, dan lihat bagaimana hidupmu berubah menjadi lebih baik, ya Sahabat Fimela.