Kenali 8 Ciri Berada di Toxic Relationship dan Ketahui Cara Mengatasinya

Naela Marcelina diperbarui 28 Mei 2024, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang kita cintai memang membawa kebahagiaan, tetapi kenyataannya tidak selalu indah. Terjebak dalam toxic relationship atau hubungan beracun dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental seseorang, bahkan menyebabkan trauma yang berkepanjangan.

Ketika seseorang terperangkap dalam toxic relationship, dampaknya dapat melampaui masalah interpersonal. Contohnya dapat menyebabkan penurunan harga diri, kecemasan, depresi, dan stres berkepanjangan.

Berikut delapan ciri-ciri toxic relationship yang perlu Sahabat Fimela waspadai, ketahui juga cara mengatasinya. Melansir dari Healthline dan Medical News Today.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Toxic Relationship

Saat menjalin asmara, Sahabat Fimela harus bisa mengenali ciri-ciri hubungan beracun. (Foto: Freepik/yanalya)

1. Kurangnya dukungan

Ketika Sahabat Fimela merasa tidak didukung atau didorong oleh pasangan, hubungan tersebut bisa menjadi beracun. Ketika hubungan menjadi kompetitif, itu bisa menguras energi dan membuat Anda merasa tidak dihargai. Singkatnya, waktu yang Sahabat Fimela habiskan bersama tidak lagi terasa positif. 

2. Komunikasi yang beracun

Alih-alih kebaikan dan saling menghormati, sebagian besar percakapan dipenuhi dengan sarkasme atau kritik dan didorong oleh penghinaan yang menandakan hubungan beracun. Menghindari komunikasi atau mengungkapkan diri dengan cara yang beracun hanya akan memperburuk masalahnya. Jika Sahabat Fimela menemukan diri  dalam situasi seperti ini, penting untuk mencari cara untuk mengatasi emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif, serta untuk memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekat.

3. Iri atau cemburu

Sedikit rasa iri mungkin wajar, jika rasa iri tersebut menjadi dominan dan menghalangi kemampuan untuk merasa bahagia atas keberhasilan pasangan, itu bisa menjadi masalah serius. Dalam hubungan yang sehat, pasangan seharusnya mendukung satu sama lain dan merayakan kesuksesan masing-masing. Namun, dalam hubungan yang beracun, rasa iri yang berlebihan dapat mengarah pada kecemburuan yang merusak, konfrontasi yang tidak sehat, dan bahkan kontrol yang berlebihan atas pasangan.Hal yang sama berlaku untuk cemburu. Namun, ketika itu menyebabkan kecurigaan dan ketidakpercayaan yang terus-menerus, itu bisa dengan cepat mengikis hubungan dan menjadikannya beracun. 

4. Perilaku mengontrol

Apakah pasangan dari Sahabat Fimela selalu ingin tahu keberadaanmu? Kadang-kadang, mereka mungkin menjadi kesal atau jengkel jika kamu tidak langsung menjawab pesan teks atau mereka mengirimkan pesan berulang kali sampai kamu merespon. Perilaku-perilaku ini mungkin berasal dari kecemburuan atau kurangnya kepercayaan, tetapi mereka juga bisa menunjukkan kebutuhan untuk mengontrol yang keduanya dapat berkontribusi pada keracunan hubungan. 

3 dari 5 halaman

Kenali Ciri Toxic Relationship, Pulihkan Kembali Hubungan yang Harmonis

Toxic relationship bisa dikenali, salah satunya ketidakjujuran salah satu pasangan. (Foto: Freepik/pressfoto)

5. Adanya kebencian

Memendam dendam dan membiarkannya membusuk mengikis keintiman. Perhatikan apakah pasangan cenderung memelihara keluhan-keluhan ini dengan diam-diam karena tidak merasa aman untuk mengungkapkannya ketika sesuatu mengganggu. Hubungan ini bisa menjadi beracun jika keduanya tidak bisa saling mempercayai untuk mendengarkan kekhawatiran yang dirasakan.

6. Ketidakjujuran

Jika pasangan Sahabat Fimela terus-menerus membuat kebohongan tentang keberadaan atau siapa yang  ditemui. Hal ini menandakan bahwa dia ingin menghindari menghabiskan waktu dengan pasangan atau khawatir bagaimana reaksi kamu jika kamu mengatakan yang sebenarnya.

