Dari Umum Hingga Kontroversial, Inilah Jenis Parenting dan Dampaknya pada Anak

Miftah DK diperbarui 17 Okt 2024, 09:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Parenting dapat mempengaruhi segalanya, mulai dari harga diri anak hingga keberhasilan akademisnya. Penting untuk memastikan gaya parenting Sahabat Fimela dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat karena cara kamu berinteraksi dengan anak, dan cara mendisiplinkannya akan mempengaruhi anak sepanjang sisa hidupnya.

Orang sering kali ingin mengetahui gaya parenting mana yang mereka gunakan, dan mana yang terbaik secara keseluruhan. Kenyataannya adalah tidak ada satu cara yang tepat untuk menjadi orangtua, namun gaya parenting umum yang direkomendasikan oleh sebagian besar ahli, termasuk American Academy of Pediatrics (AAP) yang dilansir melalui parents.com.

1. Gaya parenting otoriter

Gaya parenting otoriter berfokus pada aturan ketat, kepatuhan, dan disiplin. Orangtua ini mempunyai ekspektasi yang tinggi, dan tidak segan-segan memberikan hukuman jika anak tidak mengikuti ajarannya. Orangtua otoriter mengambil alih kekuasaan pengambilan keputusan, jarang memberikan masukan apa pun kepada anak-anak mengenai masalah tersebut. 

Ketika dibesarkan oleh orangtua yang otoriter, anak-anak sering kali berperilaku baik di rumah, namun mereka mungkin memberontak ketika bersama temannya. Anak-anak mungkin juga mengalami kesulitan, seperti keterampilan sosial, lagu dan kesulitan berpikir sendiri, rendah diri, manajemen kemarahan dan kebencian.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

2. Gaya parenting permisif

Orangtua yang permisif bersifat toleran pada anak. (Foto: Freepik/tirachardz)

Orangtua yang permisif bersifat toleran, hanya turun tangan ketika ada masalah serius. Mereka cukup pemaaf dan mengadopsi sikap “anak-anak akan tetap menjadi anak-anak”. Seringkali mereka bertindak lebih seperti teman dari pada figur yang berwibawa. Orangtua yang permisif memenuhi kebutuhan anak-anaknya tanpa memberikan banyak disiplin. Ketika mereka menggunakan konsekuensi, mereka mungkin tidak patuh.

Karena mempunyai kedudukan yang tinggi dalam rumah tangga, anak-anak dari orangtua yang permisif terbiasa mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Mereka mungkin menunjukkan lebih banyak masalah perilaku karena tidak menghargai otoritas dan aturan. Anak juga mungkin menjadi kurang mandiri dan bertanggung jawab, impulsif dan agresivitas, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.

3. Gaya parenting otoritatif

Orangtua yang otoritatif memberi anak mereka aturan dan batasan, namun mereka juga memberi kebebasan untuk mengambil keputusan. Dengan parenting ini, orangtua membenarkan perasaan anak-anaknya sekaligus memperjelas bahwa hanya orang dewasa yang memegang kendali. Orangtua menggunakan strategi disiplin positif, seperti sistem pujian dan penghargaan, untuk memperkuat perilaku positif.

Anak yang dibesarkan dengan gaya parenting otoritatif cenderung bahagia, percaya diri, dan sukses. Mereka juga lebih mungkin mengambil keputusan yang tepat dan mengevaluasi sendiri risiko keselamatan. Parenting ini dikaitkan dengan prestasi akademik, peningkatan harga diri, dan ketahanan.

4. Gaya parenting yang lalai

Orangtua yang lalai mengabaikan anak-anaknya, hanya menerima sedikit bimbingan, pengasuhan, dan perhatian otangtua. Mereka tidak menetapkan aturan ekspektasi, dan mereka cenderung memiliki pengetahuan minimal tentang apa yang dilakukan anak-anak mereka. Orangtua yang tidak terlibat mengharapkan anak untuk membesarkan dirinya sendiri, mereka tidak mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.

Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang orangtuanya lalai mempunyai dampak terburuk, dan mereka lebih mungkin mengalami kenakalan, pemberontakan, dan emosional yang lebih rendah.

3 dari 4 halaman

Jenis parenting yang kontroversial

Parenting yang kontroversial. (Foto: Freepik)

Selain gaya parenting umum dari American Academy of Pediatrics (AAP), beberapa dari gaya ini mungkin tampak aneh atau ketinggalan zaman, namun banyak di antaranya berhasil untuk keluarga tertentu. Melansir dari The Herald Times, berikut 8 gaya parenting yang mungkin dapat kamu gunakan.

1. Kehidupan dewasa

Dalam gaya ini, setiap anak diperlakukan seperti orang dewasa. Benda-benda yang berhubungan dengan bayi, seperti mainan dan kereta bayi terlalu kekanak-kanakan dan hanya mendorong perilaku seperti bayi. Gaya ini akan mendorong anak-anak tumbuh lebih cerdas dan bertanggung jawab.

2. Kehidupan yang sulit

Di sini, orangtua mengajarkan anak tentang disiplin. Mereka meyakini pentingnya memukul anak dengan cara yang penuh kasih, menetapkan jam malam yang ketat, dan memiliki sistem penghargaan. Gaya ini akan mendorong anak bekerja keras, namun tidak diajarkan dengan cara yang merusak. Anak-anak tetap hidup menyenangkan, namun jauh lebih terstruktur.

3. Kehidupan yang melekat pada pinggul

Anak-anak dengan gaya parenting ini menjadi melekat, yaitu orangtua yang terikat pada pinggul percaya pada tidur bersama, menyusui dalam waktu yang sangat lama, dan menghabiskan setiap momen bersama. Dengan gaya ini, anak dapat mengumumkan kapan mereka tidak lagi ingin tidur bersama, menyusu, atau tetap bersama. Beberapa orangtua yang terikat dan tidak memiliki banyak aturan untuk anak-anak mereka kehilangan sebagian dari kepatuhan anak-anak.

4. Bumbu kehidupan

Inilah gaya pengasuhan ‘cuci mulut dengan sabun’. Yang lainnya, dalam beberapa tahun terakhir, telah menggunakan saus pedas untuk memberi pelajaran kepada anak-anak mereka. Banyak yang tidak menyukai gaya ini, tetapi beberapa orang percaya bahwa ini adalah cara terbaik untuk menghentikan kemarahan, kata-kata makian, atau perkelahian.

4 dari 4 halaman

5. Kehidupan yang ramping

Menjadi sehat dan bugar adalah fokus utama gaya parenting kehidupan ramping. (Foto: Freepik/pvproductions)

Menjadi sehat dan bugar adalah fokus utama gaya ini. Orangtua merupakan ahli kesehatan dan memberi anak-anak diet tanpa karbohidrat dan tanpa gula. Anak-anak harus sering berolahraga atau berada di luar selama jangka waktu tertentu setiap hari. Keluarga atletik sering kali bersepeda bersama atau saling menyemangati dari pinggir lapangan.

6. Kehidupan tanpa popok

Gaya ini juga disebut ‘komunikasi eliminasi’, melibatkan pengenalan tubuh dan sinyal anak. Orangtua menghindari penggunaan popok dan akan menempatkan anak di toilet bahkan sejak bayi. Mengetahui tubuh bayi akan membantu orangtua menghilangkan sampah di lingkungan. Namun, beberapa orangtua tidak mempunyai waktu atau keinginan untuk berdiri di depan toilet bersama bayinya yang menangis.

7. Kehidupan pengumpan burung

Gaya parenting lain yang berhubungan dengan makanan menyerupai burung. Beberapa orangtua akan makan makanan normal dan mengunyah makanannya hingga tuntas. Kemudian, orangtua akan meludahkan makanan tersebut ke dalam mulut anak. Jika bayi mempelajari hal ini sejak kecil, mereka akan ekstra waspada saat Ibu atau Ayah memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Cara ini, di depan umum, mungkin tidak ideal.

8. Model kehidupan

Orangtua ini akan melakukan apa saja demi mendapatkan foto yang bagus. Banyak Ibu atau stylist yang dituduh menggunakan bayinya sebagai alat penyangga. Orangtua akan menghabiskan waktu berjam-jam mendandani bayinya, memotretnya, dan berusaha membuatnya terlihat sealami dan sesempurna mungkin.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless