4 Tipe Stress Language yang Jarang Diketahui, Kamu yang Mana?

yosefin natalie diperbarui 27 Mei 2024, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Selain tanda cinta terhadap orang lain atau yang biasa disebut dengan love language, ternyata kalau kamu atau orang sekitar melakukan beberapa hal di bawah ini. Secara tidak langsung itu menjadi bentuk reaksi stress loh. Stress language adalah istilah dalam bentuk perilaku yang disalurkan oleh seseorang ketika sedang dilanda suatu masalah dan cara melampiaskannya.

Tanpa sadar seseorang akan melakukan hal yang menjadi pelarian ketika menyelesaikan suatu masalah. Merugikan atau tidak merugikan orang lain tentu saja stress adalah sesuatu yang tidak baik. Ada baiknya jika kamu menghindari konflik dan alihkan ke hal yang jauh lebih menyenangkan. Kamu bisa mengalihkan rasa stress kepada beberapa hal dan kegiatan seperti hobi yang paling kamu sukai.

Jangan lupa untuk tetap melakukan produktivitas yang bisa mendukung kegiatan sehari-hari agar tidak overthinking. Masing-masing stress language memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Ada baiknya jika kamu menganalisa beberapa stress language. Berikut terdapat beberapa tipe stress language yang bisa kamu analisa. 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

1. Flight atau Avoid the Threat

ilustrasi avoid the threat/copyright shutterstock/Kateryna Onyshchuk

Seperti namanya, seseorang dengan tipe stress language flight atau menghindari suatu konflik biasanya akan menjadi denial. Kamu akan menghindari konflik dengan mengubah suatu topik utama. Contoh nyatanya jika pembicaraan sudah mulai membuat perbedaan, maka kamu akan mengubah topik pembicaraan. Hal ini dikarenakan rasa cemas yang sudah tertanam dalam mindsetmu jika terjadi perbedaan maka akan ada konflik. Namun, hal positif yang bisa kamu dapatkan adalah kamu bisa terhindar dari masalah. Karena, jika suatu hal terjadi kamu akan mengalihkannya ke hobi atau pekerjaan yang bisa menyibukkan dirimu. 

3 dari 5 halaman

2. Fight atau Confront the Threat

Ilustrasi/Copyright shutterstock/9nong

Seseorang dengan tipe stress language fight akan tidak segan memilih ribut secara fisik. Bagi kamu yang memiliki stress language fight, akan mudah untuk teriak dan defensif terhadap diri sendiri. Karena kamu akan menyalahkan siapapun yang bukan dirimu. Kamu akan melindungi dirimu habis-habisan sampai orang lain akan menyerah dan mengakui kesalahannya. 

4 dari 5 halaman

3. Freeze atau Block Out the Threat

silent treatment//copyright pexels/liza summer

Jika kamu tipe pribadi yang menyalurkan stress language dengan kabur atau menghilang dari masalah sampai tidak bisa dihubungi, maka kamu memiliki stress language freeze. Kamu akan mengisolasi diri dan sulit membuat keputusan terhadap konflik yang terjadi. Hal yang tidak baik adalah kamu akan menunda suatu masalah dan melakukan silent treatment.

5 dari 5 halaman

4. Fawn atau Please the Threat

Ilustrasi people pleaser/copyright freepik/benzoix

Hal baiknya adalah kamu lebih suka mengakui kesalahan dan tidak segan mengucapkan kata maaf. Walaupun begitu, kamu membuat dirimu akan meminta maaf secara berlebihan karena kamu takut menghadapi stress sendirian. Kamu tidak mau stand up untuk dirimu dan beropini sesuai dengan pendapatmu. Kebanyakan, stress language fawn akan dihadapi dengan seorang people pleaser. Dimana kamu selalu mengizinkan orang lain untuk mengontrol dirimu. 

Nah itu dia beberapa tipe stress language. Kamu harus perhatikan kekurangan dan kelebihan dari dirimu saat terjadi suatu konflik atau permasalahan. Sebaiknya analisa stress language yang kamu miliki. Pantau kekurangan dan kelebihan yang kamu salurkan saat menghadapi suatu permasalahan. Semoga bermanfaat ya! Stay positive. 

Penulis: Yosefin Natalie