7. Mengabaikan kebutuhan

Mengabaikan kebutuhan dalam hubungan adalah tanda lain dari toxic relationship. Ketika kamu merasa harus mengikuti apa pun yang diinginkan pasangan, bahkan jika itu bertentangan dengan keinginan atau kenyamanan Anda sendiri, itu bisa menjadi indikasi bahwa hubungan tersebut tidak sehat.

8. Kurangnya perawatan diri

Sahabat Fimela mungkin saja menarik diri dari hobi yang dulu dicintai, mengabaikan kesehatan , dan mengorbankan waktu luang . Ini mungkin terjadi karena kamu tidak memiliki energi untuk aktivitas-aktivitas ini atau karena pasangan  tidak menyetujui ketika melakukan hal-hal sendiri.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Toxic Relationship

Toxic Relationship bisa diatasi dengan beberapa cara sesuai dengan kemauan kedua pasangan. (Foto: Freepik/freepik)

Saat berada di toxic relationship, Sahabat Fimela bisa saja memperbaikinya jika keduanya sama-sama saling berkomitmen. Berikut tips yang disarankan: 

1. Jangan memikirkan masa lalu

Bagian dari perbaikan hubungan kemungkinan besar melibatkan penanganan peristiwa masa lalu. Tapi ini seharusnya tidak menjadi satu-satunya fokus hubungan ke depannya. Tahan godaan untuk terus-menerus merujuk kembali ke skenario negatif karena hal ini dapat membuat kedua pasangan tegang, frustasi, dan kembali ke awal.

2. Pandanglah pasangan dengan penuh kasih sayang

Ketika Sahabat Fimela merasa ingin menyalahkan pasangan atas semua masalah dalam hubungan, cobalah mengambil langkah mundur. Coba pikirkan, apakah mereka baru-baru ini mengalami masa sulit di tempat kerja? Apakah ada drama keluarga yang membebani pikiran mereka? Hal ini bisa meminimalisir keributan yang akan terjadi. Sebagai pasangan, sudah seharusnya saling memahami kondisi masing-masing 

 3. Praktekkan komunikasi yang sehat

Perhatikan baik-baik cara Sahabat Fimela berbicara satu sama lain saat memperbaiki keadaan. Bersikaplah lembut satu sama lain, dan cobalah untuk menghindari sarkasme dan bahkan pukulan ringan. Alih-alih mengatakan, “Kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan,” kamu bisa mengatakan, “Aku merasa sakit hati saat kamu mengeluarkan ponselmu saat aku sedang berbicara karena itu memberiku kesan bahwa apa yang aku katakan tidak masalah.”

4. Bertanggung jawab

Kedua pasangan harus sama-sama berkomitmen untuk tetap hadir dan terlibat selama percakapan yang sulit. Hal ini menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan kemampuan untuk menangani konflik dengan kedewasaan.

5. Sembuhkan luka secara individu 

Sahabat Fimela bisa menentukan secara individual apa yang kamu butuhkan dari hubungan tersebut dan di mana letak batasan. Untuk mengatasi hubungan beracun, cobalah untuk saling mengevaluasi diri seperti kebutuhan komunikasi dan keintiman fisik. Dengan cara ini, kedua pasangan bisa berkembang bersama dan memperkuat ikatan hubungan menjadi lebih baik.

5 dari 5 halaman

Bagaimana Cara Meninggalkan Toxic Relationship?

Saat terjebak dalam hubungan beracun, Sahabat Fimela bisa meninggalkannya jika memang sudah tidak bisa benahi. (Foto: Freepik/freepik)

Jika Sahabat Fimela memutuskan untuk meninggalkan hubungan yang beracun, kamu dapat berbicara dengan seseorang yang dipercayai untuk mendapatkan dukungan. Berikut tips yang bisa dicontoh:

  • Temui  tempat yang aman untuk tinggal.
  • Temukan jaringan dukungan dari orang-orang yang tahu bahwa kamu akan meninggalkan hubungan.
  • Berhenti mengikuti dan memblokir pasangan  di media sosial.
  • Memutus semua kontak.
  • Menulis jurnal tentang pikiran dan perasaan untuk mengingatkan diri sendiri mengapa ingin pergi dari hubungan beracun.

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless